Sekar T

15 Agustus 2024 11:47

Iklan

Sekar T

15 Agustus 2024 11:47

Pertanyaan

Sebutkan contoh-contoh pelarut yang termasuk prinsip kimia hijau Safer solventsnand auxiliaries

Sebutkan contoh-contoh pelarut yang termasuk prinsip kimia hijau Safer solventsnand auxiliaries

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

00

:

26

:

01

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Alikha A

15 Agustus 2024 11:53

Jawaban terverifikasi

<p>Air (pelarut paling umum dan aman)</p><p>Etanol (jenis pelarut organik yang relatif lebih aman dan ramah lingkungan)</p><p>Aseton &nbsp;(pelarut yang banyak atau sering digunakan di lab dan lebih aman dari pelarut organik beracun)</p>

Air (pelarut paling umum dan aman)

Etanol (jenis pelarut organik yang relatif lebih aman dan ramah lingkungan)

Aseton  (pelarut yang banyak atau sering digunakan di lab dan lebih aman dari pelarut organik beracun)


Sekar T

15 Agustus 2024 11:57

terima kasihh ,🫶🏻

Iklan

Daniel N

16 Agustus 2024 07:25

Jawaban terverifikasi

<h2>Contoh Pelarut Ramah Lingkungan (Safer Solvents and Auxiliaries) dalam Prinsip Kimia Hijau</h2><p>Prinsip kimia hijau mendorong penggunaan pelarut yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh pelarut yang termasuk dalam kategori "Safer Solvents and Auxiliaries":</p><p>1. <strong>Air</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Mudah didapat, tidak beracun, dan murah.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Banyak digunakan dalam reaksi kimia, ekstraksi, dan sebagai pelarut dalam berbagai produk sehari-hari.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>2. <strong>Karbon Dioksida (CO₂)</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan dapat didaur ulang.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi, reaksi kimia, dan sebagai propelan dalam aerosol.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>3. <strong>Pelarut Ionik</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Titik didih tinggi, tekanan uap rendah, dan dapat didaur ulang.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Digunakan dalam sintesis organik, katalisis, dan pemisahan.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>4. <strong>Deep Eutectic Solvents (DES)</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Mudah dibuat dari bahan alam, biodegradable, dan tidak beracun.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Digunakan dalam ekstraksi, katalisis, dan sebagai pelarut dalam formulasi produk.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>5. <strong>Pelarut Berbasis Biomassa</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Terbuat dari bahan alam terbarukan, biodegradable, dan mengurangi ketergantungan pada bahan fosil.</li><li><strong>Contoh:</strong> Minyak sayur, alkohol, dan ester.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pembersih, kosmetik, dan farmasi.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>6. <strong>Pelarut Superkritis</strong></p><ul><li><strong>Keunggulan:</strong> Sifat dapat diatur dengan mengubah tekanan dan suhu, selektifitas tinggi.</li><li><strong>Contoh:</strong> Karbon dioksida dalam keadaan superkritis.</li><li><strong>Penggunaan:</strong> Digunakan dalam ekstraksi, pemurnian, dan pembuatan nanopartikel.</li></ul><p>&nbsp;</p><p><strong>Mengapa Pelarut Ramah Lingkungan Penting?</strong></p><ul><li><strong>Mengurangi Limbah:</strong> Pelarut ramah lingkungan menghasilkan lebih sedikit limbah berbahaya.</li><li><strong>Mencegah Pencemaran:</strong> Mengurangi risiko kontaminasi tanah dan air.</li><li><strong>Meningkatkan Keamanan:</strong> Lebih aman bagi pekerja laboratorium dan lingkungan sekitar.</li><li><strong>Mendukung Ekonomi Hijau:</strong> Mendorong pengembangan teknologi dan industri yang berkelanjutan.</li></ul><p><strong>Pilihan pelarut yang tepat akan tergantung pada jenis reaksi kimia, sifat senyawa yang akan dilarutkan, dan pertimbangan lingkungan lainnya.</strong></p><p><strong>Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pelarut:</strong></p><ul><li>Polaritas</li><li>Kelarutan</li><li>Titik didih</li><li>Viskositas</li><li>Toksisitas</li><li>Biaya</li></ul><p><strong>Dengan memilih pelarut yang lebih ramah lingkungan, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan proses kimia yang lebih berkelanjutan.</strong></p><p>&nbsp;</p>

Contoh Pelarut Ramah Lingkungan (Safer Solvents and Auxiliaries) dalam Prinsip Kimia Hijau

Prinsip kimia hijau mendorong penggunaan pelarut yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh pelarut yang termasuk dalam kategori "Safer Solvents and Auxiliaries":

1. Air

  • Keunggulan: Mudah didapat, tidak beracun, dan murah.
  • Penggunaan: Banyak digunakan dalam reaksi kimia, ekstraksi, dan sebagai pelarut dalam berbagai produk sehari-hari.

 

2. Karbon Dioksida (CO₂)

  • Keunggulan: Tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan dapat didaur ulang.
  • Penggunaan: Digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi, reaksi kimia, dan sebagai propelan dalam aerosol.

 

3. Pelarut Ionik

  • Keunggulan: Titik didih tinggi, tekanan uap rendah, dan dapat didaur ulang.
  • Penggunaan: Digunakan dalam sintesis organik, katalisis, dan pemisahan.

 

4. Deep Eutectic Solvents (DES)

  • Keunggulan: Mudah dibuat dari bahan alam, biodegradable, dan tidak beracun.
  • Penggunaan: Digunakan dalam ekstraksi, katalisis, dan sebagai pelarut dalam formulasi produk.

 

5. Pelarut Berbasis Biomassa

  • Keunggulan: Terbuat dari bahan alam terbarukan, biodegradable, dan mengurangi ketergantungan pada bahan fosil.
  • Contoh: Minyak sayur, alkohol, dan ester.
  • Penggunaan: Digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pembersih, kosmetik, dan farmasi.

 

6. Pelarut Superkritis

  • Keunggulan: Sifat dapat diatur dengan mengubah tekanan dan suhu, selektifitas tinggi.
  • Contoh: Karbon dioksida dalam keadaan superkritis.
  • Penggunaan: Digunakan dalam ekstraksi, pemurnian, dan pembuatan nanopartikel.

 

Mengapa Pelarut Ramah Lingkungan Penting?

  • Mengurangi Limbah: Pelarut ramah lingkungan menghasilkan lebih sedikit limbah berbahaya.
  • Mencegah Pencemaran: Mengurangi risiko kontaminasi tanah dan air.
  • Meningkatkan Keamanan: Lebih aman bagi pekerja laboratorium dan lingkungan sekitar.
  • Mendukung Ekonomi Hijau: Mendorong pengembangan teknologi dan industri yang berkelanjutan.

Pilihan pelarut yang tepat akan tergantung pada jenis reaksi kimia, sifat senyawa yang akan dilarutkan, dan pertimbangan lingkungan lainnya.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pelarut:

  • Polaritas
  • Kelarutan
  • Titik didih
  • Viskositas
  • Toksisitas
  • Biaya

Dengan memilih pelarut yang lebih ramah lingkungan, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan proses kimia yang lebih berkelanjutan.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

tuliskan reaski hidrolisi dan tentukan sifatnya dari larutan (ch3coo)2ba beserta larutannya

12

0.0

Jawaban terverifikasi