Alfiyah Z

07 Oktober 2024 12:57

Iklan

Alfiyah Z

07 Oktober 2024 12:57

Pertanyaan

sebutkan dan jelaskan 4 teori penyebaran agama islam di Nusantara

sebutkan dan jelaskan 4 teori penyebaran agama islam di Nusantara 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

15

:

04

:

32

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rahima H

07 Oktober 2024 13:33

Jawaban terverifikasi

<p>haloo, izin menjawab yaa. teori persebaran islam di Indonesia terbagi menjadi 4, yaitu :&nbsp;</p><p>1. teori gujarat.</p><p>teori ini beranggapan bahwa agama islam dan kebudayaannya dibawa oleh para pedagang gujarat, India yang berlayar melalui selat malaka. teori ini mejelaskan bahwa islam berkembang di nusantara pada abad ke-13 melalui kontak pedagang gujarat dengan kerajaan samudera pasai yang pada saat itu menguasai selat malaka.&nbsp;</p><p>2. teori persia.&nbsp;</p><p>teori ini beranggapan bahwa agama islam didatangkan oleh para pedagang dari kerajaan persia, yang pada saat ini kemungkinan berada di Iran. teori ini diperkuat oleh kesamaan tradisi yang ada, contohnya peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (khususnya Sumatera Barat dan Jambi).</p><p>3. teori cina</p><p>menurut teori ini, berkembangnya islam di nusantara berasal dari perantau Tiongkok, sebab masyarakat nusantara sudah lama berbaur dengan masyarakat tiongkok. teori ini dikuatkan dengan Raden Patah (raja demak) memiliki keturunan tiongkok, juga corak masjid-masjid yang memiliki corak arsitektur tiongkok.</p><p>&nbsp;</p><p>4. teori arab</p><p>Dalam Teori Arab, dijelaskan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7. Ajaran Islam dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Teori Arab diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Selain itu, di Samudera Pasai, mazhab yang terkenal adalah mazhab Syafi’i. Mazhab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu.</p><p>&nbsp;</p>

haloo, izin menjawab yaa. teori persebaran islam di Indonesia terbagi menjadi 4, yaitu : 

1. teori gujarat.

teori ini beranggapan bahwa agama islam dan kebudayaannya dibawa oleh para pedagang gujarat, India yang berlayar melalui selat malaka. teori ini mejelaskan bahwa islam berkembang di nusantara pada abad ke-13 melalui kontak pedagang gujarat dengan kerajaan samudera pasai yang pada saat itu menguasai selat malaka. 

2. teori persia. 

teori ini beranggapan bahwa agama islam didatangkan oleh para pedagang dari kerajaan persia, yang pada saat ini kemungkinan berada di Iran. teori ini diperkuat oleh kesamaan tradisi yang ada, contohnya peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (khususnya Sumatera Barat dan Jambi).

3. teori cina

menurut teori ini, berkembangnya islam di nusantara berasal dari perantau Tiongkok, sebab masyarakat nusantara sudah lama berbaur dengan masyarakat tiongkok. teori ini dikuatkan dengan Raden Patah (raja demak) memiliki keturunan tiongkok, juga corak masjid-masjid yang memiliki corak arsitektur tiongkok.

 

4. teori arab

Dalam Teori Arab, dijelaskan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7. Ajaran Islam dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Teori Arab diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Selain itu, di Samudera Pasai, mazhab yang terkenal adalah mazhab Syafi’i. Mazhab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu.

 


Alfiyah Z

07 Oktober 2024 13:48

makasii banyak ya kakkk

Iklan

Rendi R

Community

08 Oktober 2024 01:13

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah empat teori utama mengenai penyebaran agama Islam di Nusantara, beserta penjelasannya:</p><p>1. <strong>Teori Gujarat</strong></p><ul><li><strong>Penyebaran dari Gujarat (India)</strong>: Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13. Para pedagang Muslim dari Gujarat yang berdagang di Asia Tenggara membawa ajaran Islam saat mereka melakukan aktivitas perdagangan di wilayah tersebut.</li><li><strong>Pendukung Teori</strong>: Snouck Hurgronje adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.</li><li><strong>Alasan</strong>: Teori ini didasarkan pada bukti arkeologis seperti batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Samudera Pasai yang memiliki kemiripan dengan batu nisan yang ditemukan di Gujarat. Selain itu, jaringan perdagangan antara Gujarat dan Nusantara sangat kuat pada masa itu.</li></ul><p>2. <strong>Teori Persia</strong></p><ul><li><strong>Penyebaran dari Persia (Iran)</strong>: Teori ini mengusulkan bahwa Islam dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Persia (Iran) ke Nusantara. Para pendukung teori ini berpendapat bahwa ajaran Islam yang berkembang di beberapa wilayah di Nusantara memiliki kemiripan dengan tradisi Islam di Persia, terutama dalam hal tradisi Sufi dan peringatan 10 Muharram (Asyura).</li><li><strong>Pendukung Teori</strong>: Hoesein Djajadiningrat adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.</li><li><strong>Alasan</strong>: Bukti pendukung teori ini termasuk beberapa kemiripan budaya antara Nusantara dan Persia, seperti seni kaligrafi, arsitektur, dan ajaran tasawuf yang dipraktikkan di wilayah Sumatera dan Jawa.</li></ul><p>3. <strong>Teori Arab (Mekah)</strong></p><ul><li><strong>Penyebaran langsung dari Arab (Mekah)</strong>: Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara langsung dari Timur Tengah (khususnya dari Arab), bukan melalui perantara seperti India atau Persia. Islam diduga telah masuk sejak abad ke-7 M melalui para pedagang Arab yang datang ke pelabuhan-pelabuhan di Nusantara untuk berdagang.</li><li><strong>Pendukung Teori</strong>: Crawfurd adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.</li><li><strong>Alasan</strong>: Teori ini didukung oleh fakta bahwa ada hubungan langsung antara Arab dan Nusantara dalam perdagangan sejak abad ke-7, dan sudah ada komunitas pedagang Arab di beberapa wilayah seperti di Sumatra dan Jawa pada masa itu. Selain itu, referensi terhadap kerajaan Islam di Nusantara ditemukan dalam sumber-sumber Arab sejak abad ke-9.</li></ul><p>4. <strong>Teori Cina</strong></p><ul><li><strong>Penyebaran dari Cina</strong>: Teori ini menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh para pedagang Muslim dari Cina yang sudah masuk Islam pada masa Dinasti Tang dan Dinasti Ming. Para pedagang Muslim Tiongkok yang datang ke Nusantara berperan dalam penyebaran agama Islam melalui perdagangan dan pernikahan dengan penduduk setempat.</li><li><strong>Pendukung Teori</strong>: Satu tokoh yang mendukung teori ini adalah Tan Ta Sen.</li><li><strong>Alasan</strong>: Teori ini didukung oleh bukti sejarah yang menunjukkan adanya komunitas Muslim Cina di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Jawa. Laksamana Cheng Ho, seorang Muslim dari Cina, juga tercatat pernah mengunjungi Nusantara pada abad ke-15 dan memainkan peran dalam penyebaran Islam di wilayah ini.</li></ul><p>Kesimpulan:</p><p>Keempat teori di atas menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Nusantara adalah hasil dari berbagai interaksi antarbudaya yang kompleks, baik melalui perdagangan, hubungan sosial, maupun misi keagamaan dari berbagai wilayah di luar Nusantara. Setiap teori memiliki bukti dan pendukungnya masing-masing, yang menekankan pentingnya jalur perdagangan dan hubungan internasional dalam proses penyebaran agama Islam di wilayah ini.</p>

