Kirana I

29 Juli 2024 12:17

Kirana I

29 Juli 2024 12:17

Pertanyaan

uraikan pendapat dari ir soekarno dalam perumusan pancasila

uraikan pendapat dari ir soekarno dalam perumusan pancasila

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

01

:

12

:

36

Klaim

15

2

Jawaban terverifikasi

Nanda R

Community

29 Juli 2024 13:44

Jawaban terverifikasi

<p>Ir. Soekarno, sebagai proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, memiliki peran kunci dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Berikut adalah uraian tentang pendapat dan kontribusi Ir. Soekarno dalam perumusan Pancasila:</p><p>1. <strong>Latar Belakang</strong></p><ul><li><strong>Sejarah Perumusan</strong>: Proses perumusan Pancasila dimulai menjelang akhir masa penjajahan dan saat Indonesia mempersiapkan kemerdekaannya. Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang mengusulkan lima prinsip dasar yang kemudian dikenal sebagai Pancasila dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).</li></ul><p>2. <strong>Pidato 1 Juni 1945</strong></p><p><strong>Pidato Soekarno</strong>: Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato di hadapan BPUPKI yang berisi gagasan mengenai dasar negara Indonesia. Pidato ini dikenal dengan nama "Lahirnya Pancasila" dan menjadi dasar bagi perumusan Pancasila sebagai ideologi negara.</p><p><strong>Lima Prinsip</strong>: Dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan lima prinsip yang harus dimiliki oleh negara Indonesia, yaitu:</p><ol><li><strong>Nasionalisme</strong>: Rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.</li><li><strong>Internasionalisme atau Perikemanusiaan</strong>: Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.</li><li><strong>Mufakat atau Demokrasi</strong>: Prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat.</li><li><strong>Kesejahteraan Sosial</strong>: Kesejahteraan bagi seluruh rakyat.</li><li><strong>Ketuhanan yang Maha Esa</strong>: Pengakuan terhadap Tuhan sebagai dasar moral dan etika.</li></ol><p>3. <strong>Kontribusi Soekarno dalam Perumusan Pancasila</strong></p><p><strong>Gagasan Dasar</strong>: Soekarno memandang bahwa Pancasila harus mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi bangsa Indonesia yang beragam. Ia ingin agar Pancasila tidak hanya mencerminkan satu golongan atau agama tetapi merupakan sintesis dari berbagai nilai yang diterima oleh seluruh rakyat Indonesia.</p><p><strong>Pengaruh dan Interpretasi</strong>: Soekarno menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Ia menginginkan Pancasila menjadi pedoman yang inklusif dan merangkul semua elemen bangsa.</p><p><strong>Implementasi</strong>: Setelah pidato 1 Juni 1945, Soekarno bersama dengan anggota BPUPKI lainnya, termasuk Mohammad Hatta dan tokoh-tokoh lainnya, melanjutkan diskusi dan perumusan untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Proses tersebut berlanjut dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945, yang akhirnya menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.</p><p>4. <strong>Filosofi dan Pandangan Soekarno</strong></p><p><strong>Kesatuan dan Keragaman</strong>: Soekarno berpendapat bahwa Pancasila harus mencerminkan kesatuan dan keragaman bangsa Indonesia. Ia percaya bahwa prinsip-prinsip ini harus menjadi landasan untuk membangun negara yang kuat dan harmonis.</p><p><strong>Nilai-nilai Universal</strong>: Soekarno juga menekankan pentingnya nilai-nilai universal seperti kemanusiaan, keadilan sosial, dan demokrasi dalam Pancasila. Ia ingin agar prinsip-prinsip tersebut dapat diterima secara luas dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.</p><p><strong>Pancasila sebagai Ideologi</strong>: Soekarno memandang Pancasila tidak hanya sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai ideologi yang mengarahkan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila diharapkan dapat membentuk karakter dan moral bangsa Indonesia.</p><p>5. <strong>Pengaruh dalam Sejarah Indonesia</strong></p><p><strong>Pentingnya Pancasila</strong>: Pancasila yang dirumuskan oleh Soekarno dan rekan-rekannya menjadi dasar negara Republik Indonesia dan dipandang sebagai pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.</p><p><strong>Warisan Pikirannya</strong>: Pemikiran Soekarno tentang Pancasila sebagai sintesis dari berbagai nilai dan aspirasi bangsa Indonesia terus berpengaruh dalam perkembangan politik dan sosial Indonesia hingga saat ini.</p>

