Atika Z

05 Oktober 2020 16:05

Iklan

Iklan

Atika Z

05 Oktober 2020 16:05

Pertanyaan

taktik belanda dalam perang banjar


5

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Dewi

Mahasiswa/Alumni Universitas Lampung

30 Januari 2022 05:03

Jawaban terverifikasi

Halo Atika Z, kakak bantu jawab ya. Taktik Belanda yaitu Belanda terpaksa meminta Sultan Tamjidillah II untuk meletakkan takhtanya, kemudian Belanda yang mendatangkan pasukan bantuan dari Batavia. Untuk lebih jelasnya yuk pahami penjelasan berikut: Pada 25 April 1859, pasukan Pangeran Antasari menyerang kawasan tambang batu bara di wilayah Pengaron, dilanjutkan dengan serbuan orang-orang Muning di bawah komando Panembahan Aling dan puteranya, Sultan Kuning. Pasukan Muning berhasil membakar kawasan tambang dan pemukiman Belanda. Mereka juga melakukan penyerangan di perkebunan milik Belanda di Gunung Jabok, Kalangan, dan Bangkal. Rangkaian kejadian inilah yang menjadi pemicu meletusnya Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Hidayatullah II dan Pangeran Antasari. Strategi yang diterapkan adalah perang gerilya. Pangeran Hidayatullah II dan Pangeran Antasari mendirikan pemerintahan di pedalaman dengan dukungan dari orang-orang Banjar dan Dayak. Akibat peperangan ini, pemerintahan Kesultanan Banjar menjadi semakin kacau. Belanda terpaksa meminta Sultan Tamjidillah II untuk meletakkan takhtanya. Pada 25 Juni 1859, secara resmi Sultan Tamjidillah II mengundurkan diri dan menyerahkan singgasana Kesultanan Banjar kepada Belanda. Belanda kemudian mengasingkan Tamjidillah II ke Bogor. Belanda menawarkan kepada Pangeran Hidayatullah II untuk menduduki takhta Banjar. Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah karena Pangeran Hidayatullah II tidak ingin menjadi boneka Belanda. Pangeran Hidayatullah II kemudian dinobatkan sebagai Sultan Banjar oleh para pengikutnya pada September 1859 di Amuntai. Belanda murka dan mengumumkan penghapusan Kesultanan Banjar pada 11 Juni 1860. Pangeran Hidayatullah II yang dibantu oleh pengikut setianya, Demang Lehman, terus melancarkan perlawanan secara gerilya. Begitu pula dengan Pangeran Antasari. Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk memadamkan perlawanan tersebut. Hingga akhirnya, Pangeran Hidayatullah II terdesak dan ditangkap Belanda pada 28 Februari 1862. Pangeran Antasari melanjutkan perjuangan menghadapi Belanda yang mendatangkan pasukan bantuan dari Batavia. Di tengah perlawanan gerilya tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit. Ia terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862. Perjuangan melawan Belanda diteruskan oleh putra Pangeran Antasari yang kemudian dinobatkan sebagai pemimpin Banjar dengan gelar Sultan Muhammad Seman, dibantu oleh beberapa tokoh pejuang lainnya seperti Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman. Perang Banjar berakhir setelah tokoh-tokoh pejuang yang tersisa berguguran, ditangkap, juga banyak yang diasingkan ke luar pulau. Selanjutnya, wilayah Kesultanan Banjar dikuasai pemerintah kolonial Hindia Belanda. Semoga membantu yaa…


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan mengapa bangsa eropa melakukan kolonialisme dan imperialisme?

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Dalam bidang perkebunan, rakyat Indonesia di paksa untuk menganti makanan pokok seperti Jagung dan Ubi menjadi Padi dan Gandum, hal ini di maksudkan dengan alasan

3

0.0

Lihat jawaban (1)

Iklan

Iklan