Zakee Z

03 Agustus 2019 06:46

Iklan

Zakee Z

03 Agustus 2019 06:46

Pertanyaan

Suatu rombongan wisatawan di pulau bali tediri dari 240 orang akan menyewa kamar hotel.kamar yang tersedia adalah kamar untuk 2 orang dan untuk 3 orang. rombongan itu akan menyewa kamar sekurang kurangnya 100 kamar. tarif kamar untuk 2 orang adalah Rp 80.000 dan untuk 3 orang Rp 100.0000. rombongan itu ingin mengeluarkan uang sewa seminimal mungkin. tentukan model matematikanya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

33

:

29

Klaim

42

1


Iklan

Zakee Z

16 Agustus 2019 07:43

kenapa gaada yang jawab


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Semua orang pasti mengenal pendidikan. (2) Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat [...] membuat orang dan masyarakatjadi beradab. (3) Pendidikan bukan hanya merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih luas lagi, yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). (4) Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. (5) Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar. (6) Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. (7) Menurut lickona, tanpa ketiga aspek itu, pendidikan karakter tidak akan efektif. (8) Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. (9) Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. (10) Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-nya; kemandirian dan tanggung jawab; kejujuran, amanah dan diplomatis; hormat dan santun; dermawan, suka menolong, dan gotong royong/kerja sama; percaya diri dan pekerja keras; kepemimpinan dan keadilan; baik dan rendah hati; serta toleran dan cinta damai. Konjungsi yang tepat untuk mengisi titik-titik pada kalimat (2) paragraf pertama adalah .... A. sementara B. selama C. sehingga D. seandainya E. seperti

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Guna mempercepat pembangunan daerah-daerah pinggiran, kawasan tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membentuk Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW). Badan ini sama fungsinya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Oleh karena itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebutnya sebagai "Bappenas Kementerian PUPR". BPIW ini bertugas memastikan pembangunan yang dilakukan betul-betul bertujuan mengurangi ketimpangan antar-wilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI. Hal ini sesuai agenda Nawacita Presiden Joko Widodo. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan, terdapat 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang tersebar di seluruh Indonesia. Empat WPS berada di Pulau Papua, 2 WPS di Kepulauan Maluku, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 5 WPS di Sulawesi, 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, dan 6 WPS di Sumatera. "Termasuk mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarotali-Ilaga-Timika-Wamena," tutur Velix, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2015). Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah kerjasama dengan TNI AD untuk membuka akses jalan 740 kilometer di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara. Dalam APBN 2015 dialokasikan Rp 2,7 Triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan ini. Demikian pula, penyelesaian Trans-Papua akan segera diperceepat guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat pertumbuhan harga di pedalaman. Sedangkan dalam R-APBN 2016, akan difokuskan pembangunan infrastruktur di perbatasan Kalimantan dan Trans-Papua. Masih dalam mendorong ekonomi wilayah pinggiran ini, Kementerian PUPR juga akan memfokuskan perhatian pada pembangunan bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. "Selain itu, Kementerian PUPR juga akan menyentuh modal sosial masyarakat melalui pembangunan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan," tutup Velix. 1. bagaimana tanggapan anda terkait isi artikel yang berjudul membangun indonesia dari wilayah pinggiran? 2. mengapa terjadi ketidakmerataan anatara indonesia bagian barat dan timur? 3. bagaimana strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal yang tepat menurut pendapat anda? 4. mengapa diperlukan rencana tata ruang wilayah sebelum melakukan pembangunan wilayah? 5. jika anda menjadi seorang presiden, apa kebijakan yang akan anda terapkan demi terciptanya pembangunan wilayah yang merata?

