Undang-Undang Agraria tahun 1870 merupakan salah satu upaya pemerintah kolonial Belanda. Pada kenyataannya Undang-Undang Agraria justru merugikan rakyat pribumi karena .... a. Rumah rakyat yang tidak memiliki sertifikat tanah digusur secara paksa b. Rakyat diharuskan menanam tanaman ekspor yang bernilai jual tinggi c. Pemerintah kolonial membeli tanah milik rakyat dengan harga rendah d. Rakyat dibebani sewa tanah milik pemeritah dengan harga tinggi e. Pihak swasta menyewa lahan-lahan persawahan milik rakyat

Hai Rahmat, Kaka bantu jawab yaa. Jawaban yang tepat adalah opsi E. Untuk lebih jelasnya, yukk pahami penjelasan berikut ini. UU Agraria tahun 1870 adalah kebijakan pengganti dari sistem tanam paksa yang menuai banyak kecaman. UU ini berisi mengenai aturan pembagian penguasaan tanah oleh pemerintah, pribumi dan non-pribumi. Pemberlakuan UU ini bertujuan untuk melindungi hak rakyat atas kepemilikan tanah dan rakyat dibebaskan dalam mengolah tanah tersebut. Namun, kemewahan kebijakan ini hanya bisa dirasakan oleh pemerintah kolonial Belanda dan pihak Swasta. Pasalnya banyak dampak negatif yang nyatanya memberikan kerugian bagi rakyat di Hindia Belanda seperti: eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh pihak swasta terhadap kekayaan Indonesia dan banyaknya pengusaha asing yang ada di Hindia Belanda secara perlahan memudarkan industri lokal karena kalah saing. Para penguasaha juga menyewa lahan persawahan milik petani, pelanggaran ini terjadi tidak hanya dari keserakahan pihak swasta tetapi juga keinginan rakyat Pribumi untuk menyewakan tanah persawahannya agar dapat bekerja di perkebunan sebagai buruh. Semoga membantu!