Berikut adalah empat teori utama mengenai penyebaran agama Islam di Nusantara, beserta penjelasannya:

1. Teori Gujarat

  • Penyebaran dari Gujarat (India): Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13. Para pedagang Muslim dari Gujarat yang berdagang di Asia Tenggara membawa ajaran Islam saat mereka melakukan aktivitas perdagangan di wilayah tersebut.
  • Pendukung Teori: Snouck Hurgronje adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.
  • Alasan: Teori ini didasarkan pada bukti arkeologis seperti batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Samudera Pasai yang memiliki kemiripan dengan batu nisan yang ditemukan di Gujarat. Selain itu, jaringan perdagangan antara Gujarat dan Nusantara sangat kuat pada masa itu.

2. Teori Persia

  • Penyebaran dari Persia (Iran): Teori ini mengusulkan bahwa Islam dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Persia (Iran) ke Nusantara. Para pendukung teori ini berpendapat bahwa ajaran Islam yang berkembang di beberapa wilayah di Nusantara memiliki kemiripan dengan tradisi Islam di Persia, terutama dalam hal tradisi Sufi dan peringatan 10 Muharram (Asyura).
  • Pendukung Teori: Hoesein Djajadiningrat adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.
  • Alasan: Bukti pendukung teori ini termasuk beberapa kemiripan budaya antara Nusantara dan Persia, seperti seni kaligrafi, arsitektur, dan ajaran tasawuf yang dipraktikkan di wilayah Sumatera dan Jawa.

3. Teori Arab (Mekah)

  • Penyebaran langsung dari Arab (Mekah): Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara langsung dari Timur Tengah (khususnya dari Arab), bukan melalui perantara seperti India atau Persia. Islam diduga telah masuk sejak abad ke-7 M melalui para pedagang Arab yang datang ke pelabuhan-pelabuhan di Nusantara untuk berdagang.
  • Pendukung Teori: Crawfurd adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.
  • Alasan: Teori ini didukung oleh fakta bahwa ada hubungan langsung antara Arab dan Nusantara dalam perdagangan sejak abad ke-7, dan sudah ada komunitas pedagang Arab di beberapa wilayah seperti di Sumatra dan Jawa pada masa itu. Selain itu, referensi terhadap kerajaan Islam di Nusantara ditemukan dalam sumber-sumber Arab sejak abad ke-9.

4. Teori Cina

  • Penyebaran dari Cina: Teori ini menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh para pedagang Muslim dari Cina yang sudah masuk Islam pada masa Dinasti Tang dan Dinasti Ming. Para pedagang Muslim Tiongkok yang datang ke Nusantara berperan dalam penyebaran agama Islam melalui perdagangan dan pernikahan dengan penduduk setempat.
  • Pendukung Teori: Satu tokoh yang mendukung teori ini adalah Tan Ta Sen.
  • Alasan: Teori ini didukung oleh bukti sejarah yang menunjukkan adanya komunitas Muslim Cina di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Jawa. Laksamana Cheng Ho, seorang Muslim dari Cina, juga tercatat pernah mengunjungi Nusantara pada abad ke-15 dan memainkan peran dalam penyebaran Islam di wilayah ini.

Kesimpulan:

Keempat teori di atas menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Nusantara adalah hasil dari berbagai interaksi antarbudaya yang kompleks, baik melalui perdagangan, hubungan sosial, maupun misi keagamaan dari berbagai wilayah di luar Nusantara. Setiap teori memiliki bukti dan pendukungnya masing-masing, yang menekankan pentingnya jalur perdagangan dan hubungan internasional dalam proses penyebaran agama Islam di wilayah ini.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

8

0.0

Jawaban terverifikasi