Karina A

07 September 2025 04:33

Iklan

Karina A

07 September 2025 04:33

Pertanyaan

Sebutkan latar belakang, waktu (kapan), tokoh/pihak yang terlibat (siapa), dan hasil dari peristiwa berikut: 1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya 2. Pertempuran Ambarawa 3. Pertempuran Medan Area 4. Bandung Lautan Api 5. Pertempuran Margarana 6. Perjanjian Linggarjati 7. Agresi Militer Belanda I 8. Perjanjian Renville 9. Agresi Militer Belanda II 10. Perjanjian Roem-Royem 11. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Sebutkan latar belakang, waktu (kapan), tokoh/pihak yang terlibat (siapa), dan hasil dari peristiwa berikut:

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
2. Pertempuran Ambarawa
3. Pertempuran Medan Area
4. Bandung Lautan Api
5. Pertempuran Margarana
6. Perjanjian Linggarjati
7. Agresi Militer Belanda I
8. Perjanjian Renville
9. Agresi Militer Belanda II
10. Perjanjian Roem-Royem
11. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

12

:

49

:

02

Klaim

10

1


Iklan

Hannwnda H

11 September 2025 01:44

<p>1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Kedatangan tentara Sekutu dan NICA, insiden tewasnya Brigjen Mallaby.</li><li><strong>Waktu:</strong> 10 November 1945.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Arek-arek Suroboyo, Bung Tomo, pasukan Inggris (Sekutu).</li><li><strong>Hasil:</strong> Ribuan pejuang gugur, namun menjadi simbol perlawanan → Hari Pahlawan.</li></ul><p>2. Pertempuran Ambarawa</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Pasukan Sekutu melucuti tentara Jepang, tapi justru membebaskan tawanan Belanda dan mempersenjatai mereka.</li><li><strong>Waktu:</strong> 20 November – 15 Desember 1945.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Kolonel Soedirman, pasukan TKR, Sekutu dan NICA.</li><li><strong>Hasil:</strong> Indonesia berhasil mengusir Sekutu dari Ambarawa.</li></ul><p>3. Pertempuran Medan Area</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Belanda ingin kembali berkuasa di Sumatra, pasukan Sekutu masuk Medan.</li><li><strong>Waktu:</strong> 13 Oktober 1945 – awal 1946.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Pemuda dan laskar Medan, TKR, Sekutu dan NICA.</li><li><strong>Hasil:</strong> Terjadi perlawanan rakyat, Belanda mendirikan garis demarkasi Medan Area.</li></ul><p>4. Bandung Lautan Api</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Ultimatum Sekutu agar Bandung dikosongkan, rakyat tidak rela Bandung dipakai Belanda.</li><li><strong>Waktu:</strong> 23 Maret 1946.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Rakyat Bandung, TRI (Tentara Republik Indonesia), Sekutu.</li><li><strong>Hasil:</strong> Bandung dibumihanguskan, semangat perlawanan rakyat makin berkobar.</li></ul><p>5. Pertempuran Margarana</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Belanda ingin kembali menguasai Bali.</li><li><strong>Waktu:</strong> 20 November 1946.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Ciung Wanara, Belanda.</li><li><strong>Hasil:</strong> Ngurah Rai gugur, menjadi Pahlawan Nasional, semangat perlawanan tetap hidup.</li></ul><p>6. Perjanjian Linggarjati</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Upaya diplomasi setelah berbagai pertempuran.</li><li><strong>Waktu:</strong> 10–15 November 1946.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> RI (Sutan Sjahrir), Belanda (Van Mook), Inggris (Lord Killearn).</li><li><strong>Hasil:</strong> Belanda mengakui RI secara de facto hanya di Jawa, Madura, dan Sumatra.</li></ul><p>7. Agresi Militer Belanda I</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Belanda merasa tidak puas dengan hasil Linggarjati.</li><li><strong>Waktu:</strong> 21 Juli 1947.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Belanda vs TNI.</li><li><strong>Hasil:</strong> Belanda menyerang Jawa &amp; Sumatra, PBB turun tangan membentuk KTN.</li></ul><p>8. Perjanjian Renville</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Penyelesaian Agresi Militer Belanda I.</li><li><strong>Waktu:</strong> 17 Januari 1948.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> RI (Amir Sjarifuddin), Belanda, KTN.</li><li><strong>Hasil:</strong> RI makin terdesak (wilayah semakin sempit).</li></ul><p>9. Agresi Militer Belanda II</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Belanda tidak puas, ingin menghancurkan RI.</li><li><strong>Waktu:</strong> 19 Desember 1948.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> Belanda menyerang Yogyakarta (ibukota RI), Soekarno-Hatta ditawan.</li><li><strong>Hasil:</strong> Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk di Sumatra.</li></ul><p>10. Perjanjian Roem-Royen</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Tekanan internasional setelah Agresi Militer II.</li><li><strong>Waktu:</strong> 7 Mei 1949.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> RI (Mohammad Roem), Belanda (Herman van Roijen), UNCI.</li><li><strong>Hasil:</strong> Belanda setuju mengembalikan Yogyakarta, RI setuju gencatan senjata.</li></ul><p>11. Konferensi Meja Bundar (KMB)</p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Tekanan internasional agar Belanda mengakui kemerdekaan RI.</li><li><strong>Waktu:</strong> 23 Agustus – 2 November 1949, di Den Haag, Belanda.</li><li><strong>Tokoh/Pihak:</strong> RI (Moh. Hatta), BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), Belanda, UNCI.</li><li><strong>Hasil:</strong> Belanda mengakui kedaulatan RIS (Republik Indonesia Serikat) pada 27 Desember 1949.</li></ul>

