Khoirun N

11 Agustus 2024 04:32

Iklan

Khoirun N

11 Agustus 2024 04:32

Pertanyaan

Sistem pernapasan manusia dirancang untuk pertukaran gas yang efisien. Jelaskan secara mendetail bagaimana tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida mempengaruhi difusi gas di alveolus, serta bagaimana perubahan tekanan parsial dapat mempengaruhi ventilasi dan perfusi paru

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

04

:

33

:

46

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Naurah F

11 Agustus 2024 04:48

Jawaban terverifikasi

<p>Sistem pernapasan manusia dirancang untuk mendukung pertukaran gas yang efisien di alveolus, di mana oksigen (O₂) dan karbon dioksida (CO₂) berdifusi antara udara yang dihirup dan darah. Difusi gas ini sangat bergantung pada perbedaan tekanan parsial O₂ dan CO₂ antara alveolus dan kapiler darah. Tekanan parsial oksigen di alveolus sekitar 100 mmHg, sementara dalam darah vena yang masuk ke kapiler alveolus, tekanan parsialnya sekitar 40 mmHg, mendorong O₂ untuk berdifusi dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya, tekanan parsial CO₂ dalam darah vena lebih tinggi (sekitar 45 mmHg) dibandingkan dengan di alveolus (sekitar 40 mmHg), menyebabkan CO₂ berdifusi dari darah ke alveolus untuk kemudian dihembuskan keluar. Perubahan dalam tekanan parsial, baik karena variasi ventilasi (masuk dan keluarnya udara) maupun perfusi (aliran darah melalui kapiler), dapat memengaruhi efisiensi pertukaran gas ini. Misalnya, hiperventilasi dapat meningkatkan PO₂ di alveolus dan menurunkan PCO₂, sedangkan hipoventilasi dapat menurunkan PO₂ dan meningkatkan PCO₂, yang dapat mengakibatkan hipoksia atau hiperkapnia. Keseimbangan yang tepat antara ventilasi dan perfusi sangat penting untuk memastikan bahwa pertukaran gas berjalan dengan efisien, sehingga tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan mampu mengeluarkan karbon dioksida dengan efektif.</p>

Sistem pernapasan manusia dirancang untuk mendukung pertukaran gas yang efisien di alveolus, di mana oksigen (O₂) dan karbon dioksida (CO₂) berdifusi antara udara yang dihirup dan darah. Difusi gas ini sangat bergantung pada perbedaan tekanan parsial O₂ dan CO₂ antara alveolus dan kapiler darah. Tekanan parsial oksigen di alveolus sekitar 100 mmHg, sementara dalam darah vena yang masuk ke kapiler alveolus, tekanan parsialnya sekitar 40 mmHg, mendorong O₂ untuk berdifusi dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya, tekanan parsial CO₂ dalam darah vena lebih tinggi (sekitar 45 mmHg) dibandingkan dengan di alveolus (sekitar 40 mmHg), menyebabkan CO₂ berdifusi dari darah ke alveolus untuk kemudian dihembuskan keluar. Perubahan dalam tekanan parsial, baik karena variasi ventilasi (masuk dan keluarnya udara) maupun perfusi (aliran darah melalui kapiler), dapat memengaruhi efisiensi pertukaran gas ini. Misalnya, hiperventilasi dapat meningkatkan PO₂ di alveolus dan menurunkan PCO₂, sedangkan hipoventilasi dapat menurunkan PO₂ dan meningkatkan PCO₂, yang dapat mengakibatkan hipoksia atau hiperkapnia. Keseimbangan yang tepat antara ventilasi dan perfusi sangat penting untuk memastikan bahwa pertukaran gas berjalan dengan efisien, sehingga tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan mampu mengeluarkan karbon dioksida dengan efektif.


Iklan

Kevin L

Gold

11 Agustus 2024 04:52

Jawaban terverifikasi

Memahami Pertukaran Gas di Alveolus Pertukaran gas di alveolus adalah proses krusial dalam pernapasan. Proses ini memungkinkan oksigen yang kita hirup masuk ke dalam darah, dan karbon dioksida yang merupakan hasil metabolisme tubuh dikeluarkan. Peran Tekanan Parsial * Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh suatu gas dalam campuran gas. Di alveolus, tekanan parsial oksigen (PO2) dan karbon dioksida (PCO2) sangat berpengaruh pada proses difusi. * Difusi adalah pergerakan molekul dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Bagaimana tekanan parsial mempengaruhi difusi gas di alveolus? * Oksigen (O2): * PO2 di alveolus lebih tinggi dibandingkan di kapiler darah. * Akibatnya, oksigen berdifusi dari alveolus menuju kapiler darah. * Oksigen kemudian diikat oleh hemoglobin dalam sel darah merah untuk dibawa ke seluruh tubuh. * Karbon dioksida (CO2): * PCO2 di kapiler darah lebih tinggi dibandingkan di alveolus. * Oleh karena itu, karbon dioksida berdifusi dari kapiler darah menuju alveolus. * Karbon dioksida kemudian dikeluarkan melalui ekspirasi. Pengaruh Perubahan Tekanan Parsial terhadap Ventilasi dan Perfusi Paru * Ventilasi: adalah proses pertukaran udara antara atmosfer dan alveolus. * Hipoksia: Jika PO2 di alveolus menurun (hipoksia), tubuh akan merespons dengan meningkatkan laju pernapasan (hiperventilasi) untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. * Hiperkapnia: Jika PCO2 di alveolus meningkat (hiperkapnia), tubuh juga akan meningkatkan laju pernapasan untuk mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida. * Perfusi: adalah aliran darah melalui kapiler paru. * Vaskokonstriksi: Jika PO2 di alveolus rendah, pembuluh darah di sekitar alveolus akan menyempit (vasokonstriksi) untuk mengalihkan darah ke area paru yang memiliki oksigen lebih tinggi. Kesimpulan Tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida berperan sangat penting dalam mengatur pertukaran gas di alveolus. Perubahan pada tekanan parsial ini akan memicu mekanisme kompensasi tubuh untuk menjaga keseimbangan gas darah.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan