Rahmat S

08 Februari 2022 03:56

Iklan

Rahmat S

08 Februari 2022 03:56

Pertanyaan

Tujuan Sisingamangaraja XII sering memindahkan pusat pemerintahannya saat berlangsung Perang Batak adalah ..... a. mendekatkan diri dengan rakyatnya b. Menghindari bencana alam c. Menghindari sergapan pasukan Belanda d. Merupakan tradisi masyarakat Batak e. Menghambat penyebaran Kristen

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

19

:

41

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

P. Rafika

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

09 Februari 2022 06:59

Jawaban terverifikasi

Hai Rahmat S., kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah C. Untuk lebih detailnya, yuk simak penjelasan berikut. Latar belakang Perang Batak Belanda mulai memasuki tanah Batak seperti Mandailing, Angkola, Padang Lawas, Sipirok bahkan sampai Tapanuli. Hal ini merupakan ancaman serius bagi kekuasaan Raja Batak, Sisingamangaraja XII. Masuknya dominasi Belanda ke tanah Batak ini juga disertai dengan penyebaran agama Kristen. Penyebaran agama Kristen ini ditentang oleh Sisingamangaraja XII karena dikhawatirkan perkembangan agama Kristen itu akan menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang telah ada secara turun temurun. Untuk menghalangi proses Kristenisasi ini, pada 1877 Raja Sisingamangaraja XII berkampanye keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau agar masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk. Masuknya pengaruh Belanda ini juga akan mengancam kelestarian tradisi dan adat asli orang-orang Batak. Akibat kampanye Raja Singamangaraja XII, telah menimbulkan ekses pengusiran para zending. Bahkan ada penyerbuan dan pembakaran terhadap pos-pos zending di Silindung. Kejadian ini telah memicu kemarahan Belanda dan dengan alasan melindungi para zending, pada 8 Januari 1878 Belanda mengirim pasukan untuk menduduki Silindung. Pecahlah Perang Batak. Jalannya Perang Batak Rakyat Batak di bawah pimpinan langsung Raja Sisingamangaraja XII melakukan perlawanan terhadap gerakan pasukan Belanda di Bahal Batu. Dalam menghadapi perang melawan Belanda ini rakyat Batak sudah menyiapkan benteng pertahanan seperti benteng alam yang terdapat di dataran tinggi Toba dan Silindung. Di samping itu, dikembangkan benteng buatan yang ada di perkampungan. Setiap kelompok kampung dibentuk empat persegi dengan pagar keliling terbuat dari tanah dan batu. Di luar tembok ditanami bambu berduri dan di sebelah luarnya lagi dibuat parit keliling yang cukup dalam. Pintu masuk dibuat hanya beberapa buah dengan ukuran sempit. Ia pun berkali-kali memindahkan pusat pemerintahannya untuk menghindari sergapan pasukan kolonial Hindia Belanda. Oleh karena itu, strategi Sisingamangaraja XII selain mendirikan benteng, juga memindahkan pusat pemerintahan untuk menghindari sergapan Belanda. Semoga membantu ya.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

88

5.0

Jawaban terverifikasi