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

  • Latar Belakang: Kedatangan tentara Sekutu dan NICA, insiden tewasnya Brigjen Mallaby.
  • Waktu: 10 November 1945.
  • Tokoh/Pihak: Arek-arek Suroboyo, Bung Tomo, pasukan Inggris (Sekutu).
  • Hasil: Ribuan pejuang gugur, namun menjadi simbol perlawanan → Hari Pahlawan.

2. Pertempuran Ambarawa

  • Latar Belakang: Pasukan Sekutu melucuti tentara Jepang, tapi justru membebaskan tawanan Belanda dan mempersenjatai mereka.
  • Waktu: 20 November – 15 Desember 1945.
  • Tokoh/Pihak: Kolonel Soedirman, pasukan TKR, Sekutu dan NICA.
  • Hasil: Indonesia berhasil mengusir Sekutu dari Ambarawa.

3. Pertempuran Medan Area

  • Latar Belakang: Belanda ingin kembali berkuasa di Sumatra, pasukan Sekutu masuk Medan.
  • Waktu: 13 Oktober 1945 – awal 1946.
  • Tokoh/Pihak: Pemuda dan laskar Medan, TKR, Sekutu dan NICA.
  • Hasil: Terjadi perlawanan rakyat, Belanda mendirikan garis demarkasi Medan Area.

4. Bandung Lautan Api

  • Latar Belakang: Ultimatum Sekutu agar Bandung dikosongkan, rakyat tidak rela Bandung dipakai Belanda.
  • Waktu: 23 Maret 1946.
  • Tokoh/Pihak: Rakyat Bandung, TRI (Tentara Republik Indonesia), Sekutu.
  • Hasil: Bandung dibumihanguskan, semangat perlawanan rakyat makin berkobar.

5. Pertempuran Margarana

  • Latar Belakang: Belanda ingin kembali menguasai Bali.
  • Waktu: 20 November 1946.
  • Tokoh/Pihak: I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Ciung Wanara, Belanda.
  • Hasil: Ngurah Rai gugur, menjadi Pahlawan Nasional, semangat perlawanan tetap hidup.

6. Perjanjian Linggarjati

  • Latar Belakang: Upaya diplomasi setelah berbagai pertempuran.
  • Waktu: 10–15 November 1946.
  • Tokoh/Pihak: RI (Sutan Sjahrir), Belanda (Van Mook), Inggris (Lord Killearn).
  • Hasil: Belanda mengakui RI secara de facto hanya di Jawa, Madura, dan Sumatra.

7. Agresi Militer Belanda I

  • Latar Belakang: Belanda merasa tidak puas dengan hasil Linggarjati.
  • Waktu: 21 Juli 1947.
  • Tokoh/Pihak: Belanda vs TNI.
  • Hasil: Belanda menyerang Jawa & Sumatra, PBB turun tangan membentuk KTN.

8. Perjanjian Renville

  • Latar Belakang: Penyelesaian Agresi Militer Belanda I.
  • Waktu: 17 Januari 1948.
  • Tokoh/Pihak: RI (Amir Sjarifuddin), Belanda, KTN.
  • Hasil: RI makin terdesak (wilayah semakin sempit).

9. Agresi Militer Belanda II

  • Latar Belakang: Belanda tidak puas, ingin menghancurkan RI.
  • Waktu: 19 Desember 1948.
  • Tokoh/Pihak: Belanda menyerang Yogyakarta (ibukota RI), Soekarno-Hatta ditawan.
  • Hasil: Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk di Sumatra.

10. Perjanjian Roem-Royen

  • Latar Belakang: Tekanan internasional setelah Agresi Militer II.
  • Waktu: 7 Mei 1949.
  • Tokoh/Pihak: RI (Mohammad Roem), Belanda (Herman van Roijen), UNCI.
  • Hasil: Belanda setuju mengembalikan Yogyakarta, RI setuju gencatan senjata.

11. Konferensi Meja Bundar (KMB)

  • Latar Belakang: Tekanan internasional agar Belanda mengakui kemerdekaan RI.
  • Waktu: 23 Agustus – 2 November 1949, di Den Haag, Belanda.
  • Tokoh/Pihak: RI (Moh. Hatta), BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), Belanda, UNCI.
  • Hasil: Belanda mengakui kedaulatan RIS (Republik Indonesia Serikat) pada 27 Desember 1949.

Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

33

0.0

Jawaban terverifikasi