Tulisan Ki Hajar Dewantara berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, 13 Juli 1913. Tulisan ini mendapat reaksi yang sangat keras dari Pemerintah Kolonial Belanda. Mengapa demikian?

Hai Faiza K , kakak bantu jawab ya. Reaksi keras dari pemerintahan kolonial Belanda terhadap tulisan Ki Hajar Dewantara yang berjudul Als ik een Nederlander was (andai aku seorang Belanda) ialah dikarenakan isi tulisan tersebut berisi kritik pedas terhadap pemerintahan kolonial di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Ki Hajar Dewantara atau R. M Suwardi Suryaningrat adalah salah satu anggta Tiga Serangkai yang merupakan pendiri organisasi Indische Partij (IP). Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912, yang merupakan organisasi politik pertama yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Tujuan organisasi IP ini dimuat dalam surat kabar "De Express" agar dapat dilihat oleh pemerintah dan rakyat. Selanjutnya ketika pemerintah Belanda bermaksud merayakan kemerdekaannya yang ke-100 dan akan meminta bantuan dana dari rakyat Indonesia, R.M. Suwardi Suryaningrat menulis karangan yang berjudul "Als ik een Nederlander was" yang artinya "Andaikata aku seorang Belanda". Isi dari tulisan tersebut berupa kritikan pedas terhadap pemerintah Belanda selama menjajah rakyat Indonesia. Dengan keluarnya tulisan ini R.M. Suwardi Suryaningrat dan ketiga tokoh IP ditangkap dan dihukum ke negeri Belanda. "Semoga membantu yaa"