Kazuto S

04 Maret 2024 11:45

Iklan

Iklan

Kazuto S

04 Maret 2024 11:45

Pertanyaan

Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan 96jt ahli waris terdiri dari kakek,bapak,dan 2 anak laki laki. Berapa bagian masing masing pd ahli waris tersebut?

Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan 96jt ahli waris terdiri dari kakek,bapak,dan 2 anak laki laki. Berapa bagian masing masing pd ahli waris tersebut?


10

1


Iklan

Iklan

Annisa N

23 Maret 2024 21:22

<p>Dalam hukum waris Islam, pembagian warisan akan mengikuti ketentuan waris yang telah diatur dalam Al-Qur'an dan hadis. pembagian warisan dalam hukum waris Islam untuk kasus ini:</p><p>Kakek (jika masih hidup): &nbsp;dia memiliki bagian sebagai ayah dari pewaris. Bagian ayah adalah seperenam (1/6) dari total warisan jika pewaris meninggalkan keturunan.</p><p>Bapak: Jika tidak ada kakek atau kakek sudah meninggal, bapak akan menerima bagian sebagai ayah dari pewaris. Bagian ayah adalah seperenam (1/6) dari total warisan jika pewaris meninggalkan keturunan.</p><p>Anak laki-laki: Anak laki-laki memiliki bagian yang lebih besar daripada orang tua mereka dalam hukum waris Islam. Jadi, kedua anak laki-laki akan menerima sisa warisan setelah bagian yang telah diberikan kepada kakek dan/atau bapak.</p><p>Pembagian tersebut secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:</p><ul><li>Kakek atau bapak (jika kakek sudah meninggal): 1/6 dari total warisan.</li><li>Setiap anak laki-laki: Sisa warisan setelah bagian untuk kakek/bapak dibagi dua.</li></ul><p>Jadi, berdasarkan prinsip-prinsip ini, perhitungannya akan menjadi:</p><ol><li>Bagian untuk kakek atau bapak: 96 juta x (1/6) = 16 juta.</li><li>Sisa warisan setelah bagian untuk kakek atau bapak: 96 juta - 16 juta = 80 juta.</li><li>Setiap anak laki-laki akan menerima setengah dari sisa warisan: 80 juta / 2 = 40 juta.</li></ol><p>Jadi, pembagian warisan dalam hukum waris Islam adalah: kakek atau bapak menerima 16 juta, dan masing-masing anak laki-laki menerima 40 juta.</p>

Dalam hukum waris Islam, pembagian warisan akan mengikuti ketentuan waris yang telah diatur dalam Al-Qur'an dan hadis. pembagian warisan dalam hukum waris Islam untuk kasus ini:

Kakek (jika masih hidup):  dia memiliki bagian sebagai ayah dari pewaris. Bagian ayah adalah seperenam (1/6) dari total warisan jika pewaris meninggalkan keturunan.

Bapak: Jika tidak ada kakek atau kakek sudah meninggal, bapak akan menerima bagian sebagai ayah dari pewaris. Bagian ayah adalah seperenam (1/6) dari total warisan jika pewaris meninggalkan keturunan.

Anak laki-laki: Anak laki-laki memiliki bagian yang lebih besar daripada orang tua mereka dalam hukum waris Islam. Jadi, kedua anak laki-laki akan menerima sisa warisan setelah bagian yang telah diberikan kepada kakek dan/atau bapak.

Pembagian tersebut secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Kakek atau bapak (jika kakek sudah meninggal): 1/6 dari total warisan.
  • Setiap anak laki-laki: Sisa warisan setelah bagian untuk kakek/bapak dibagi dua.

Jadi, berdasarkan prinsip-prinsip ini, perhitungannya akan menjadi:

  1. Bagian untuk kakek atau bapak: 96 juta x (1/6) = 16 juta.
  2. Sisa warisan setelah bagian untuk kakek atau bapak: 96 juta - 16 juta = 80 juta.
  3. Setiap anak laki-laki akan menerima setengah dari sisa warisan: 80 juta / 2 = 40 juta.

Jadi, pembagian warisan dalam hukum waris Islam adalah: kakek atau bapak menerima 16 juta, dan masing-masing anak laki-laki menerima 40 juta.


Iklan

Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pemberian harta dari seseorang ke- pada orang lain tanpa sebab tertentu disebut.... a. zakat b. sedekah C. hibah d. wakaf e. hadiah

18

0.0

Jawaban terverifikasi

B. Jawablah soal-soal di bawah ini! Bacalah teks cerita inspiratif di bawah ini dan jawablah pertanyaannya! RAJA DAN KOTA MEGAHYA Alkisah, hiduplah seorang rata yang kaya raya. Pada suatu hari ia memanggil seluruh pakar bangunan, insinyur, dan desainer kita yang ada di dunia. Kepada mereka ia meminta untuk dibuatkan sebuah kota yang paling megah dan paling pindah di seluruh dunia. Pekerjaan pun dimulai. Semua dikerjakan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Rata tidak menawar harga. Berapa pun biaya yang dibutuhkan ia siap membayarnya. Setelah sekian lama dikerjakan, akhirnya semuanya selesai. Sebuah kota yang teramat megah dan pindah hasil karya para pakar dunia pun tercipta. Memasuki kota itu seperti masuk surga. Raja mengadakan pesta dan mengundang rakyatnya dan tamu-tamu negara. Setiap orang yang datang pasti berdetak kagum menyaksikan karya jagung yang dahsyat dan sempurna itu. Rata pun sangat bangga dan puas karena semua itu berkat kecemerlangan idenya. Rata memerintahkan kepada penjaga agar menandai setiap tamu yang datang tentang celah kekurangan kota yang dibangunnya. Tiba-tiba ada seorang pengunjung rakyat bisa berseloroh. "Ah, seindah apa pun kota ini, tetap tidak sempurna". Mendengar kalimat itu rata tersinggung. Apa lagi yang mengatakannya adalah orang desa yang tidak tahu sama sekali tentang arsitektur kota. โ€œHai, memang dirimu siapa? Apa maksudmu kota ini tidak sempurna? Coba katakan, apa yang kurang dari karya hebat ini?" "Maafkan, tuan raja. Benar, memang kota yang Anda bangun sangat pindah. Tapi tetap saja mengandung dua cacat". "Apa itu? Sebutkan!" "Pertama, suatu ketika kota ini akan pudar keindahannya, akan rusak, bahkan boleh jadi musnah. Yang kedua, pemilik kota ini juga akan musnah, suatu saat kematian akan menjemputnya. Apakah hal ini bisa dibilang sempurna?" "Aha, memangnya ada yang tak akan rusak dan pemiliknya tak akan mati? Tentu saja ada, Tuan Rata. Yang tak akan rusak adalah kota pindah surganya Allah, dan pemiliknya yaitu Allah, yang tak akan pernah mati. Itulah tempat yang sempurna". "Kau benar, saudaraku. Hamper saja kemewahan dan kemegahan dunia melarikan dan menjerumuskanku. Terima kasih kau telah menyadarkanku". Selanjutnya yang rata memeluk orang yang memberikan usul tersebut. Pertanyaan : 1. Apa ide sang raja itu? 2. Mengapa ia mewujudkan ide tersebut? 3. Apa yang dilakukan raja agar idenya bisa dilaksanakan? 4. Apa yang dilakukan raja setelah idenya terwujud? 5. Apa yang diperintahkan raja kepada setiap tamu yang datang? 6. Mengapa raja melakukan hal tersebut? 7. Siapakah yang memberikan usul? 8. Apakah usulnya tersebut? 9. Siapa saja yang diundang? 10. Di manakah pesta itu diadakan? 11. Kapankah pesta itu dilaksanakan? 12. Bagaimana reaksi raja setelah mendengar salah satu rakyatnya memberikan usul?

28

5.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah cerita berikut! Mengapa Harus Adil? Aku masih mengingat dengan baik masa kecilku di kampung halaman. Meskipun terlahir dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, aku memiliki begitu banyak kenangan masa kecil yang menggembirakan. Dibesarkan dalam lingkungan Islam tradisional, aku menghabiskan sebagian besar masa kecilku bermain bersama-sama dengan teman-teman sebaya. Aku memiliki 2 orang saudara, seorang adik laki-laki dan seorang lagi adik perempuan. Adik laki-laki meninggal tahun 2000 dalam usia 10 tahun karena bencana banjir. Kami terlahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Namun, aku cukup bersyukur, karena meskipun bekerja sebagai pegawai biasa dan ibu berdagang, kami bertiga di sekolahkan hingga tingkat atas. Aku bersyukur karena bisa menyelesaikan kuliah sarjana, meskipun ayahku tidak sempat menyaksikan aku berhasil lulus sarjana, karena harus menghadap sang pencipta dalam usia yang masih cukup muda. Semasa hidup, ayahku selalu berpesan untuk selalu berlaku adil, sebagaimana dia memperlakukan dengan adil kami bertiga sejak kecil. Pesannya sederhana yaitu berbuat adil kepada orang lain, maka kamu akan diperlakukan dengan adil oleh orang lain. Ayahku selalu mengajarkan berbuat adil kepada siapa saja, tanpa melihat siapa orang itu. Karena berbuat adil itu kewajiban kita, seperti yang agama kita ajarkan. Berbuat adil, adalah salah satu bentuk kebajikan. Apa sebenarnya adil itu? Lantas, mengapa orang harus berbuat adil? Baik adil kepada diri sendiri, maupun adil kepada orang lain. Ada yang mengatakan bahwa adil berarti sama atau seimbang. Adil berarti memberikan 2 orang jumlah yang sama. Jika misalnya ada 2 orang bersaudara, yang satunya berusia 10 tahun masih duduk di bangku sekolah dasar, sementara yang satunya berusia 20 tahun dan duduk di bangku kuliah, apakah adil jika orang tuanya memberikan uang saku dalam jumlah yang sama? Tentu tidak adil. Mengapa? Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, keperluan yang berbeda, sehingga tidak mungkin menyamakan pemberian kepada setiap orang dikarenakan perbedaan kebutuhan tersebut. Jika ingin berbuat adil, maka sepatutnya kita memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan kadar kebutuhannya. Mengapa kita harus adil? Karena adil itu lebih dekat dengan kebajikan, dan ketidakadilan dekat dengan kebatilan. Kita pernah menyaksikan beberapa kasus hukum di negeri ini, di mana hukum bekerja dengan tidak adil. Keadilan menjadi semacam paradoks. Banyak kasus hukum di negeri ini yang justru menjatuhkan hukum kepada orang yang tidak sepatutnya menerima hukuman tersebut. Hukum kemudian menjadi kebatilan bagi orang lain. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks diatas!! 1. Apa pesan yang disampaikan oleh ayah pada cerita di atas? 2. Bagaimana sikap tokoh pada cerita di atas? 3. Bagaimana berlaku adil pada cerita di atas? 4. Mengapa kita harus selalu bersikap adil di mana saja berada dan pada siapa saja? 5. Apa pesan yang terkandung dalam cerita di atas? 6. Apakah hasil dari bersikap adil?

6

5.0

Jawaban terverifikasi