8

5.0

Jawaban terverifikasi

Identitas buku: Judul : Anggur dalam Pot Penulis : Eko M. Nurcahyo Penerbit : Penebar Swadaya, anggota ikapi Tahun Terbit : 2011, cetakan ke- X Tebal Buku : vi+ 50 hlm.; ilus.; 21 cm Harga : Rp. 25.000 Judul buku: Buku yang berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan tanaman anggur dalam pot. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa menanam anggur memerlukan lahan yang luas serta perawatan yang sangat rumit. Namun, pada kenyataannya pandangan itu tidak tepat. Dalam buku berjudul Anggur dalam Pot ini dijelaskan bahwa sebenamya pembudidayaan buah anggur tidaklah sesulit pandangan banyak orang. Dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanaman anggur dalam pot atau kantong plastik. Hal-hal terse but di antaranya meliputi seluk-beluk tanaman anggur beserta jenis dan ciri-cirinya. Tanaman anggur merupakan semak yang tumbuh memanjat. Semak ini memiliki keistimewaan, yakni ranting-rantingnya mampu mengeluarkan buah yang teramat lebat dan berasa lezat. Karena keistimewaan ini, anggur dibudidayakan sebagai tanaman penghasil buah. Pada buku ini dikemukakan juga mengenai cara memilih bibit anggur yang baik, cara menyiapkan media tanam, serta cara perawatan selama pertumbuhan.Buah anggur umumnya muncul dari ranting. Oleh karena itu, semakin banyak ranting akan semakin banyak pula buah yang dihasilkan. Karena ditanam di dalam pot, pengaturan ranting harus benar-benar diperhatikan agar bentuk percabangan berkesan indah. Kunci utama untuk membuahkan tanaman anggur dalam pot adalah melakukan pemangkasan. Pemangkasan harus dilakukan secara selektif, yakni memilih cabang tersier dengan mata tunas menonjol yang dipangkas agar nantinya mengeluarkan bunga. Agar tanaman berbuah sepanjang tahun, pemangkasan tidak dilakukan secara serentak terhadap seluruh cabang tersier. Pemangkasan secara serentak membuat buah yang dihasilkan juga masak secara bersamaan. Akibatnya, ada saat tanaman tidak memiliki buah saat semua buah telah dipetik karena masak. Setiap kali masak, buah dipetik dan ranting dibiarkan tumbuh selama satu bulan.Setelah itu ranting bisa dipangkas lagi untuk membuahkannya. Dengan cara seperti ini tanaman anggur dalam pot akan senantiasa dihiasi buah sepanjang tahun. Pada bab akhir dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pohon anggur dewasa dari berbagai penyakit. Keindahan tanaman anggur dalam pot sering dirusak oleh hadirnya hama dan penyakit yang dapat menyebabkan daun berlubang-lubang, buah tertutup tepung kotor, atau keadaan lain yang bisa dipastikan akan mengurangi keindahan anggur sebagai tanaman hias. Hama yang biasa menyerang tanaman anggur antara lain tungau , ulat, belalang, dan rayap. Hama yang menyerang tanaman anggur dapat diatasi dengan akarisida dan insektisida, sedangkan penyakitnya dapat diatasi dengan fungisida. Kelebihan Buku 1. Menjelaskan secara terperinci mengenai tanaman anggur, mulai dari karateristik, jenis, cara memilih bibit untuk ditanam di dalam pot, ciri-ciri bibit yang baik, dan cara memperoleh bibit tanaman anggur. 