Rezian F

16 Februari 2024 07:53

Iklan

Iklan

Rezian F

16 Februari 2024 07:53

Pertanyaan

Tolong di jawab ya Batasnya sampai hari Senin Tolong ya ๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž๐Ÿ‘๐Ÿ˜Ž

Tolong di jawab ya

Batasnya sampai hari Senin

Tolong ya ๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž๐Ÿ‘๐Ÿ˜Ž

alt

9

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

I G

Community

17 Februari 2024 06:37

Jawaban terverifikasi

Jawaban: 1. Indonesia mengakui enam agama secara resmi, yaitu Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Pengakuan ini mencerminkan keberagaman kepercayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia dan diatur dalam konstitusi serta perundang-undangan negara. 2. Makna keberagaman agama di Indonesia menunjukkan kemampuan negara dan masyarakatnya untuk menerima, menghargai, dan hidup berdampingan dengan berbagai keyakinan. Ini merupakan salah satu prinsip dasar Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Keberagaman agama menjadi salah satu kekayaan budaya dan sosial yang memperkuat identitas nasional serta mendorong toleransi dan kerukunan antarumat beragama. 3. Mewujudkan kerukunan beragama di Indonesia yang beragam dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendidikan toleransi sejak dini, dialog antaragama, penghormatan terhadap praktik keagamaan masing-masing, serta kerjasama antarkomunitas agama dalam berbagai aspek kehidupan. Pemerintah dan lembaga-lembaga keagamaan memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan memperkuat kerjasama ini. 4. Faktor penyebab terjadinya keberagaman agama di Indonesia antara lain adalah letak geografis Indonesia yang strategis, yang membuatnya menjadi tempat pertemuan berbagai budaya dan peradaban. Selain itu, sejarah penyebaran agama yang dibawa oleh pedagang, ulama, dan penjelajah dari berbagai belahan dunia juga turut berkontribusi. Faktor sosial, ekonomi, dan politik juga mempengaruhi penerimaan dan perkembangan agama-agama tersebut di kalangan masyarakat lokal. 5. Perbedaan antaragama yang diakui oleh pemerintah Indonesia terletak pada doktrin, ibadah, tradisi, dan hari raya yang dirayakan. Misalnya, Islam merayakan Idul Fitri dan Idul Adha, Kristen merayakan Natal dan Paskah, Katolik juga memiliki perayaan serupa dengan Kristen Protestan tetapi dengan beberapa tradisi liturgi yang berbeda, Hindu merayakan Nyepi, Buddha merayakan Waisak, dan Konghucu merayakan Imlek dan Cap Go Meh. Setiap agama memiliki kitab suci dan ajaran dasar yang membedakannya satu sama lain. Jawaban๏ผš1. Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. 2. Menunjukkan kemampuan masyarakat Indonesia untuk menerima dan menghargai perbedaan, serta hidup berdampingan dalam damai. 3. Melalui pendidikan toleransi, dialog antaragama, penghormatan terhadap praktik keagamaan masing-masing, dan kerjasama antarkomunitas agama. 4. Letak geografis yang strategis, sejarah penyebaran agama oleh pedagang, ulama, dan penjelajah, serta faktor sosial, ekonomi, dan politik. 5. Doktrin, ibadah, tradisi, dan hari raya yang dirayakan. Semoga bermanfaat ya.


