Helena H

15 November 2021 09:11

Iklan

Iklan

Helena H

15 November 2021 09:11

Pertanyaan

SUATU SENJA Bantaran Batanghari pucat pasi begitu nadinya diputus Gentala Arasy Senja yang semestinya menawan justru menebarkan aroma kemurungan Langit seperti coklat yang meleleh, menyembulkan sepotong mentari jingga Pada bibir mereka, kebisuan bercerita dengan bahasa luka Di sini, di kelokan Gentala Arasy sekawanan burung gereja mengendus cuaca yang berubah sesukanya Angin sepoi di atas keruhnya Batanghari berkali-kali mengetuk bawah sadarku dan mengantarkan kisah pilu. Semua menderu, memburu, hanyut dalam pusaran waktu, kembali lagi ke kepalaku, dan terus begitu. Gelisah tak mau mengalah Kenangan pahit tak menyerah Dan aku benar-benar patah, sejak sungai ini merangkum tragedi Dalam derai air mata, kupasrahkan seluruh kepiluanku ‟Tuhan, kalau boleh kupinta pada-Mu, kutulis nama ini dan kuletakkan hatiku dalam sebuah litani” “Enyahkan kematiannya dalam reinkarnasi!” Isi dari puisi di atas adalah?


3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

A. Rizky

16 November 2021 08:57

Jawaban terverifikasi

Hai, Helena H. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya :) Jawaban untuk soal ini adalah isi puisi tersebut adalah "Pembangunan yang berdampak pada sesuatu yang begitu berarti bagi kehidupan seseorang." Mari kita simak penjelasan berikut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. ditulis dalam bentuk bait dan baris 2. menggunakan gaya bahasa 3. pemilihan diksi sangat diperhatikan untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu 4. digunakan untuk mengungkapkan perasaan penulis Untuk dapat menentukan isi puisi, kita harus membaca puisi secara saksama, memahami puisi, dan menganalisisnya. Analisis puisi tersebut. 1. Bantaran Batanghari pucat pasi begitu nadinya diputus Gentala Arasy Senja yang semestinya menawan justru menebarkan aroma kemurungan. Baris ini bermakna Sungai Batanghari yang merana akibat pembangunan Gentala Arasy, sebuah jembatan yang terletak di Kota Jambi. 2. Angin sepoi di atas keruhnya Batanghari berkali-kali mengetuk bawah sadarku dan mengantarkan kisah pilu. Baris ini bermakna pembangunan yang memakan korban, yaitu Sungai Batanghari yang airnya menjadi keruh. 3. Dan aku benar-benar patah, sejak sungai ini merangkum tragedi. Pada baris ini, penulis kembali mengungkapkan kedukaannya karena Sungai BAtanghari yang sudah tidak seperti dulu. 4. Dalam derai air mata, kupasrahkan seluruh kepiluanku ‟Tuhan, kalau boleh kupinta pada-Mu, kutulis nama ini dan kuletakkan hatiku dalam sebuah litani” “Enyahkan kematiannya dalam reinkarnasi!” Pada baris ini, dalam kedukaan dan keputusasaannya, penulis meminta kepada Tuhan untuk menghidupkan kembali dan mengembalikan keadaan Sungai Batanghari seperti semula. Berdasarkan baris-baris tersebut, kita dapat mengetahui isi puisi tersebut adalah "Pembangunan yang berdampak pada sesuatu yang begitu berarti bagi kehidupan seseorang." Dengan demikian, isi puisi tersebut adalah "Pembangunan yang berdampak pada sesuatu yang begitu berarti bagi kehidupan seseorang." Semoga membantu ya :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

604

0.0

Jawaban terverifikasi