Cesyah J

12 Oktober 2024 11:55

Iklan

Cesyah J

12 Oktober 2024 11:55

Pertanyaan

Tolong di jawab ya kakak² 1. Ceritakan mengenai cara berdakwah yang dilakukan Sunan Gresik! 2. Sebut dan jelaskan falsafah "Moh Lima" yang merupakan nasihat dari Sunan Ampel! 3. Bagaimana kepribadian dari Sunan Bonang? 4. Mengapa Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki jiwa kesatria dan ewline pemberani? 5. Sunan Gunung Jati merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan Banten. Apa pelajaran yang dapat di ambil dari strategi tersebut?

Tolong di jawab ya kakak²

1. Ceritakan mengenai cara berdakwah yang dilakukan Sunan Gresik! 

 2. Sebut dan jelaskan falsafah "Moh Lima" yang merupakan nasihat dari Sunan Ampel! 

3. Bagaimana kepribadian dari Sunan Bonang? 

4. Mengapa Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki jiwa kesatria dan ewline pemberani? 

5. Sunan Gunung Jati merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan Banten. Apa pelajaran yang dapat di ambil dari strategi tersebut? 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

22

:

03

:

34

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

PShine P

15 Oktober 2024 00:54

Jawaban terverifikasi

1. Sunan Gresik, juga dikenal sebagai Maulana Malik Ibrahim, adalah salah satu dari Wali Songo. Beliau dikenal dengan cara dakwahnya yang unik, yaitu dengan pendekatan sosial-budaya dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat setempat. Selain itu, Sunan Gresik juga dikenal sebagai seorang ulama yang ahli dalam bidang pertanian, perdagangan, dan pengobatan tradisional. 2. Falsafah "Moh Lima" yang merupakan nasihat dari Sunan Ampel mengandung makna bahwa seorang Muslim harus menjauhi lima hal, yaitu: tidak suka pamer, tidak suka menyombongkan diri, tidak suka iri hati, tidak suka memaksakan kehendak, dan tidak suka merendahkan orang lain. Falsafah ini mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati, kesederhanaan, dan menghargai sesama. 3. Sunan Bonang dikenal sebagai seorang wali yang memiliki kepribadian yang lembut, santun, dan bijaksana. Beliau juga dikenal sebagai seorang seniman yang mahir dalam memainkan alat musik gamelan. Selain itu, Sunan Bonang juga dikenal sebagai seorang penyebar agama Islam yang efektif dengan menggunakan pendekatan budaya yang dekat dengan masyarakat. 4. Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki jiwa kesatria dan keberanian. Hal ini terlihat dari sikapnya yang tegas dalam mempertahankan keyakinan dan ajaran Islam. Beliau juga dikenal sebagai seorang prajurit yang andal dan pemimpin yang disegani. Selain itu, Sunan Kudus juga dikenal sebagai seorang ulama yang ahli dalam bidang ilmu-ilmu keislaman. 5. Sunan Gunung Jati merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan Banton. Strategi yang dapat dipelajari dari beliau adalah kemampuannya dalam memadukan unsur-unsur budaya lokal dengan ajaran Islam. Beliau berhasil menarik minat masyarakat untuk memeluk agama Islam dengan cara yang halus dan akomodatif. Selain itu, Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang cakap dalam bidang politik dan pemerintahan.


