Shine D

03 November 2023 13:26

Iklan

Iklan

Shine D

03 November 2023 13:26

Pertanyaan

Sebutkan semua majas yang pernah ada!

Sebutkan semua majas yang pernah ada!


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Rezky P

05 November 2023 06:03

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Ada banyak jenis majas atau gaya bahasa yang digunakan dalam sastra dan komunikasi. Beberapa di antaranya adalah:</p><p>1. Majas metafora:&nbsp;</p><p>Menggunakan perbandingan kiasan untuk membuat hubungan antara dua konsep yang berbeda, seperti "hati yang keras" untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka.</p><p>2.Majas simile:&nbsp;</p><p>Mirip dengan metafora, tetapi menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk membuat perbandingan terbuka, contohnya "kuat seperti singa."</p><p>3.Majas metonimi:&nbsp;</p><p>Menggantikan sebuah kata dengan kata lain yang memiliki hubungan yang erat, seperti "mengisi perut" untuk makan.</p><p>3.Majas ironi:&nbsp;</p><p>Mengungkapkan pemahaman yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya, seperti "Bagus sekali cuacanya" ketika sebenarnya cuaca buruk.</p><p>5.Majas hiperbola:&nbsp;</p><p>Menggambarkan sesuatu dengan cara yang sangat berlebihan, seperti "saya sudah menunggu selamanya."</p><p>6.Majas personifikasi:&nbsp;</p><p>Memberikan sifat manusia kepada benda atau hewan, seperti "angin bertiup keras."</p><p>7.Majas eufemisme:&nbsp;</p><p>Menggunakan kata-kata lebih lembut atau halus untuk merujuk pada hal yang mungkin terdengar kurang sopan atau kasar, misalnya "meninggal" untuk "mati."</p><p>8.Majas sinekdoke:&nbsp;</p><p>Menggantikan sebuah bagian dengan keseluruhan atau sebaliknya, seperti "tangannya pandai" untuk "orang itu pandai."</p><p>9.Majas alegori:&nbsp;</p><p>Menggunakan cerita atau gambaran yang lebih besar untuk menyampaikan pesan atau makna yang lebih dalam, seperti "Animal Farm" oleh George Orwell.</p>

 

Ada banyak jenis majas atau gaya bahasa yang digunakan dalam sastra dan komunikasi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Majas metafora: 

Menggunakan perbandingan kiasan untuk membuat hubungan antara dua konsep yang berbeda, seperti "hati yang keras" untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka.

2.Majas simile: 

Mirip dengan metafora, tetapi menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk membuat perbandingan terbuka, contohnya "kuat seperti singa."

3.Majas metonimi: 

Menggantikan sebuah kata dengan kata lain yang memiliki hubungan yang erat, seperti "mengisi perut" untuk makan.

3.Majas ironi: 

Mengungkapkan pemahaman yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya, seperti "Bagus sekali cuacanya" ketika sebenarnya cuaca buruk.

5.Majas hiperbola: 

Menggambarkan sesuatu dengan cara yang sangat berlebihan, seperti "saya sudah menunggu selamanya."

6.Majas personifikasi: 

Memberikan sifat manusia kepada benda atau hewan, seperti "angin bertiup keras."

7.Majas eufemisme: 

Menggunakan kata-kata lebih lembut atau halus untuk merujuk pada hal yang mungkin terdengar kurang sopan atau kasar, misalnya "meninggal" untuk "mati."

8.Majas sinekdoke: 

Menggantikan sebuah bagian dengan keseluruhan atau sebaliknya, seperti "tangannya pandai" untuk "orang itu pandai."

9.Majas alegori: 

Menggunakan cerita atau gambaran yang lebih besar untuk menyampaikan pesan atau makna yang lebih dalam, seperti "Animal Farm" oleh George Orwell.


I M

09 November 2023 06:54

metafora personifikasi hiperbola

Iklan

Iklan

Salma A

04 November 2023 11:53

<p>majas ada beberapa</p><p>majas metafora, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia</p>

majas ada beberapa

majas metafora, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

iklan harus membuat konsumen percaya kepada produk yang diiklankan. hal tersebut termasuk unsur iklan yaitu... a. perhatian b. keinginan c. tindakan d. rasa percaya diri tolong di bantu ya kak 🙏

193

5.0

Jawaban terverifikasi

"Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur" Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya. Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut. Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai. Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut. “Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar. Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan. Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut! Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?

67

0.0

Jawaban terverifikasi