Fadelia B

21 Januari 2022 05:41

Fadelia B

21 Januari 2022 05:41

Pertanyaan

Selamat Pagi Indonesia Karya Sapardi Djoko Damono selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk dan menyanyi kecil buatmu. aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu, dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam kerja yang sederhana; bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal. selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah, di mata para perempuan yang sabar, di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan; kami telah bersahabat dengan kenyataan untuk diam-diam mencintaimu. pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu agar tak sia-sia kau melahirkanku. seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya. aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan, merubuhkan kesangsian, dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman yang megah, biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat, para perempuan menyalakan api, dan di telapak tangan para lelaki yang tabah telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura. Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil memberi salam kepada si anak kecil; terasa benar : aku tak lain milikmu "Selamat pagi, Indonesia seekor burung mungil mengangguk dan menyanyi kecil buatmu." Majas apa yang digunakan dalam kutipan puisi tersebut? Jelaskan tujuan penggunaan majas tersebut.

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

01

:

48

:

04

Klaim

227

2

Jawaban terverifikasi

E. Dwiky

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

23 Januari 2022 09:45

Jawaban terverifikasi

Halo, Fadelia B. Terima kasih telah bertanya di roboguru :) Kakak bantu jawab ya. Jawaban dari pertanyaan di atas adalah majas personifikasi. Mari kita simak pembahasan berikut ini. Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, penyair dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang diungkapkan dalam diksi yang indah. Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Berikut ini beberapa jenis majas yang biasanya digunakan dalam puisi. 1. Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia. Contoh: Deburan ombak memecah karang. 2. Majas paralelisme adalah majas yang mengulang kata di setiap baris yang sama dalam satu bait di dalam penggunaan puisi. Contoh: Kau berkertas putih. Kau bertinta hitam. 3. Majas metafora adalah majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya. 4. Majas hiperbola adalah ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa. 5. Majas perumpamaan atau majas simile adalah perumpamaan sifat atau sikap antara dua hal yang bebeda, biasanya memuat kata 'seperti', 'ibarat', dan 'serupa'. Contoh: Seperti air di daun talas. Dalam larik "Selamat pagi, Indonesia seekor burung mungil mengangguk dan menyanyi kecil buatmu." memuat majas personifikasi atau membandingkan antara manusia dengan benda mati. Benda yang dianggap sebagai manusia atau makhluk hidup adalah Indonesia. Tujuan penyair menggunakan majas tersebut karena ingin menjadikan Indonesia hidup dan berarti untuk rakyatnya. Dengan demikian, majas yang digunakan dalam larik tersebut adalah majas personifikasi. Semoga membantu :)


Nova D

03 November 2022 09:44

Apa unsur pembangun yang dominan dalam puisi selamat pagi Indonesia?jelaskan alasanmu!


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

253

0.0

Jawaban terverifikasi