Bagaimana kebijakan yg di lakukan untuk mengatasi pengarahan tenaga ramusa pada pemerintah penduduk jepang

Hai Putu C, Kakak bantu jawab ya. Kebijakan yang dilakukan oleh bangsa Jepang untuk mengatasi pengarahan romusha dimana bangsa Jepang memobilisasi para pemuda, petani bahkan pengangguran dari desa di Jawa untuk menjadi pekerja, mereka dieksploitasi tanpa mendapat upah bahkan makanan. Selain itupula romusha banyak yang dikirim ke luar negeri untuk dipekerjapaksakan seperti ke Burma, Thailand dan Malaysia. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Romusha dikenal saat penjajahan bangsa Jepang di Indonesia. Romusha sendiri merujuk kepada tenaga kerja paksa Indonesia pada tahun 1942-1945. Tentu tujuannya adalah untuk kepentingan bangsa Jepang terlebih dalam memenangkan Perang Asia Timur Raya. Mobilisasi massa yang dilakukan oleh bangsa Jepang melalui Romusha ini merupakan bentuk dari eksploitasi pekerja yang menimbulkan banyaknya korban jiwa. Para romusha ini dibutuhkan oleh Jepang dalam membangun beberapa bangunan-bangunan penting seperti kubu-kubu pertahanan, gudang-gudang senjata, pembuatan jalan raya dsb. Kebijakan akan pengerahan romusha ini, Jepang datangkan dari desa-desa yang ada di Jawa. Mereka adalah para pemuda, petani, bahkan pengangguran. Selama di tempat pekerjaan, romusha dilakukan secara buruk, mereka dipaksa bekerja kasar tanpa asupan makan yang cukup. Begitupun perawatan bagi yang terkena kecelekaan pekerjaan. Akibatnya kondisi mereka yang sangat lemah. Tidak hanya mobilisasi di Indonesia saja, tapi para romusha ini juga dikirim ke luar negeri untuk dipekerjapaksakan seperti ke Burma, Muangthai (Thailand), Vietnam, dan Malaysia. Banyak sekali mereka yang tidak bisa kembali ke kampung halamannya. Semoga membantu 😊