Nova N

25 Maret 2024 10:45

Iklan

Nova N

25 Maret 2024 10:45

Pertanyaan

sebutkan prinsip dasar dalam melakukan kritik tari

sebutkan prinsip dasar dalam melakukan kritik tari

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

19

:

59

:

20

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Salsabila M

Community

27 Maret 2024 14:34

Jawaban terverifikasi

<p>Dalam melakukan kritik terhadap sebuah pertunjukan tari, terdapat beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi panduan bagi para kritikus. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam melakukan kritik tari:</p><p><strong>Objektivitas</strong>: Kritikus harus bersikap objektif dan tidak terpengaruh oleh preferensi pribadi atau faktor eksternal. Mereka harus mengevaluasi pertunjukan berdasarkan kualitas artistik, teknis, dan ekspresifnya.</p><p><strong>Pengetahuan dan Pengalaman</strong>: Kritikus harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang seni tari. Mereka harus memahami teknik tari, sejarah tari, dan konteks budaya di mana pertunjukan tersebut dilakukan.</p><p><strong>Analisis Mendalam</strong>: Kritikus perlu melakukan analisis mendalam terhadap setiap aspek pertunjukan, termasuk koreografi, eksekusi teknis, ekspresi artistik, kostum, musik pengiring, dan pencahayaan. Mereka harus mampu menguraikan kekuatan dan kelemahan pertunjukan secara terperinci.</p><p><strong>Konteks dan Makna</strong>: Kritikus perlu memahami konteks budaya, sosial, dan politik di mana pertunjukan tari tersebut dilakukan. Mereka juga perlu memperhatikan pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh koreografer atau penari melalui pertunjukan tersebut.</p><p><strong>Bahasa yang Dikemas</strong>: Kritikus perlu menggunakan bahasa yang tepat dan kemasan dalam menyampaikan kritik mereka. Mereka harus menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau merendahkan, dan sebaliknya menggunakan bahasa yang sopan namun tegas.</p><p><strong>Relevansi dan Kesesuaian</strong>: Kritikus perlu mempertimbangkan relevansi dan kesesuaian pertunjukan dengan tema, tujuan, dan konteks acara atau festival di mana pertunjukan tersebut dilakukan.</p><p><br>&nbsp;</p>

Dalam melakukan kritik terhadap sebuah pertunjukan tari, terdapat beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi panduan bagi para kritikus. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam melakukan kritik tari:

Objektivitas: Kritikus harus bersikap objektif dan tidak terpengaruh oleh preferensi pribadi atau faktor eksternal. Mereka harus mengevaluasi pertunjukan berdasarkan kualitas artistik, teknis, dan ekspresifnya.

Pengetahuan dan Pengalaman: Kritikus harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang seni tari. Mereka harus memahami teknik tari, sejarah tari, dan konteks budaya di mana pertunjukan tersebut dilakukan.

Analisis Mendalam: Kritikus perlu melakukan analisis mendalam terhadap setiap aspek pertunjukan, termasuk koreografi, eksekusi teknis, ekspresi artistik, kostum, musik pengiring, dan pencahayaan. Mereka harus mampu menguraikan kekuatan dan kelemahan pertunjukan secara terperinci.

Konteks dan Makna: Kritikus perlu memahami konteks budaya, sosial, dan politik di mana pertunjukan tari tersebut dilakukan. Mereka juga perlu memperhatikan pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh koreografer atau penari melalui pertunjukan tersebut.

Bahasa yang Dikemas: Kritikus perlu menggunakan bahasa yang tepat dan kemasan dalam menyampaikan kritik mereka. Mereka harus menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau merendahkan, dan sebaliknya menggunakan bahasa yang sopan namun tegas.

Relevansi dan Kesesuaian: Kritikus perlu mempertimbangkan relevansi dan kesesuaian pertunjukan dengan tema, tujuan, dan konteks acara atau festival di mana pertunjukan tersebut dilakukan.


