Toni K

16 Januari 2023 02:00

Iklan

Iklan

Toni K

16 Januari 2023 02:00

Pertanyaan

Suatu ketika, terdapat sebuah kerajaan yang diperitah seorang raja yang bijaksana. Namanya Raja Henry. Raja Henry yang telah tua itu ingin segera turun takhta. Raja Henry memiliki seorang anak bernama Pangeran Arthur. Putra mahkota itu baik hati, bertanggung jawab, serta bijaksana. Ia juga dekat dengan rakyat. Itu sebabnya ia sangat cocok untuk memerintah kerajaan itu. Tetapi sayangnya ia belum beristeri. Padahal salah satu syarat untuk menjadi raja di kerajaan itu, pangeran harus memiliki isteri. Kesibukan di istana pun dimulai. Seluruh anggota kerajaan sibuk mencarikan wanita yang cocok untuk Pangeran. Tapi, tak satu pun wanita yang dapat membuat Pangeran Arthur jatuh cinta. Selalu saja ada kekurangannya di mata Pangeran Arthur. Pada suatu hari, datanglah seorang pemuda pengembara. Ia datang ke kerajaan dan menemui Pangeran yang sedang melamun di taman istana. “Selamat pagi Pangeran Arthur!” sapa sang pengembara. “Selamat pagi. Siapakah kau?” tanya Pangeran Arthur. “Aku pengembara biasa. Namaku Theo. Kudengar, Pangeran sedang bingung memilih calon isteri?” tanya Theo. “Ya, aku bingung sekali. Semua wanita yang dikenalkan padaku, tidak ada yang menarik hati. Ada yang cantik, tapi berkulit hitam. Ada yang putih, tetapi bertubuh pendek. Ada yang bertubuh semampai, berwajah cantik, tetapi tidak bisa membaca. Aduuh!” keluh Pangeran dengan wajah bingung. “Hmm, bagaimana kalau kuajak Pangeran berjalan-jalan sebentar. Siapa tahu di perjalanan nanti Pangeran bisa menemukan jalan keluar,” ajak Theo sambil memandang wajah Pangeran yang tampak letih. “Ooh, baiklah,” jawab Pangeran sambil melangkah. Mereka berdua lalu berjalan-jalan ke luar istana. Theo mengajak Pangeran ke daerah pantai. Disana mereka berbincang-bincang dengan seorang nelayan. Tak lama kemudian nelayan itu mengajak pangeran dan Theo ke rumahnya. “Isteriku sedang memasak ikan bakar yang lezat. Pasti Pangeran menyukainya,” ujar si nelayan. Setibanya di rumah nelayan, terciumlah aroma ikan bakar yang sangat lezat. Mereka duduk di teras rumah nelayan itu. Tak lama kemudian keluarlah istri nelayan menghidangkan ikan bakar. Istri nelayan itu bertubuh pendek. Ketika sang istri masuk ke dalam, Theo bertanya, “Wahai Nelayan! Mengapa engkau memilih istri yang bertubuh pendek?” Nelayan itu tersenyum lalu menjawab, “Aku mencintainya. Lagipula, walau tubuhnya pendek, hatinya sangat baik. Ia pun pandai memasak.” Theo dan Pangeran Arthur mengangguk-angguk mengerti. tentukan unsur intrinsik tokoh yang membangun naskah drama tersebut!


42

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Azizah

Mahasiswa/Alumni Politeknik LP3I Jakarta

24 Januari 2023 12:24

Jawaban terverifikasi

<p>Jawabannya :&nbsp;</p><ul><li>Tokoh</li></ul><ol><li>Tokoh sentral (utama) : Pangeran Arthur</li><li>Tokoh pembantu: Theo (pengembara), Nelayan&nbsp;</li></ol><ul><li>Penokohan</li></ul><ol><li>Tokoh antagonis : Pangeran Arthur (Mudah terpengaruh, mudah putus asa, egois)</li><li>Tokoh protagonis : Theo (pengembara) (Sabar, peduli pada sekitar, membantu Pangeran Arthur), Nelayan (tulus, menerima kelebihan dan kekurangan istrinya)</li></ol><p>&nbsp;</p><p>Simak penjelasan berikut !</p><p>&nbsp;</p><p>Tokoh merupakan sebutan bagi pemeran dalam sebuah drama.</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, tokoh dan penokohan dalam cerpen tersebut adalah :</p><ul><li>Tokoh</li></ul><ol><li>Tokoh sentral (utama) : Pangeran Arthur</li><li>Tokoh pembantu: Theo (pengembara), Nelayan dan istri</li></ol><ul><li>Penokohan</li></ul><ol><li>Tokoh antagonis : Pangeran Arthur (Mudah terpengaruh, mudah putus asa, egois)</li><li>Tokoh protagonis : Theo (pengembara) (Sabar, peduli pada sekitar, membantu Pangeran Arthur), Nelayan (tulus, menerima kelebihan dan kekurangan istrinya)</li></ol>

Jawabannya : 

  • Tokoh
  1. Tokoh sentral (utama) : Pangeran Arthur
  2. Tokoh pembantu: Theo (pengembara), Nelayan 
  • Penokohan
  1. Tokoh antagonis : Pangeran Arthur (Mudah terpengaruh, mudah putus asa, egois)
  2. Tokoh protagonis : Theo (pengembara) (Sabar, peduli pada sekitar, membantu Pangeran Arthur), Nelayan (tulus, menerima kelebihan dan kekurangan istrinya)

 

Simak penjelasan berikut !

 

Tokoh merupakan sebutan bagi pemeran dalam sebuah drama.

 

Jadi, tokoh dan penokohan dalam cerpen tersebut adalah :

  • Tokoh
  1. Tokoh sentral (utama) : Pangeran Arthur
  2. Tokoh pembantu: Theo (pengembara), Nelayan dan istri
  • Penokohan
  1. Tokoh antagonis : Pangeran Arthur (Mudah terpengaruh, mudah putus asa, egois)
  2. Tokoh protagonis : Theo (pengembara) (Sabar, peduli pada sekitar, membantu Pangeran Arthur), Nelayan (tulus, menerima kelebihan dan kekurangan istrinya)

Iklan

Iklan

Dami L

27 November 2023 01:01

Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang raja yang bijaksana dan adil. Raja tersebut memiliki seorang putra yang tampan dan gagah bernama Pangeran Andika. Pangeran Andika dikenal sebagai sosok yang baik hati dan suka menolong. Berdasarkan kutipan teks tersebut, latar tempat dari hikayat tersebut adalah...


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

325

0.0

Jawaban terverifikasi