Suatu larutan akan memberikan warna kuning ketika diberi indikator metil jingga (2,9– 4,0/merah-kuning) dan menjadi berwarnabiru ketika ditetesi bromtimol biru (6,0 – 7,6/kuning-biru). Maka, pH larutan yang paling memungkinkan sekitar …. A. 2 D. 8 B. 6 E. 5 C. 7

Halo Arina A, jawaban yang benar adalah D. Ayo simak pembahasan berikut agar kamu lebih paham ya^_^ Indikator asam basa adalah zat yang warnanya bergantung pada pH larutan atau zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa, dan netral pada suatu larutan. Indikator asam basa dapat memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Indikator yang sering digunakan diantaranya adalah metil jingga dan brom timol biru. Indikator metil jingga dan brom timol biru memiliki trayek pH dan perubahan warna yang berbeda sehingga menunjukkan hasil yang berbeda pula jika digunakan dalam menguji/memprediksi pH suatu larutan. Berikut data trayek pH dan perubahan warnanya. a. Metil jingga Rentang pH : 2,9 – 4,0 Perubahan warna : merah - kuning b. Brom timol biru Rentang pH : 6,0 – 7,6 Perubahan warna : kuning - biru Suatu larutan akan diperkiran pH-nya dengan menggunakan kedua larutan indikator tersebut, berikut hasil analisisnya. 1) Jika larutan ditetesi indikator metil jingga diperoleh perubahan warna menjadi kuning yang diperkirakan memiliki pH ≥4,0. 2) Jika larutan ditetesi indikator brom timol biru diperoleh perubahan warna menjadi biru yang diperkirakan memiliki pH ≥7,6. Untuk menentukan pH yang mungkin dari larutan tersebut dapat kita interpretasi dengan menggunakan garis bilangan. Kedua nilai pH diatas merujuk ke arah lebih besar (kanan) dimana titik temu keduanya yaitu pada pH ≥7,6. Oleh karena itu, pH larutan yang mungkin dimulai dari 7,6 dan yang paling mendekati adalah 8. Hasil analisisnya juga bisa diamati pada gambar dibawah ini.