Iklan

Rendi R

Community

20 Oktober 2024 23:17

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Baik, berikut penjelasan lainnya yang mungkin lebih jelas dan bisa membantu:</p><p>1. <strong>Cara Berdakwah yang Dilakukan Sunan Gresik</strong></p><p>Sunan Gresik, juga dikenal sebagai <strong>Maulana Malik Ibrahim</strong>, menggunakan metode dakwah yang <strong>bersahaja</strong> dan <strong>terintegrasi dengan kehidupan sosial</strong> masyarakat. Cara berdakwah beliau antara lain:</p><ul><li><strong>Pendekatan Sosial</strong>: Sunan Gresik membantu masyarakat Jawa dalam bidang pertanian dan ekonomi. Ia memperkenalkan teknologi irigasi yang lebih baik dan cara bertani yang lebih produktif, yang membuat masyarakat menghormatinya.</li><li><strong>Berdakwah Secara Damai</strong>: Sunan Gresik tidak memaksakan ajaran Islam, tetapi lebih fokus pada penyampaian secara halus dan damai, melalui contoh kehidupan sehari-hari yang Islami.</li><li><strong>Membangun Pendidikan</strong>: Sunan Gresik mendirikan pesantren pertama di Jawa, yang menjadi pusat penyebaran ilmu agama. Ia mengajarkan Al-Qur'an, tauhid, dan akhlak kepada masyarakat.</li></ul><p>2. <strong>Falsafah "Moh Lima" dari Sunan Ampel</strong></p><p><strong>Moh Lima</strong> adalah nasihat terkenal dari Sunan Ampel, yang merupakan cara Sunan Ampel mengajak masyarakat meninggalkan kebiasaan buruk. Berikut penjelasannya:</p><ul><li><strong>Moh Madat</strong>: Larangan menggunakan <strong>narkotika</strong> atau zat yang memabukkan, yang dapat merusak jiwa dan raga.</li><li><strong>Moh Minum</strong>: Larangan <strong>meminum minuman keras</strong> atau alkohol, karena dapat merusak akhlak dan kesehatan.</li><li><strong>Moh Main</strong>: Larangan <strong>berjudi</strong> atau main untung-untungan, yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.</li><li><strong>Moh Maling</strong>: Larangan <strong>mencuri</strong>, karena mencuri merusak keamanan sosial dan bertentangan dengan ajaran Islam.</li><li><strong>Moh Madon</strong>: Larangan <strong>berzina</strong> atau berselingkuh, karena menghancurkan moral dan merusak tatanan keluarga.</li></ul><p>Pesan "Moh Lima" bertujuan untuk membangun masyarakat yang bersih dari perilaku buruk dan menjaga moral serta etika dalam kehidupan sehari-hari.</p><p>3. <strong>Kepribadian Sunan Bonang</strong></p><p>Sunan Bonang dikenal sebagai wali yang memiliki sifat:</p><ul><li><strong>Kreatif dalam Berdakwah</strong>: Sunan Bonang menggunakan seni dan budaya lokal untuk menyebarkan Islam, terutama lewat <strong>tembang dan gending Jawa</strong>. Ini memudahkan masyarakat Jawa menerima ajaran Islam.</li><li><strong>Santun dan Sabar</strong>: Sunan Bonang sangat sabar dalam menyampaikan dakwahnya, ia memilih metode persuasif dan penuh cinta kasih dalam menyebarkan Islam.</li><li><strong>Pakar Ilmu Tasawuf</strong>: Sunan Bonang mengajarkan tasawuf dan spiritualitas yang mendalam kepada murid-muridnya, memadukan unsur ketauhidan dengan pendekatan yang mudah diterima masyarakat.</li></ul><p>4. <strong>Mengapa Sunan Kudus Dikenal sebagai Wali yang Memiliki Jiwa Kesatria dan Pemberani?</strong></p><p>Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki <strong>jiwa kesatria</strong> dan <strong>pemberani</strong> karena:</p><ul><li><strong>Berani Melindungi Rakyat</strong>: Sunan Kudus berani dalam melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal, terutama ketika Kesultanan Demak menghadapi musuh-musuh dari luar.</li><li><strong>Pemberani dalam Berdakwah</strong>: Beliau juga dikenal sangat cerdas dan berani dalam berdakwah dengan menggunakan simbol-simbol lokal, seperti ketika beliau menggunakan sapi dalam ajarannya agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Hindu tanpa menyakiti hati mereka.</li><li><strong>Berjiwa Patriotik</strong>: Sunan Kudus menunjukkan cinta tanah air dengan melibatkan diri dalam menjaga kedamaian dan kemerdekaan wilayahnya dari ancaman luar.</li></ul><p>5. <strong>Pelajaran dari Strategi Sunan Gunung Jati dalam Mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten</strong></p><p>Sunan Gunung Jati atau <strong>Syarif Hidayatullah</strong> menunjukkan kepiawaiannya dalam menyebarkan Islam melalui <strong>pendekatan politik dan dakwah</strong>. Pelajaran yang bisa diambil dari strategi beliau:</p><ul><li><strong>Menggabungkan Dakwah dan Pemerintahan</strong>: Sunan Gunung Jati tidak hanya berdakwah dengan lisan, tetapi juga menggunakan kekuatan politik dengan mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten untuk menyebarkan ajaran Islam.</li><li><strong>Menyebarkan Islam secara Damai</strong>: Sunan Gunung Jati memilih dakwah yang damai tanpa pertumpahan darah, menjadikan Cirebon dan Banten pusat penyebaran Islam yang kuat melalui jalur perdagangan dan pendidikan.</li><li><strong>Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial</strong>: Beliau membangun pusat perdagangan yang kuat untuk menunjang perkembangan ekonomi wilayah, serta menjadikan kesultanan sebagai pusat pendidikan Islam, yang membuatnya disegani dan dihormati di wilayah Nusantara.</li><li><strong>Kerjasama dengan Kerajaan Lain</strong>: Sunan Gunung Jati menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain untuk memperluas pengaruh Islam tanpa konfrontasi langsung.</li></ul><p>Strategi Sunan Gunung Jati menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan menggunakan kekuatan politik, ekonomi, dan pendidikan sebagai alat dakwah yang efektif.</p>

