Sabrinah A

24 Januari 2024 10:31

Iklan

Sabrinah A

24 Januari 2024 10:31

Pertanyaan

sebutkan contoh perbedaan konflik kebudayaan dalam lingkungan sekitar

sebutkan contoh perbedaan konflik kebudayaan dalam lingkungan sekitar

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

16

:

37

:

57

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Miftah B

Community

24 Januari 2024 13:13

Jawaban terverifikasi

Halo sobat ๐Ÿ‘‹ Jawaban: Konflik kebudayaan dapat terjadi dalam berbagai lingkungan, dan perbedaan tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk. Berikut contoh perbedaan konflik kebudayaan dalam lingkungan sekitar: 1. Bahasa dan Komunikasi: - Perbedaan bahasa dapat menyebabkan ketidakpahaman dan kesalahpahaman antar individu dari budaya yang berbeda. - Gaya komunikasi yang berbeda, seperti apakah seseorang cenderung bersikap langsung atau tidak langsung, dapat menyebabkan konflik. 2. Nilai dan Norma: - Perbedaan nilai dan norma budaya dapat menyebabkan ketegangan. Contohnya, pemahaman yang berbeda mengenai norma-norma sosial atau etika dapat menimbulkan konflik. 3. Agama dan Kepercayaan: - Perbedaan dalam keyakinan agama atau spiritual dapat menjadi sumber konflik, terutama jika terdapat perbedaan pandangan atau praktik keagamaan. 4. Tradisi dan Ritual: - Konflik dapat muncul jika ada perbedaan dalam penafsiran atau pelaksanaan tradisi dan ritual budaya. 5. Pendidikan dan Nilai Pendidikan: - Perbedaan dalam sistem pendidikan atau nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam konteks pendidikan bisa menjadi sumber ketidaksetujuan. 6. Gaya Hidup dan Kebiasaan Sehari-hari: - Gaya hidup yang berbeda, seperti pola makan, pola tidur, atau kebiasaan sehari-hari lainnya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan konflik.


Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 23:09

Jawaban terverifikasi

<p><br>Perbedaan konflik kebudayaan dapat muncul dalam berbagai konteks dan situasi di lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa contoh perbedaan konflik kebudayaan yang mungkin terjadi:</p><p><strong>Bahasa dan Komunikasi:</strong></p><ul><li>Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi dapat menyebabkan ketegangan di antara kelompok budaya yang berbeda. Misalnya, mungkin ada kesalahpahaman atau ketidaknyamanan dalam komunikasi antara kelompok yang berbicara bahasa yang berbeda.</li></ul><p><strong>Tradisi dan Adat Istiadat:</strong></p><ul><li>Konflik dapat muncul ketika nilai-nilai, tradisi, atau adat istiadat suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain. Misalnya, perbedaan dalam perayaan hari raya atau ritual keagamaan dapat menjadi sumber ketidaksepakatan.</li></ul><p><strong>Norma-Norma Sosial:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam norma-norma sosial, seperti tata krama atau etika, dapat menyebabkan konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda. Misalnya, pandangan mengenai pola makan, cara berpakaian, atau perilaku sosial dapat menimbulkan gesekan.</li></ul><p><strong>Agama dan Kepercayaan:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam keyakinan agama atau kepercayaan spiritual dapat menjadi sumber konflik. Perbedaan pandangan mengenai praktik keagamaan atau nilai-nilai moral tertentu bisa menimbulkan ketidaksetujuan.</li></ul><p><strong>Perbedaan Generasi:</strong></p><ul><li>Konflik kebudayaan juga dapat muncul antara generasi yang berbeda. Nilai-nilai dan pandangan hidup yang berbeda antara generasi yang lebih muda dan lebih tua dapat menyebabkan ketidaksepakatan.</li></ul><p><strong>Gaya Hidup dan Kebiasaan:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam gaya hidup, kebiasaan sehari-hari, atau preferensi konsumsi dapat menyebabkan konflik. Misalnya, perbedaan dalam pola makan, mode pakaian, atau hobi dapat menjadi sumber gesekan.</li></ul><p><strong>Ekspresi Seni dan Kreativitas:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam seni, musik, atau bentuk ekspresi kreatif dapat menimbulkan konflik budaya. Interpretasi yang berbeda terhadap seni atau karya kreatif tertentu dapat memicu ketegangan.</li></ul><p><strong>Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam pemahaman tentang hak asasi manusia atau kesetaraan gender dapat menjadi sumber konflik. Kelompok-kelompok yang memiliki pandangan berbeda tentang hak-hak individu atau kelompok tertentu bisa bertentangan.</li></ul><p>Penting untuk diingat bahwa konflik kebudayaan bisa bersifat kompleks dan multifaset. Penting untuk mempromosikan dialog terbuka, saling pengertian, dan kerjasama lintas budaya untuk mengelola dan meredakan potensi konflik kebudayaan.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>


Perbedaan konflik kebudayaan dapat muncul dalam berbagai konteks dan situasi di lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa contoh perbedaan konflik kebudayaan yang mungkin terjadi:

Bahasa dan Komunikasi:

  • Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi dapat menyebabkan ketegangan di antara kelompok budaya yang berbeda. Misalnya, mungkin ada kesalahpahaman atau ketidaknyamanan dalam komunikasi antara kelompok yang berbicara bahasa yang berbeda.

Tradisi dan Adat Istiadat:

  • Konflik dapat muncul ketika nilai-nilai, tradisi, atau adat istiadat suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain. Misalnya, perbedaan dalam perayaan hari raya atau ritual keagamaan dapat menjadi sumber ketidaksepakatan.

Norma-Norma Sosial:

  • Perbedaan dalam norma-norma sosial, seperti tata krama atau etika, dapat menyebabkan konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda. Misalnya, pandangan mengenai pola makan, cara berpakaian, atau perilaku sosial dapat menimbulkan gesekan.

Agama dan Kepercayaan:

  • Perbedaan dalam keyakinan agama atau kepercayaan spiritual dapat menjadi sumber konflik. Perbedaan pandangan mengenai praktik keagamaan atau nilai-nilai moral tertentu bisa menimbulkan ketidaksetujuan.

Perbedaan Generasi:

  • Konflik kebudayaan juga dapat muncul antara generasi yang berbeda. Nilai-nilai dan pandangan hidup yang berbeda antara generasi yang lebih muda dan lebih tua dapat menyebabkan ketidaksepakatan.

Gaya Hidup dan Kebiasaan:

  • Perbedaan dalam gaya hidup, kebiasaan sehari-hari, atau preferensi konsumsi dapat menyebabkan konflik. Misalnya, perbedaan dalam pola makan, mode pakaian, atau hobi dapat menjadi sumber gesekan.

Ekspresi Seni dan Kreativitas:

  • Perbedaan dalam seni, musik, atau bentuk ekspresi kreatif dapat menimbulkan konflik budaya. Interpretasi yang berbeda terhadap seni atau karya kreatif tertentu dapat memicu ketegangan.

Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan:

  • Perbedaan dalam pemahaman tentang hak asasi manusia atau kesetaraan gender dapat menjadi sumber konflik. Kelompok-kelompok yang memiliki pandangan berbeda tentang hak-hak individu atau kelompok tertentu bisa bertentangan.

Penting untuk diingat bahwa konflik kebudayaan bisa bersifat kompleks dan multifaset. Penting untuk mempromosikan dialog terbuka, saling pengertian, dan kerjasama lintas budaya untuk mengelola dan meredakan potensi konflik kebudayaan.

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

58

0.0

Jawaban terverifikasi