 


Iklan

Nanda R

Community

06 April 2024 05:11

Jawaban terverifikasi

<p>Dalam melakukan kritik terhadap tari, terdapat beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi pedoman untuk memberikan evaluasi yang objektif dan konstruktif. Berikut adalah beberapa prinsip dasar tersebut:</p><p><strong>Pengetahuan tentang Tari</strong>: Kritikus tari harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tari, termasuk sejarahnya, teknik-teknik yang digunakan, dan elemen-elemen dasar dalam tarian seperti gerakan, ekspresi, musik, dan kostum. Pengetahuan ini akan membantu kritikus dalam memberikan penilaian yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap karya tari yang dievaluasi.</p><p><strong>Objektivitas</strong>: Penting bagi kritikus tari untuk tetap objektif dalam memberikan kritiknya, terlepas dari preferensi pribadi atau hubungan pribadi dengan penari atau koreografer. Kritikus harus mampu memisahkan pendapat pribadi dari analisis objektif terhadap karya tari yang dievaluasi.</p><p><strong>Konteks Kultural dan Kontekstual</strong>: Kritikus tari perlu mempertimbangkan konteks kultural dan kontekstual dari karya tari yang dievaluasi. Ini termasuk pemahaman tentang budaya di mana tarian itu berasal, tema atau pesan yang ingin disampaikan oleh koreografer, serta konteks sosial atau politik di mana karya tersebut dipentaskan.</p><p><strong>Ketelitian dan Rasa Hormat</strong>: Kritikus tari harus memeriksa karya tari dengan cermat dan rasa hormat terhadap upaya yang telah dilakukan oleh penari dan koreografer. Meskipun memberikan kritik, kritikus harus menghargai proses kreatif dan dedikasi yang terlibat dalam menciptakan karya tersebut.</p><p><strong>Komunikasi yang Jelas dan Berbobot</strong>: Kritikus tari harus mampu menyampaikan kritiknya secara jelas dan berbobot, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan memberikan argumen yang mendukung penilaiannya. Komunikasi yang efektif akan membantu penonton atau pembaca untuk memahami analisis dan evaluasi yang diberikan.</p>

Dalam melakukan kritik terhadap tari, terdapat beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi pedoman untuk memberikan evaluasi yang objektif dan konstruktif. Berikut adalah beberapa prinsip dasar tersebut:

Pengetahuan tentang Tari: Kritikus tari harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tari, termasuk sejarahnya, teknik-teknik yang digunakan, dan elemen-elemen dasar dalam tarian seperti gerakan, ekspresi, musik, dan kostum. Pengetahuan ini akan membantu kritikus dalam memberikan penilaian yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap karya tari yang dievaluasi.

Objektivitas: Penting bagi kritikus tari untuk tetap objektif dalam memberikan kritiknya, terlepas dari preferensi pribadi atau hubungan pribadi dengan penari atau koreografer. Kritikus harus mampu memisahkan pendapat pribadi dari analisis objektif terhadap karya tari yang dievaluasi.

Konteks Kultural dan Kontekstual: Kritikus tari perlu mempertimbangkan konteks kultural dan kontekstual dari karya tari yang dievaluasi. Ini termasuk pemahaman tentang budaya di mana tarian itu berasal, tema atau pesan yang ingin disampaikan oleh koreografer, serta konteks sosial atau politik di mana karya tersebut dipentaskan.

Ketelitian dan Rasa Hormat: Kritikus tari harus memeriksa karya tari dengan cermat dan rasa hormat terhadap upaya yang telah dilakukan oleh penari dan koreografer. Meskipun memberikan kritik, kritikus harus menghargai proses kreatif dan dedikasi yang terlibat dalam menciptakan karya tersebut.

Komunikasi yang Jelas dan Berbobot: Kritikus tari harus mampu menyampaikan kritiknya secara jelas dan berbobot, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan memberikan argumen yang mendukung penilaiannya. Komunikasi yang efektif akan membantu penonton atau pembaca untuk memahami analisis dan evaluasi yang diberikan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sebutkan peperangan besar dalam islam setelah era nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (dari zaman khulafaur rasyidin sampai utsmaniyah)

10

5.0

Jawaban terverifikasi