 

Baik, berikut penjelasan lainnya yang mungkin lebih jelas dan bisa membantu:

1. Cara Berdakwah yang Dilakukan Sunan Gresik

Sunan Gresik, juga dikenal sebagai Maulana Malik Ibrahim, menggunakan metode dakwah yang bersahaja dan terintegrasi dengan kehidupan sosial masyarakat. Cara berdakwah beliau antara lain:

  • Pendekatan Sosial: Sunan Gresik membantu masyarakat Jawa dalam bidang pertanian dan ekonomi. Ia memperkenalkan teknologi irigasi yang lebih baik dan cara bertani yang lebih produktif, yang membuat masyarakat menghormatinya.
  • Berdakwah Secara Damai: Sunan Gresik tidak memaksakan ajaran Islam, tetapi lebih fokus pada penyampaian secara halus dan damai, melalui contoh kehidupan sehari-hari yang Islami.
  • Membangun Pendidikan: Sunan Gresik mendirikan pesantren pertama di Jawa, yang menjadi pusat penyebaran ilmu agama. Ia mengajarkan Al-Qur'an, tauhid, dan akhlak kepada masyarakat.

2. Falsafah "Moh Lima" dari Sunan Ampel

Moh Lima adalah nasihat terkenal dari Sunan Ampel, yang merupakan cara Sunan Ampel mengajak masyarakat meninggalkan kebiasaan buruk. Berikut penjelasannya:

  • Moh Madat: Larangan menggunakan narkotika atau zat yang memabukkan, yang dapat merusak jiwa dan raga.
  • Moh Minum: Larangan meminum minuman keras atau alkohol, karena dapat merusak akhlak dan kesehatan.
  • Moh Main: Larangan berjudi atau main untung-untungan, yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
  • Moh Maling: Larangan mencuri, karena mencuri merusak keamanan sosial dan bertentangan dengan ajaran Islam.
  • Moh Madon: Larangan berzina atau berselingkuh, karena menghancurkan moral dan merusak tatanan keluarga.

Pesan "Moh Lima" bertujuan untuk membangun masyarakat yang bersih dari perilaku buruk dan menjaga moral serta etika dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kepribadian Sunan Bonang

Sunan Bonang dikenal sebagai wali yang memiliki sifat:

  • Kreatif dalam Berdakwah: Sunan Bonang menggunakan seni dan budaya lokal untuk menyebarkan Islam, terutama lewat tembang dan gending Jawa. Ini memudahkan masyarakat Jawa menerima ajaran Islam.
  • Santun dan Sabar: Sunan Bonang sangat sabar dalam menyampaikan dakwahnya, ia memilih metode persuasif dan penuh cinta kasih dalam menyebarkan Islam.
  • Pakar Ilmu Tasawuf: Sunan Bonang mengajarkan tasawuf dan spiritualitas yang mendalam kepada murid-muridnya, memadukan unsur ketauhidan dengan pendekatan yang mudah diterima masyarakat.

4. Mengapa Sunan Kudus Dikenal sebagai Wali yang Memiliki Jiwa Kesatria dan Pemberani?

Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki jiwa kesatria dan pemberani karena:

  • Berani Melindungi Rakyat: Sunan Kudus berani dalam melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal, terutama ketika Kesultanan Demak menghadapi musuh-musuh dari luar.
  • Pemberani dalam Berdakwah: Beliau juga dikenal sangat cerdas dan berani dalam berdakwah dengan menggunakan simbol-simbol lokal, seperti ketika beliau menggunakan sapi dalam ajarannya agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Hindu tanpa menyakiti hati mereka.
  • Berjiwa Patriotik: Sunan Kudus menunjukkan cinta tanah air dengan melibatkan diri dalam menjaga kedamaian dan kemerdekaan wilayahnya dari ancaman luar.

