sayatan epidermis daun rho discolor berwarna ungu ditempatkan pada kaca objek mikroskop dan diamati di bawah mikroskop diperoleh hasil seperti gambar a, lalu sisi kaca penutup objeknya ditetesi larutan garam 5% setelah 1 menit kemudian diamati menggunakan mikroskop hasilnya diperoleh seperti gambar b. gambar hasil pengamatannya disajikan berikut ini! apakah yang terjadi dengan daun rho discolor pada gambar b?

Sayatan daun 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳 pada gambar B menunjukkan terjadi plasmolisis. Yuk kita bahas! Daun 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳 memiliki sitoplasma berwarna ungu seperti yang ditunjukkan pada gambar A. Daun 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳 dalam keadaan normal pada gambar A terlihat sel-sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Pada gambar A, keadaan sel 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳 bersifat hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), sedangkan larutan garam 5% bersifat hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi). Sehingga dapat disimpulkan ketika larutan garam diteteskan pada 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳, terjadi perbedaan konsentrasi antara luar sel dan dalam sel. Untuk menyeimbangkan perbedaan konsentrasi tersebut, zat pelarut (cairan) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik. Hal tersebut mengakibatkan cairan dalam sitoplasma keluar dari sel sehingga sitoplasma akan mengerut. Sitoplasma yang mengerut mengakibatkan membran plasma terlepas dari dinding sel atau disebut dengan peristiwa plasmolisis yang ditunjukkan pada gambar B. Dengan demikian, sayatan daun 𝘙𝘩𝘰𝘦𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘰𝘭𝘰𝘳 pada gambar B menunjukkan terjadi plasmolisis.