sikap presiden sukarno terhadap peristiwa pengkhianatan g 30 s/pki adalah ..

Jawaban dari pertanyaan diatas adalah: Soekarno ragu-ragu dalam mengusut dan menumpas PKI sehingga terjadi protes dan pada akhirnya Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) kepada Soeharto. Simak penjelasan berikut ya! Peristiwa G30S/PKI telah menyebabkan krisis politik dan keamanan nasional. Pasca peristiwa tersebut, Soekarno ragu-ragu dalam menumpas PKI. Alasan pertama adalah karena takut akan adanya pertumpahan darah kembali. Alasan kedua adalah karena TNI AD dan PKI adalah pendukung Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin. Hingga akhirnya muncullah protes dikalangan pelajar Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dimana Soekarno dianggap tidak dapat mengusut tuntas peristiwa tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Soekarno pada akhirnya menunjuk Soeharto sebagai pengemban Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) untuk memulihkan keadaan nasional. Akan tetapi hal ini menyebabkan adanya dualisme kepemimpinan. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya Soekarno menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto pada 20 Februari 1967. Jadi, sikap Soekarno terhadap peristiwa G30S/PKI adalah Soekarno ragu-ragu dalam mengusut dan menumpas PKI sehingga terjadi protes dan pada akhirnya Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) kepada Soeharto.