Ir. Soekarno, sebagai proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, memiliki peran kunci dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Berikut adalah uraian tentang pendapat dan kontribusi Ir. Soekarno dalam perumusan Pancasila:

1. Latar Belakang

  • Sejarah Perumusan: Proses perumusan Pancasila dimulai menjelang akhir masa penjajahan dan saat Indonesia mempersiapkan kemerdekaannya. Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang mengusulkan lima prinsip dasar yang kemudian dikenal sebagai Pancasila dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

2. Pidato 1 Juni 1945

Pidato Soekarno: Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato di hadapan BPUPKI yang berisi gagasan mengenai dasar negara Indonesia. Pidato ini dikenal dengan nama "Lahirnya Pancasila" dan menjadi dasar bagi perumusan Pancasila sebagai ideologi negara.

Lima Prinsip: Dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan lima prinsip yang harus dimiliki oleh negara Indonesia, yaitu:

  1. Nasionalisme: Rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan: Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mufakat atau Demokrasi: Prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat.
  4. Kesejahteraan Sosial: Kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
  5. Ketuhanan yang Maha Esa: Pengakuan terhadap Tuhan sebagai dasar moral dan etika.

3. Kontribusi Soekarno dalam Perumusan Pancasila

Gagasan Dasar: Soekarno memandang bahwa Pancasila harus mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi bangsa Indonesia yang beragam. Ia ingin agar Pancasila tidak hanya mencerminkan satu golongan atau agama tetapi merupakan sintesis dari berbagai nilai yang diterima oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pengaruh dan Interpretasi: Soekarno menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Ia menginginkan Pancasila menjadi pedoman yang inklusif dan merangkul semua elemen bangsa.

Implementasi: Setelah pidato 1 Juni 1945, Soekarno bersama dengan anggota BPUPKI lainnya, termasuk Mohammad Hatta dan tokoh-tokoh lainnya, melanjutkan diskusi dan perumusan untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Proses tersebut berlanjut dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945, yang akhirnya menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

4. Filosofi dan Pandangan Soekarno

Kesatuan dan Keragaman: Soekarno berpendapat bahwa Pancasila harus mencerminkan kesatuan dan keragaman bangsa Indonesia. Ia percaya bahwa prinsip-prinsip ini harus menjadi landasan untuk membangun negara yang kuat dan harmonis.

Nilai-nilai Universal: Soekarno juga menekankan pentingnya nilai-nilai universal seperti kemanusiaan, keadilan sosial, dan demokrasi dalam Pancasila. Ia ingin agar prinsip-prinsip tersebut dapat diterima secara luas dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai Ideologi: Soekarno memandang Pancasila tidak hanya sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai ideologi yang mengarahkan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila diharapkan dapat membentuk karakter dan moral bangsa Indonesia.

5. Pengaruh dalam Sejarah Indonesia

Pentingnya Pancasila: Pancasila yang dirumuskan oleh Soekarno dan rekan-rekannya menjadi dasar negara Republik Indonesia dan dipandang sebagai pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Warisan Pikirannya: Pemikiran Soekarno tentang Pancasila sebagai sintesis dari berbagai nilai dan aspirasi bangsa Indonesia terus berpengaruh dalam perkembangan politik dan sosial Indonesia hingga saat ini.


Jacky J

Community

30 Juli 2024 09:15

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Rumusan</strong> Soekarno berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung, yakni fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat sedalam-dalamnya, yang di atasnya akan berdiri negara Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu, menurut Ir. Soekarno, dasarnya adalah Pancasila.</p>

Rumusan Soekarno berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung, yakni fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat sedalam-dalamnya, yang di atasnya akan berdiri negara Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu, menurut Ir. Soekarno, dasarnya adalah Pancasila.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

berolahraga di luar ruangan lebih menyenangkan dari pada di dalam ruangan. udara segar dan pemandangan alam membuat aktivitas olahraga menjadi lebih menarik dan bermanfaat 1. jelaskan apakah argumen tersebut bersifat subjektif atau objektif.

1

0.0

Jawaban terverifikasi