Anisa Y

30 Maret 2020 08:29

Iklan

Iklan

Anisa Y

30 Maret 2020 08:29

Pertanyaan

Variasikan kalimat berikut dalam bentuk pasif! Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya dengan berbagai manfaatnya.


1

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

M. Ayu

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

04 Februari 2022 09:20

Jawaban terverifikasi

Halo Anisa Y. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Variasi kalimat di atas dalam bentuk pasif, yaitu "Sejak zaman dahulu, tanaman lidah buaya telah dikenal dengan berbagai manfaatnya oleh nenek moyang kita." Cermati pembahasan berikut. Variasi kalimat atau yang sering dikenal sebagai parafrasa adalah mengubah kalimat baik susunan maupun kata-kata yang digunakan menjadi bentuk kalimat yang baru tanpa mengubah maksud atau pengertian dari kalimat tersebut. Memvariasikan sebuah kalimat ke dalam bentuk pasif dapat dilakukan dengan mengubah verba aktif menjadi verba pasif yang biasanya diawali dengan awalan "di-". Verba aktif pada kalimat di atas adalah "mengenal", maka perlu diubah menjadi verba pasif "dikenal". Maka, variasi kalimat di atas dalam bentuk pasif, yaitu: "Sejak zaman dahulu, tanaman lidah buaya telah dikenal dengan berbagai manfaatnya oleh nenek moyang kita." Dengan demikian, variasi kalimat di atas dalam bentuk pasif, yaitu "Sejak zaman dahulu, tanaman lidah buaya telah dikenal dengan berbagai manfaatnya oleh nenek moyang kita." Semoga membantu ya :)


Iklan

Iklan

Arthur A

30 Maret 2020 11:28

lidah buaya sudah dikenal dengan berbagai manfaatnya oleh nenek moyang kita,sejak zaman dahulu


Zalfa A

30 Maret 2020 15:33

Nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya dengan berbagai manfaatnya sejak zaman dahulu.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

441

0.0

Jawaban terverifikasi