sebanyak 500 ml larutan mengandung 0,3 M amonia (Kb = 1,8 x 10-5) dan 0,2 M amonia klorida. ke dalam larutan ini ditambahkan 20,0 ml larutan natrium hidroksida 1,0 M, maka pH larutan menjadi ... a. 9,00 b. 9,26 c. 9,58 d. 9,74 e. 9,92

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah 9,58. Campuran larutan ammonia (NH3) dengan ammonia klorida (NH4CI) membentuk larutan penyangga basa, karena memiliki komponen basa lemah yaitu NH3 dan asam konjugasinya adalah NH₄⁺. Larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH jika ditambahkan sedikit asam, sedikit, basa, atau air. Jika dalam larutan penyangga basa yaitu NH3 dan NH4Cl ditambahkan dengan suatu basa yaitu NaOH maka terjadi kelebihan OH- pada campuran. Kelebihan OH- ini akan bereaksi dengan komponen yang bersifat asam dari larutan penyangga, yaitu NH4Cl. Penentuan pH penambahan NaOH pada larutan penyangga dapat diketahui dengan menentukan mol masing-masing terlebih dahulu seperti berikut ini. - Menentukan mol NH3, NH4Cl, dan NaOH n NH3 = [NH3] x volume NH3 n NH3 = 0,3 M x 500 mL n NH3 = 150 mmol n NH4Cl = [NH4Cl] x volume NH4Cl n NH4Cl = 0,2 M x 500 mL n NH4Cl = 100 mmol n NaOH = [NaOH] x volume NaOH n NaOH = 1 M x 20 mL n NaOH = 20 mmol - Menentukan mol NH4Cl dan NH4OH setelah penambahan NaOH Penambahan NaOH pada larutan penyangga basa akan bereaksi dengan NH4Cl seperti terlampir di gambar. sisa mol NH4Cl = 80 mmol sisa mol NH4OH = 170 mmol - Menentukan [OH-] Penentuan [OH-] terlampir di gambar. [OH-] = 3,825 x 10⁻⁵ M - Menentukan pH pOH = - log [OH-] pOH = - log 3,825 x 10⁻⁵ pOH = 5 - log 3,825 pH + pOH = 14 pH = 9 + log 3,825 pH = 9,58 Jadi pH campuran adalah 9,58.