Pertanyaan

1. Sumber visual dianggap terpinggirkan jika dibandingkan dengan sumber tertulis karena....

sumber visual lebih mahal diperoleh
semua peneliti sejarah masih tabu menggunakan sumber visual
unsur artistik sumber visual dianggap tidak memiliki nilai sejarah
anggapan peneliti sejarah bahwa sumber tertulis paling kredibel
sumber sejarah yang langka bahkan dapat diperoleh masyarakat umum

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Sumber visual dianggap terpinggirkan jika dibandingkan dengan sumber tertulis karena faktor-faktor berikut ini: · Kemudahan dalam menggunakan sumber tertulis. · Masih tumbuhnya keyakinan yang kuat di kalangan peneliti sejarah bahwa sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang dianggap paling kredibel. · Kesulitan peneliti sejarah dalam membaca dan memaknai sumber-sumber visual sebagai upaya merekonstruksi sejarah. Dengan kondisi tersebut, perlu upaya yang signifikan dan optimal dari untuk memanfaatkan sumber visual sebagai media rekonstruksi sejarah. Realitas pun menunjukkan bahwa sejarah Indonesia sebenarnya kaya akan sumber-sumber visual. Misalnya adalah lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh pada tahun 1857. Lukisan tersebut dapat menggambarkan sekilas mengenai periode kolonial Belanda.

Sumber visual dianggap terpinggirkan jika dibandingkan dengan sumber tertulis karena faktor-faktor berikut ini:

· Kemudahan dalam menggunakan sumber tertulis.

· Masih tumbuhnya keyakinan yang kuat di kalangan peneliti sejarah bahwa sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang dianggap paling kredibel.

· Kesulitan peneliti sejarah dalam membaca dan memaknai sumber-sumber visual sebagai upaya merekonstruksi sejarah.

Dengan kondisi tersebut, perlu upaya yang signifikan dan optimal dari untuk memanfaatkan sumber visual sebagai media rekonstruksi sejarah. Realitas pun menunjukkan bahwa sejarah Indonesia sebenarnya kaya akan sumber-sumber visual. Misalnya adalah lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh pada tahun 1857. Lukisan tersebut dapat menggambarkan sekilas mengenai periode kolonial Belanda.