5. Pelajaran dari Strategi Sunan Gunung Jati dalam Mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah menunjukkan kepiawaiannya dalam menyebarkan Islam melalui pendekatan politik dan dakwah. Pelajaran yang bisa diambil dari strategi beliau:

  • Menggabungkan Dakwah dan Pemerintahan: Sunan Gunung Jati tidak hanya berdakwah dengan lisan, tetapi juga menggunakan kekuatan politik dengan mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten untuk menyebarkan ajaran Islam.
  • Menyebarkan Islam secara Damai: Sunan Gunung Jati memilih dakwah yang damai tanpa pertumpahan darah, menjadikan Cirebon dan Banten pusat penyebaran Islam yang kuat melalui jalur perdagangan dan pendidikan.
  • Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial: Beliau membangun pusat perdagangan yang kuat untuk menunjang perkembangan ekonomi wilayah, serta menjadikan kesultanan sebagai pusat pendidikan Islam, yang membuatnya disegani dan dihormati di wilayah Nusantara.
  • Kerjasama dengan Kerajaan Lain: Sunan Gunung Jati menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain untuk memperluas pengaruh Islam tanpa konfrontasi langsung.

Strategi Sunan Gunung Jati menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan menggunakan kekuatan politik, ekonomi, dan pendidikan sebagai alat dakwah yang efektif.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, ATAU C PADA JAWABAN YANG BENAR! 1. Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah kerajaan …. a. Sriwijaya b. Singasari c. Kutai d. Majapahit 2. Prasasti Batu Bertulis, Prasasti Tugu dan Prasasti Kebon Kopi adalah peninggalan kerajaan …. a. Majapahit b. Demak c. Tarumanegara d. Gowa-Tallo 3. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan …. a. Hayam Wuruk b. Sultan Agung c. Sultan Ageng Tirtayasa d. Sultan Hasanudin 4. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah …. a. Aceh b. Demak c. Gowa-Tallo d. Samudra Pasai 5. Berikut adalah peninggalan kerajaan Islam, kecuali … a. Masjid Demak b. Menara Kudus c. Candi Borobudur d. Pondok Pesantren 6. Kerajaan Majapahit dikenal dengan kerajaan yang mempunyai …. a. Permaisuri yang cantik-cantik b. Angkatan darat yang banyak c. Raja-raja yang bijak d. Kekuatan maritim yang besar 7. Berikut ini yang bukan termasuk kenampakan alam adalah …. a. Sungai b. Pelabuhan c. Danau d. Gunung 8. Daratan yang menjorok ke laut dinamakan …. a. Lembah b. Teluk c. Selat d. Tanjung 9. Wilayah Indonesia dibagi menjadi …. waktu. a. 3 bagian b. 4 bagian c. 2 bagian d. 1 bagian 10. Dataran tinggi Dieng terdapat di Provinsi …. a. Jawa Tengah b. Jawa timur c. Jawa barat d. Banten 11. Kota Semarang, Palembang dan Padang termasuk wilayah Indonesia dengan pembagian waktu … a. WITA b. WIB c. WIT d. WIS 12. Keanekaragaman suku-suku bangsa Indonesia antara lain dipengaruhi oleh …. a. Perbedaan kondisi lingkungan yang ditempati b. Persamaan lingkungan pulau yang ditempati c. Banyaknya gunung berapi di Indonesia d. Perbedaan jenis iklim antar pulau di Indonesia 13. Suku Asmat, Bintuni dan Sentani berasal dari pulau …. a. Kalimantan b. Sumatra c. Papua d. Jawa 14. Upacara pembakaran jenazah di Bali dikenal dengan nama …. a. Wiwit b. Legong c. Ngaben d. Kecak 15. Berikut adalah suku-suku yang ada di pulau Jawa, kecuali …. a. Jawa b. Sunda c. Toraja d. Tengger 16. Alat musik berikut ini yang berasal dari daerah Nusa Tenggara adalah …. a. Bonang b. Sasando c. Popondi d. Rebab 17. Berikut ini adalah contoh pakaian adat yang benar sesuai daerah asalnya adalah …. a. Ulos dari Jawa Barat b. Baju Kurung dari Sumatra Barat c. Beskap dari Sumatra Utara d. Kebaya dari Kalimantan Selatan 18. Berikut yang tidak termasuk kebudayaan daerah Indonesia adalah …. a. Tarian daerah b. Lagu daerah c. Bahasa daerah d. Tanah daerah 19. Orang yang menggunakan jasa atau barang disebut …. a. produsen b. Distributor c. Konsumen d. Penyalur 20. Kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang, yaitu …. a. Usaha angkutan b. Usaha tukang cukur c. Usaha pelayanan kesehatan d. Usaha membuat makanan

5

5.0

Jawaban terverifikasi