2. Untuk mempermudah memperoleh bibit tanaman anggur, dalam buku ini juga mencantumkan beberapa alamat agen-agen penjual bibit tanaman anggur, sehingga masyarakat akin lebih mudah memperolehnya. 3. Setiap penjelasan dan tahap-tahap pelaksanaan disertai dengan gambar-gambar penjelas, sehingga memudahkan para pemula untuk mempraktikkannya. 4. Buku dikemas menarik dengan sampul buku yang berwarna dan sederhana, sehingga menarik minat para pembaca. 5. Gaya bahasa penulisan mudah dimengerti. Kelemahan Buku 1. Posisi cetak isi dan letak gambar dalam buku ada yang miring, sehingga mengurangi kualitas buku. 2. Sebagian gam bar penjelas tidak berwarna sehingga sukar dipahami karena gam bar kurang jelas. 3. Terdapat judul bab yang kurang menarik karena menggunakan kalimat-kalimat sederhana yang tidak baku. 4. Terdapat penjelasan yang membingungkan, karena pada salah satu bab dijelaskan bahwa tanaman anggur tidak mudah stress sehingga mudah jika dipindah tempatkan. Namun, pada bah selanjurnya disebut bahwa tanaman anggur merupakan tanaman yang mudah stress. Hal ini dapat membingungkan para pembaca tentang kebenarannya. Nilai Buku Buku ini sangat bermanfaat baik bagi petani anggur maupun masyarakat biasa, karena di dalam buku ini dijelaskan bagaimana proses membuahkan tanaman anggur dalam pot dengan sederhana dan mudah dimengerti. Manfaat yang diperoleh setelah membaca keseluruhan isi buku adalah lebih memahami proses menanam anggur yang selama ini di anggap sukar karena membutuhkan perawatan yang ekstra sulit, menjadikan tanaman anggur dalam pot bernilai jual tinggi. Jika pembaca tertarik untuk mempraktikkannya, ada tiga manfaat yang bisa didapat, yakni buah tanaman enak dimakan, tanaman anggur dalam pot dapat berbuah sepanjang tahun dan dijadikan tanaman hias yang bernilai jual tinggi. Pada kenyataannya menanam anggur tidaklah sulit. Menanam anggur tak ubahnya menanam singkong. Potong rantingnya, lalu tancapkan di tanah, tak lama kemudian tumbuhlah tanaman anggur. jadi, bertanam anggur dalam pot bisa menjadi alternatif bagi kita yang sama sekali tidak memiliki lahan pekarangan yang luas. Kelebihan menanam anggur dalam pot adalah mudah perawatannya serta mudah dipindahkan, bahkan jika ditekuni bisa menjadi bisnis yang menarik dan menguntungkan. (Sumber: https:!lrohmadarso.wordpress.com/resensi/resensi-buku-pengetahuan-anggur-dalam-potl denga pengubahan) Buku tersebut cocok dibaca untuk siapa? Berilah bukti pendukung!

