Maya N

19 November 2023 10:17

Iklan

Maya N

19 November 2023 10:17

Pertanyaan

Salah satu ciri menonjol penyelenggaraan pendidikan pada masa pendudukan Jepang adalah dihapusnya diskriminas dalam pendidikan berupa dualisma pengajaran yang diterapkan pada mas pemerintahan kolonial Hindia-Belanda Praktik diskriminasi yang dihapus tersebut adalah... A. pembedaan pengajaran untak golongan Eropa dan pengajara untuk golongan pribumi B. penggunaan dua bahasa dalam pendidikan, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Indonesia C. pemisahan kelas di sekolah antara kelas golongan Eropa dan kelas golongan pribumi D. pemaksaan penggunaan bahasa Belanda di sekolah mayoritas siswanya golongan pribumi E. pembatasan akses golongan pribumi untuk menempuh pendidikan lanjutan di negeri Belanda

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

02

:

05

:

27

:

09

Klaim

8

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Erwin A

Community

20 November 2023 02:47

Jawaban terverifikasi

<p>jawabannya A</p><p>Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua sistem, yaitu:</p><ul><li><strong>Eropaan Lager Onderwijs</strong> (ELO) atau pendidikan untuk orang Eropa,</li><li><strong>Inheems Lager Onderwijs</strong> (ILO) atau pendidikan untuk orang pribumi.</li></ul><p>Pembagian sistem pendidikan ini didasarkan pada ras dan status sosial. Anak-anak Eropa mendapat pendidikan yang lebih baik daripada anak-anak pribumi. Pendidikan untuk orang Eropa menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar, sedangkan pendidikan untuk orang pribumi menggunakan bahasa daerah atau bahasa Melayu.</p><p>Pada masa pendudukan Jepang, sistem pendidikan dualistik ini dihapuskan. Pendidikan di Indonesia menjadi satu sistem, yaitu <strong>Sekolah Rakyat</strong> (SR). SR merupakan sekolah dasar yang ditempuh selama enam tahun. Semua anak Indonesia, tanpa memandang ras, agama, atau status sosial, dapat mengikuti pendidikan di SR.</p><p>Pemerintah Jepang menghapus sistem pendidikan dualistik ini dengan beberapa tujuan, yaitu:</p><ul><li><strong>Memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat Indonesia</strong>.</li><li><strong>Menyiapkan masyarakat Indonesia untuk berperan dalam perang melawan Sekutu</strong>.</li></ul><p>Penghapusan sistem pendidikan dualistik ini merupakan salah satu kebijakan Jepang yang mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia.</p>

jawabannya A

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua sistem, yaitu:

  • Eropaan Lager Onderwijs (ELO) atau pendidikan untuk orang Eropa,
  • Inheems Lager Onderwijs (ILO) atau pendidikan untuk orang pribumi.

Pembagian sistem pendidikan ini didasarkan pada ras dan status sosial. Anak-anak Eropa mendapat pendidikan yang lebih baik daripada anak-anak pribumi. Pendidikan untuk orang Eropa menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar, sedangkan pendidikan untuk orang pribumi menggunakan bahasa daerah atau bahasa Melayu.

Pada masa pendudukan Jepang, sistem pendidikan dualistik ini dihapuskan. Pendidikan di Indonesia menjadi satu sistem, yaitu Sekolah Rakyat (SR). SR merupakan sekolah dasar yang ditempuh selama enam tahun. Semua anak Indonesia, tanpa memandang ras, agama, atau status sosial, dapat mengikuti pendidikan di SR.

Pemerintah Jepang menghapus sistem pendidikan dualistik ini dengan beberapa tujuan, yaitu:

  • Memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat Indonesia.
  • Menyiapkan masyarakat Indonesia untuk berperan dalam perang melawan Sekutu.

Penghapusan sistem pendidikan dualistik ini merupakan salah satu kebijakan Jepang yang mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan