Senyawa ionik: CoCl2, kation: ..., anion: ..., nama sistemik: ..., nama tradisional: ..

Hai Betty, kakak bantu jawab pertanyaanmu ya. Jawaban: Senyawa ionik: CoCl2, kation: Co2+, anion: Cl-, nama sistemik: kobalt(II) klorida, nama tradisional: kobalto klorida CoCl2 merupakan senyawa ionik. Senyawa ionik adalah senyawa yang memiliki ikatan ion. Ikatan ion adalah gaya elektrostatis yang ditimbulkan ion-ion dengan muatan berlawanan. Ikatan ion biasanya terjadi antara atom unsur logam, yang mudah melepas elektron (membentuk ion positif) dengan atom unsur nonlogam yang cenderung menarik elektron (membentuk ion negatif). Kobalt (Co) merupakan unsur transisi sehingga Co memiliki bilangan oksidasi lebih dari 1. Reaksi ionisasi CoCl2: CoCl2 → Co2+ + 2Cl- Kation/ion positif = Co2+ Anion/ion negatif = Cl- Penamaan senyawa ionik golongan transisi dapat dinamakan sesuai dengan nama tradisional (trivial) maupun nama sistematik (IUPAC). Nama sistemik/IUPAC: Pada penamaan dengan nama sistematik, muatan atau bilangan oksidasi dari kation disebutkan dengan menggunakan huruf romawi setelah penyebutan nama kation. Kemudian diikuti oleh nama anion. Jika anion berasal dari ion monoatomik, nama anion diberi akhiran -ida. CoCl2 = kobalt(II) klorida Pada penamaan dengan nama tradisional, untuk menunjukkan muatan atau bilangan oksidasi dari kation dengan menambahkan akhiran -o atau -i. Kation dengan muatan yang lebih sedikit diberi akhiran –o, sedangkan kation dengan muatan yang lebih banyak diberi akhiran –i. Kemudian diikuti oleh nama anion. Jika anion berasal dari ion monoatomik, nama anion diberi akhiran -ida. Ion Co ada 2 macam yaitu Co2+ dan Co3+. Maka, Co2+ merupakan kation dengan muatan yang lebih sedikit. CoCl2 = kobalto klorida