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Menyelami Dunia Jurnalistik Oleh: Daspan Haryadi Kode buku : RR.K00071 Judul : JURNALISTIK TEORI DAN PRAKTIK Pengarang : HIKMAT KUSUMANINGRAT, DKK. Penerbit : Rosda Karya Tahun terbit : 2005 Dimensi : HVS 60 GR, 16 X 24 em, 343 HLM + xv Halaman : 343 Halaman ISBN : 979-692-374-2 Harga buku : Rp 51.000,00 Dunia jurnalistik akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup cepat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya media massa, baik media elektronik maupun media cetak. Dalam skala lokal, nasional maupun internasional. Perkembangan jurnalistik yang mengagumkan ini secara otomatis menimbulkan persaingan yang ketat di antara media massa. Masing-masing media berupaya agar media mereka menjadi salah satu media kepercayaan khalayak umum untuk disimak. Tanpa adanya kepercayaan masyarakat terhadap sebuah media, nonsense media itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk memasuki dunia jurnalistik saat ini tidaklah mudah. Karena, seseorang yang ingin terjun dalam dunia jurnalistik mesti mempunyai bekal yang cukup, terutama dalam hal seluk beluk dunia jurnalistik. Sementara pengetahuan yang berkaitan dengan seluk-beluk jurnalistik sendiri terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Tanpa menyadari akan adanya banyak seluk beluk ini dan tanpa mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia jurnalistik, seorang jurnalis akan mengalami kesulitan menjalankan tugas jurnalistiknya. Untuk menjawab tantangan ini banyak jalan yang dapat ditempuh. Salah satunya dengan membaca referensi jurnalistik yang tersedia. Buku karangan Hikmat K. dan Purnama K. dengan judul Jurnalistik Teori dan Praktik adalah di antaranya. Sebuah buah tangan dan sumbangsih kakak beradik dalam dunia yang digelutinya selama lebih kurang 30 tahun. Jangan cepat termakan isu negatif yang menyudutkan teori dan yang penting kenyataan. Seakan-akan teori itu salah dan tidak diperlukan. Seringkali sebuah teori terkesan berbelit-belit dan tidak jarang pula bertolak belakang dengan kenyataan yang ada sehingga nada-nada sumbang seperti: ah teori ...! itukan teori ... ! menjadi ucapan sehari-hari. Tidak benar bila teori dikatakan berbelit-belit. Tetapi memang benar bila teori dikatakan sulit dipahami. Karena itu, orang yang mengatakan teori itu berbelit-belit adalah pecundang alias orang yang tidak berupaya dan tidak sabar untuk memahami teori tersebut. Juga tidak benar mengatakan teori yang tidak mempunyai relevansi dengan kenyataan. Karena, dalam paradigma ilmu sosial teori itu dipayungi oleh situasi dan kondisi (lingkungan). Buku "Jurnalistik: Teori dan Praktik" ini adalah perpaduan teori dan praktik. Karena hal-hal teoritis yang dibahas dalam buku ini mempunyai relevansi dengan dunia jurnalistik saat ini. Teori dalam hal ini berg una untuk mengukur berhasil atau tidaknya suatu praktik. Karena, menilai suatu kenyataan atau realitas, hanya dapat dilakukan bila kenyataan itu dikonfrontasikan dengan ideal-ideal, dengan kriteria sebagai patokan-patokan teoritis. Kedua insan pers sedarah, pengarang buku ini, memulai pemaparannya pada bab 2 tentang Pers dan Jurnalistik. Kemudian secara sistematis, mereka mengupas pelbagai topik permasalahan berkaitan dengan dunia jurnalistik yang dirangkum dalam bab demi bab: Seputar Berita (Bab 3); Prose menghimpun Berita (Bab 4); Kendala Menghimpun Berita (Bab 5); Wartawan Profesional (Bab 6); Menulis dan Gaya Penulisan Berita (Bab 7); Berita Pidato, Pertemuan, dan Wawancara (Bab 8); Menulis Berita Olah Raga (Bab 9); Feature dan Human Interest (Bab 10); Reportase Interpretatif (Bab 11); Reportase Investigatif (Bab 12) dan Jurnalis Pembangunan (Bab 13). Terakhir (Bab 14) buku ini mengetengahkan Teknologi di Dapur Redaksi. Prof. Dr. Muhammad Budiyatna, MA, Guru Besar Ilmu Kamunikasi FISIP UI dalam pengantarnya, secara garis besar mengklasifikasi isi buku ini dalam tiga bagian; landasan teori tentang pers, termasuk sistem pers yang berlaku di mancanegara dari zaman ke zaman, termasuk pula di Indonesia. Setelah itu dibahas pula mengenai apa dan bagaimana rumusan berita, prasyarat sebuah berita dan bagaimanan prasyarat wartawan yang baik. Kemudian dibahas pula masalah kendala dalam menghimpun berita, rambu-rambu etika dan hukum, hingga halhal yang bersifat praktis dalam peliputan dan penyajian berita (Hal IV). Tidak ketinggalan pula, buku ini juga melampirkan hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik, di antaranya;Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia, Pedoman Penulisan Tentang Hukum, Pedoman Penulisan Bidang Agama, Pedoman Penulisan tentang Koperasi, Pedoman Penulisan Tentang pertanian dan Perburuhan, Pedoman Penulisan Tentang DPR, Pedoman Penulisan tentang Teras Berita, Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers, dan terakhir UU RI NO. 40/1999 tentang Pers. lsi buku ini penting untuk diperhatikan bagi siapa saja, terutama mereka yang bergelut dengan dunia jurnalistik, baik mahasiswa jurnalistik itu sendiri maupun para praktisinya. Bahkan dalam pengantarnya Muhammad Budiyatna mengatakan buku ini sebagai buku kedua di bidang jurnalistik di tanah air yang berkelas (Bermutu) -setelah bukunya Djawoto, Jurnalistik dalam Praktik (1959), seorang wartawan senior yang waktu itu memangku jabatan sebagai Kepala Kantor Berita Nasional ANTARA. Karena itu tidaklah berlebihan bila buku ini didudukan sebagai panduan untuk menyelami dunia jurnalistik. (Sumber: http://rosda.co. id) 2. Identifikasilah format dan sistematika resensi di atas! f. Kelemahan buku

2

0.0

Jawaban terverifikasi