Hai Yolamnda, kakak bantu ya.
1. Unsur yang letaknya di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang letaknya di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
3. Jika diperlukan, jumlah atom unsur disebut menggunakan angka Latin.
4. Senyawa biner yang kedua-duanya berupa unsur non-logam merupakan senyawa yang tersusun dari molekul-molekul, dan bukan ion-ion. Penamaan senyawa ini ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom non-logam, dan diakhiri dengan akhiran –ida.
5. Awalan angka Yunani: Mono = 1, Di = 2, Tri = 3, Tetra = 4, Penta = 5, Heksa = 6, Hepta = 7, Okta = 8, Nona = 9, Deka = 10
6. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik adalah, nama logam kation diikuti nama anionnya.
Tata Nama Senyawa
Ada 4 jenis sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa, yaitu
1. Tatanama senyawa biner:
a. Unsur yang letaknya di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
b. Unsur yang letaknya di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
c. Jika diperlukan, jumlah atom unsur disebut menggunakan angka Latin.
Contoh:
NO, disebut nitrogen monoksida
NO₂, disebut nitrogen dioksida
AlCl₃, disebut aluminium klorida
2. Senyawa biner kedua-duanya non-logam:
a. Senyawa biner yang kedua-duanya berupa unsur non-logam merupakan senyawa yang tersusun dari molekul-molekul, dan bukan ion-ion. Penamaan senyawa ini ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom non-logam, dan diakhiri dengan akhiran –ida.
b. Awalan angka Yunani: Mono = 1, Di = 2, Tri = 3, Tetra = 4, Penta = 5, Heksa = 6, Hepta = 7, Okta = 8, Nona = 9, Deka = 10
Contoh penamaan senyawa biner yang kedua-duanya berupa unsur non-logam:
CO, disebut Karbon monoksida
CO₂, disebut Karbon dioksida
N₂O₅, disebut Dinitrogen pentaoksida
PCl₅, disebut Fosfor pentaklorida
SO₃, disebut Belerang trioksida
3. Senyawa yang tersusun atas ion-ion poliatom, tatanama senyawa asam dan tatanama senyawa hidrat.
Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik adalah, nama logam kation diikuti nama anionnya.
Contoh pemberian nama senyawa yang tersusun atas ion-ion poliatom:
NH₄Cl, disebut amonium klorida
NaNO₃, disebut natrium nitrat
MgSO₄, disebut magnesium sulfat
4. Tatanama Senyawa Hidrat
Beberapa senyawa berwujud kristal dapat mengikat air (H₂O) dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung air kristal. Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak mengeluarkan air karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa.
Senyawa hidrat dinamakan dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
Contoh tatanama senyawa hidrat:
CuSO₄.5H₂O, disebut tembaga (II) sulfat pentahidrat
CaSO₄.2H₂O, disebut kalsium sulfat dihidrat
Na₂CO₃.10H₂O, disebut natrium karbonat dekahidrat
Jadi, 6 aturan dalam pemberian nama unsur adalah :
1. Unsur yang letaknya di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang letaknya di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
3. Jika diperlukan, jumlah atom unsur disebut menggunakan angka Latin.
4. Senyawa biner yang kedua-duanya berupa unsur non-logam merupakan senyawa yang tersusun dari molekul-molekul, dan bukan ion-ion. Penamaan senyawa ini ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom non-logam, dan diakhiri dengan akhiran –ida.
5. Awalan angka Yunani: Mono = 1, Di = 2, Tri = 3, Tetra = 4, Penta = 5, Heksa = 6, Hepta = 7, Okta = 8, Nona = 9, Deka = 10
6. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik adalah, nama logam kation diikuti nama anionnya.
Semoga membantu ya.
Terima kasih sudah bertanya di RoboGuru.
· 0.0 (0)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Iklan
Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!