Gilbert L
21 Oktober 2023 00:37
Iklan
Gilbert L
21 Oktober 2023 00:37
Pertanyaan
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
07
:
37
:
43
11
1
Iklan
Vincent M
Community
26 Oktober 2023 08:00
Pada tahun 1970-an, banyak sastrawan dan penulis di berbagai belahan dunia, termasuk yang terkait dengan gerakan sastra kontemporer, mulai lebih berani untuk melakukan eksperimen dalam karya sastra mereka. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa para sastrawan pada periode ini merasa lebih bebas untuk bereksperimen:
Perubahan Sosial dan Budaya: Tahun 1970-an adalah masa perubahan sosial dan budaya yang signifikan di banyak negara. Gerakan hak sipil, gerakan feminis, gerakan anti-perang, dan perubahan dalam nilai-nilai sosial membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat melihat dunia. Ini juga tercermin dalam sastra, di mana penulis mulai lebih terbuka terhadap berbagai perspektif dan sudut pandang.
Pemberontakan terhadap Tradisi: Banyak sastrawan di tahun 1970-an merasa perlu untuk memberontak terhadap tradisi sastra yang mungkin dianggap kaku atau terlalu membatasi. Mereka ingin menghindari stereotip dan eksperimen dengan gaya penulisan, narasi, dan struktur cerita yang tidak konvensional.
Pengaruh Gerakan Sastra Kontemporer: Gerakan sastra kontemporer, seperti sastra pasca-modern dan post-strukturalisme, mempromosikan ide-ide tentang kebebasan ekspresi dan pemahaman bahwa narasi tradisional dapat diperdebatkan. Ini membuka jalan bagi eksperimen dalam bentuk dan konten karya sastra.
Teknologi dan Media Baru: Kemajuan dalam teknologi dan media, seperti televisi, film, dan komputer, juga mempengaruhi cara penulis menyampaikan cerita mereka. Hal ini memungkinkan eksperimen dengan campuran media dalam sastra.
Beberapa eksperimen yang mungkin dilakukan oleh sastrawan pada tahun 1970-an termasuk:
Penggunaan narasi non-linier: Penulis dapat menggunakan alur cerita yang tidak linear, dengan lompatan waktu dan sudut pandang yang berbeda.
Penggunaan bahasa yang eksperimental: Penggunaan bahasa yang inovatif, slang, neologisme, atau bahasa non-konvensional dalam karya sastra.
Cerita tanpa narasi konvensional: Beberapa cerpen mungkin tidak mengikuti struktur narasi konvensional dengan pengenalan, konflik, klimaks, dan resolusi.
Penggunaan elemen metafiksi: Penulis mungkin memasukkan elemen-elemen metafiksi, di mana karakter atau narator menyadari bahwa mereka berada dalam sebuah kisah fiksi.
Eksplorasi tema-tema kontroversial: Sastrawan mungkin lebih berani dalam mengangkat tema-tema sosial, politik, atau kontroversial dalam karya mereka.
Kesemuanya ini mencerminkan semangat eksperimen yang kuat di kalangan sastrawan pada tahun 1970-an, yang menciptakan karya-karya yang beragam dan menarik. Pada akhirnya, eksperimen ini membantu mengenali lebih banyak cara berbicara dan menyampaikan cerita, memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sastra kontemporer.
· 0.0 (0)
Iklan
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!