Nida A

03 Oktober 2023 11:05

Iklan

Nida A

03 Oktober 2023 11:05

Pertanyaan

Teknik berpidato tanpa menggunakan naskah disebut A.Impromptu B.Memoriter C.Manuskrip D.Ekstemporal

Teknik berpidato tanpa menggunakan naskah disebut

A.Impromptu

B.Memoriter

C.Manuskrip

D.Ekstemporal

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

13

:

15

:

31

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

03 Oktober 2023 13:16

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Teknik berpidato tanpa menggunakan naskah disebut dengan istilah "Impromptu" atau "Ekstemporal". Impromptu adalah teknik berpidato yang dilakukan tanpa persiapan sebelumnya. Pidato impromptu biasanya dilakukan dalam situasi yang tidak terduga atau spontan, seperti saat diundang untuk memberikan pidato di acara yang tidak direncanakan sebelumnya. Dalam teknik ini, pembicara harus mampu berbicara dengan lancar dan mengalir tanpa persiapan sebelumnya. Sedangkan Ekstemporal adalah teknik berpidato yang dilakukan dengan persiapan yang singkat. Pidato ekstemporal biasanya dilakukan dalam situasi yang telah direncanakan sebelumnya, namun pembicara tidak memiliki naskah atau teks yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam teknik ini, pembicara harus mampu mengorganisir pikiran dan ide-ide secara cepat dan mengungkapkannya dengan jelas dan efektif. Dalam kedua teknik ini, pembicara harus memiliki kemampuan berbicara yang baik dan mampu menguasai topik yang akan dibahas. Oleh karena itu, latihan dan persiapan yang cukup sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berbicara secara impromptu atau ekstemporal.


Iklan

Diah N

03 Oktober 2023 11:11

<p>Pidato memoriter</p><p>: metode yang dilakukan dalam berbicara di depan umum dengan menghafalkan teks atau naskah yang sudah disiapkan. Sehingga pada saat pembicara akan menyampaikan pidatonya, pembicara tidak lagi menggunakan teks atau naskah karena keseluruhan isi teks sudah dihafalkan.</p>

Pidato memoriter

: metode yang dilakukan dalam berbicara di depan umum dengan menghafalkan teks atau naskah yang sudah disiapkan. Sehingga pada saat pembicara akan menyampaikan pidatonya, pembicara tidak lagi menggunakan teks atau naskah karena keseluruhan isi teks sudah dihafalkan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

10

0.0

Jawaban terverifikasi