Rezian F

17 Februari 2024 06:50

Terimakasih ya

Iklan

Iklan

Faradibah R

22 Februari 2024 03:06

Jawaban terverifikasi

1.Agama yang diakui secara resmi oleh Negara Republik Indonesia adalah Islam. Hal ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Meskipun demikian, Indonesia juga mengakui keberagaman agama dan memastikan kebebasan beragama bagi seluruh warga negaranya, sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang artinya โ€œBerbeda-beda tetapi tetap satu kesatuanโ€. Selain Islam, Indonesia juga mengakui lima agama lainnya secara resmi, yaitu Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu. Penetapan agama-agama ini diakui dalam Pancasila sebagai dasar negara dan dijamin dalam UUD 1945 serta diakui oleh pemerintah Indonesia. Dengan demikian, semua warga negara Indonesia memiliki hak untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing tanpa diskriminasi. 2.Makna keberagaman agama di Indonesia mencakup berbagai aspek yang penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Berikut beberapa makna keberagaman agama di Indonesia: Kekayaan Budaya: Keberagaman agama menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang memperkaya warna dan ragam kehidupan masyarakat. Setiap agama membawa tradisi, ritual, dan kepercayaan yang unik, yang menjadi bagian integral dari warisan budaya bangsa. Toleransi dan Harmoni: Keberagaman agama menjadi landasan bagi terciptanya toleransi dan harmoni antarumat beragama. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung makna โ€œBerbeda-beda tapi tetap satuโ€, menjadi semangat dalam menghargai perbedaan dan menjaga keharmonisan antarumat beragama. Kebebasan Beragama: Indonesia menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warga negaranya, sesuai dengan prinsip hak asasi manusia. Setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya tanpa adanya paksaan atau diskriminasi. Kerukunan Sosial: Keberagaman agama menciptakan kerukunan sosial yang merupakan pondasi bagi stabilitas dan perdamaian dalam masyarakat. Dengan menghargai perbedaan agama, masyarakat Indonesia dapat hidup bersama secara damai dan saling mendukung satu sama lain. Pemahaman Lintas Agama: Keberagaman agama mendorong terbentuknya pemahaman lintas agama yang lebih mendalam. Interaksi antarumat beragama memungkinkan adanya dialog, pertukaran ide, dan kerjasama dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan demikian, keberagaman agama di Indonesia bukan hanya menjadi ciri khas identitas bangsa, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembangunan masyarakat yang adil, harmonis, dan beradab. 3.Mewujudkan kerukunan beragama dalam masyarakat Indonesia yang beragam merupakan tugas bersama yang memerlukan keterlibatan semua pihak, baik individu maupun lembaga. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kerukunan beragama: Pendidikan dan Kesadaran: Penting untuk memberikan pendidikan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya toleransi, menghormati perbedaan, dan memahami nilai-nilai agama lain. Ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, kegiatan sosialisasi, dan program-program pengembangan masyarakat. Dialog Antaragama: Mendorong terciptanya dialog antarumat beragama adalah langkah penting dalam memperkuat pemahaman dan saling penghargaan antaranggota masyarakat. Dialog ini bisa dilakukan melalui kegiatan diskusi, seminar, lokakarya, dan pertemuan antaragama secara rutin. Keterlibatan Lembaga Agama: Lembaga agama memiliki peran penting dalam memfasilitasi dialog antarumat beragama, menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi, serta mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan keadilan. Mereka juga dapat menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik yang timbul akibat perbedaan agama. Pembentukan Kebijakan yang Inklusif: Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang mengakui dan menghormati keberagaman agama, serta memastikan perlindungan hak-hak semua warga negara tanpa memandang latar belakang agama mereka. Kampanye dan Advokasi: Melalui kampanye publik, media massa, dan kegiatan advokasi, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kerukunan beragama dan bahaya radikalisme serta ekstremisme agama. Pembangunan Kelembagaan: Membangun lembaga atau forum kerukunan beragama di tingkat lokal dapat membantu memperkuat koordinasi antaragama dan memfasilitasi dialog antarumat beragama secara lebih terstruktur. Penegakan Hukum yang Adil: Penting untuk menegakkan hukum yang adil dan memberantas segala bentuk diskriminasi atau kekerasan berbasis agama. Ini mencakup perlindungan terhadap hak-hak minoritas agama dan penindakan terhadap tindakan intoleransi atau kebencian agama. