Klasifikasi polimer:
Berdasarkan Susunan Rantainya
Polimer linier adalah polimer yang terbentuk ketika unit monomer bergabung dengan unit ulang yang sama membentuk rantai polimer yang panjang. Contoh polimer ini adalah polietilena, polivinil klorida, nilon.
Polimer bercabang adalah polimer linier yang memiliki cabang pada rantai utamanya yang lurus. Contoh polimer ini adalah Low-Density Polyethylene (LDPE).
Polimer ini merupakan polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Contoh polimer ikat silang adalah intan (diamond)
Berdasarkan Reaksi Pembuatannya
Polimer yang dihasilkan dari reaksi pemutusan ikatan rangkap, contohnya: polivinilklorida (PVC)
Polimer yang terbuat dari monomer yang terikat dengan penggabungan dua gugus berbeda sehingga menyebabkan pelepasan molekul kecil, contohnya: etilen glikol
Berdasarkan Asalnya
Polimer yang terbentuk dengan alami (berasal dari makhluk hidup), contohnya: karet alam (isoprena), pati, selulosa, dll.
Polimer yang dibuat oleh manusia melalui proses kimia (di dalam industri), contohnya: PVC, etilen glikol, PE, PP, dll.
Berdasarkan Jenis Monomernya
Polimer yang monomer penyusunnya hanya satu jenis, contohnya: PVC
Polimer yang monomer penyusunnya terdiri dari dua atau lebih jenis monomer, contohnya: nilon, dacron, dll.
Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas
Jenis polimer ini memiliki sifat dapat dipanaskan dalam suhu tinggi (dengan pemanasan), contohnya: polietilena (PE), PVC, polipropena (PP).
Jenis polimer ini memiliki sifat tahan terhadap pemanasan sehingga tidak lunak saat dipanaskan pada suhu tinggi, contohnya: bakelit.
Berdasarkan diagram, itulah pembagian polimer sesuai klasifikasinya.