Siti N

21 November 2021 23:49

Iklan

Siti N

21 November 2021 23:49

Pertanyaan

siasat ken arok saat merebut tumapel

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

53

:

50

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kamelia S

22 November 2021 00:33

Jawaban terverifikasi

Ken Arok menyusun strategi bersaing merebut kekuasaan di Tumapel menggalang kekuatan sipil faksi militer dan agamawan untuk mengakhiri kekuasaan Tunggul ametung. kudeta paling rapi di tanah Jawa di balik mitos keris mpu Gandring.. Sejak 1135 Masehi masa pemerintahan Raja Jayabhaya, peta kekuasaan di Jawa berubah. Wilayah timur Gunung Kawi seperti Tumapel yang sebelumnya kawasan independen, jadi jajahan Kerajaan Kediri. Prasasti Hantang mencatat sejarah itu. Dalam perkembangannya, Raja Kediri menempatkan Tunggul Ametung sebagai Akuwu Tumapel. Gejolak perlawanan muncul dari berbagai kelompok, satu di antaranya adalah pimpinan Ken Angrok. Pemuda ini sanggup mengkonsolidasikan kekuatan antar kelompok itu. Serta merebut hati rakyat yang jengah dengan Kediri. Tak lupa, kelompok rohaniawan turut didekati untuk memperkuat pengaruhnya. Angrok bisa diterima oleh Dan Hyang Lohgawe, tokoh rohaniawan Buddha. Apalagi kaum agamawan merasa dilecehkan oleh Tumapel saat Tunggul Ametung menculik Ken Dedes, putri seorang pendeta Buddha Mahayana. Lewat rekomendasi Lohgawe pula, Angrok bisa diterima sebagai prajurit Tumapel. Saat menyusup ke pusat Tumapel sebagai prajurit inilah ia mampu memengaruhi faksi militer pimpinan Kebo Ijo. Jejaring yang sudah dibangun untuk kudeta terhadap Tunggul Ametung pun semakin kuat. Angrok menemui Mpu Gandring untuk memesan senjata untuk sebuah gerakan perebutan kekuasaan. “Mpu Gandring membuat senjata untuk orang yang ingin merebut kekuasaan. Artinya, bukan hanya sebuah keris, tapi puluhan hingga ribuan senjata,” kata Dwi Cahyono. Situasi politik di Tumapel yang tiba-tiba berubah, membuat Angrok mengambil keputusan, cepat mengambil senjata pesanannya. Apalagi faksi militer pimpinan Kebo Ijo sudah memulai perlawanan terhadap Tunggul Ametung. Sebelum terlambat, faksi militer itu akhirnya dihabisi pula oleh Angrok. “Itu semua lebih pada percepatan kudeta kekuasaan. Daripada keduluan, maka kelompok itu dilibas duluan oleh Angrok,” tutur Dwi Cahyono. Apalagi Angrok sejak awal sudah disokong penuh oleh kelompok rohaniawan. Ken Dedes putri Dyang Hyang Lohgawe dinikahinya, semakin memperkuat legitimasinya. Kemampuan menggalang kekuatan sipil, militer dan agamawan itu menunjukkan kecerdasan Angrok. Memunculkan dugaan sebenarnya Angrok masih keturunan bangsawan. Ada dugaan Ken Ndok, ibu Angrok masih memiliki darah keturunan bangsawan Kerajaan Kanjuruhan. Kalangan bangsawan yang kalah dan terbuang hingga menjadi rakyat jelata. Tapi, butuh pembuktian mendalam untuk menguji pendapat itu. “Butuh penelitian lebih lanjut untuk melacak garis keturunan leluhur Angrok,” ujar Dwi Cahyono.


Iklan

Siti N

23 November 2021 04:07

makasii


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

88

5.0

Jawaban terverifikasi