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut secara bersama-sama, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni, menghargai perbedaan, dan membangun negara yang inklusif dan berkeadilan bagi semua warganya, tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan. 4.Keberagaman agama di Indonesia dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor historis, kultural, sosial, dan politis. Beberapa faktor tersebut antara lain: Sejarah Kerajaan dan Perdagangan: Kerajaan Majapahit: Pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah Indonesia telah menjadi pusat perdagangan internasional yang menghubungkan berbagai bangsa dan agama. Hubungan ini membawa masuknya berbagai kepercayaan dan agama ke wilayah Indonesia. Kerajaan Sriwijaya dan Kutai Martadipura: Kontak dengan pedagang dan pelaut dari India dan Tiongkok membawa masuknya agama Hindu dan Buddha. Penyebaran Islam: Melalui Jalur Perdagangan: Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, terutama dari Arab dan Gujarat. Pedagang Muslim memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di kepulauan Nusantara. Penyebaran Melalui Walisongo: Para wali (utusan agama Islam) seperti Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati berperan dalam menyebarkan Islam di berbagai daerah di Indonesia. Kolonialisme: Pengaruh Kolonial Belanda: Kolonial Belanda membawa masuknya agama Kristen (Protestan dan Katolik) ke Indonesia melalui upaya penyebaran agama oleh misionaris. Pada saat yang sama, Belanda juga memberikan perlindungan terhadap keberagaman agama yang sudah ada. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika: Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika: Prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang terkandung dalam Pancasila menekankan pada keberagaman agama dan keyakinan. Hal ini diadopsi sebagai dasar negara yang menghormati dan melindungi kebebasan beragama. Tradisi Lisan dan Budaya Lokal: Adat dan Budaya Lokal: Tradisi lisan dan budaya lokal juga memainkan peran dalam membentuk keberagaman agama. Beberapa masyarakat di Indonesia masih menjalankan kepercayaan tradisional dan kebudayaan setempat. Kehidupan Masyarakat yang Multietnis: Kehidupan Multietnis: Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam suku dan etnis. Keberagaman etnis juga menciptakan keragaman agama karena setiap suku bisa memiliki kepercayaan atau agama yang berbeda. Kebijakan Negara yang Inklusif: Pengakuan Resmi Terhadap Agama: Meskipun Indonesia mengakui Islam sebagai agama resmi, negara juga memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap lima agama lainnya, yaitu Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu. Ini menciptakan landasan hukum untuk keberagaman agama. Toleransi dan Harmoni Sosial: Warisan Budaya Toleransi: Tradisi toleransi dan harmoni antarumat beragama yang turun-temurun diwariskan dalam budaya Indonesia, memungkinkan keberagaman agama tetap terjaga. Faktor-faktor ini bersama-sama menciptakan kerangka keberagaman agama yang menjadi ciri khas Indonesia. Penting untuk memahami bahwa keberagaman agama di Indonesia bukan hanya hasil dari satu faktor tunggal, melainkan hasil interaksi kompleks dari sejumlah faktor sepanjang sejarah dan perkembangan masyarakat Indonesia. 5.Pemerintah Indonesia secara resmi mengakui enam agama sebagai agama resmi yang diakui di negara ini. Agama-agama yang diakui tersebut adalah: Islam: Sebagai agama mayoritas di Indonesia, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi. Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, dengan mayoritas dari mereka mengikuti ajaran Sunni. Kristen: Kristen adalah agama kedua yang diakui secara resmi di Indonesia. Terdapat dua denominasi utama Kristen di Indonesia, yaitu Protestan dan Katolik. Masing-masing memiliki jemaat yang cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Hindu: Agama Hindu diakui oleh pemerintah sebagai agama resmi di Indonesia. Mayoritas penganut Hindu tinggal di Pulau Bali, tetapi juga terdapat komunitas Hindu yang signifikan di beberapa wilayah lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buddha: Agama Buddha juga diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Komunitas Buddha tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan jumlah terbesar terdapat di Pulau Sumatra, terutama di Provinsi Sumatra Utara. Konghucu: Konghucu diakui sebagai agama resmi di Indonesia, meskipun jumlah penganutnya lebih kecil dibandingkan dengan agama-agama lainnya. Penganut Konghucu umumnya terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa: Selain enam agama resmi yang diakui, pemerintah Indonesia juga memberikan pengakuan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ini mencakup berbagai kepercayaan tradisional dan kebudayaan lokal yang tidak termasuk dalam enam agama resmi yang diakui. Pengakuan resmi terhadap keenam agama ini tercermin dalam konstitusi Indonesia dan memiliki dampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, hukum, dan administrasi publik. Pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dan melindungi hak-hak keagamaan setiap warga negara sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semangat persatuan dalam keberagaman. Semoga membantu kak๐Ÿ™๐Ÿ™


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

"Jangan ambil apapun selain foto, jangan bnuh apapun selain waktu, jangan tinggalkan apapun selain jejak kakimu,"merupakan ungkapan penting yang harus dicamkan oleh pengunjung tempat wisata .Menurut kalian,apa maksud pernyataan tersebut? tolong bantuu jawabb ya kakk, besok di kumpulinn

2

3.0

Jawaban terverifikasi