rencana urgensi perekonomian (rup) digagas oleh soemito djojohadikusumo. rup tersebut dilakukan dengan cara...

Rencana Urgensi Perekonomian (RUP) merupakan program ekonomi yang digagas oleh Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom Indonesia yang kemudian menjadi Menteri Keuangan. RUP dilakukan dengan cara mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1966. RUP bertujuan untuk memulihkan stabilitas ekonomi dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang strategis. Beberapa langkah yang diambil dalam RUP antara lain: Devaluasi Rupiah: RUP melibatkan devaluasi mata uang rupiah untuk meningkatkan daya saing ekspor dan mengatasi masalah defisit neraca pembayaran. Pemberian Insentif kepada Sektor Ekspor: Program ini memberikan insentif kepada sektor ekspor untuk meningkatkan penghasilan devisa negara. Pengendalian Inflasi: Langkah-langkah pengendalian inflasi diambil untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat. Penyederhanaan Birokrasi: Upaya dilakukan untuk mengurangi birokrasi dan memperbaiki iklim investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Reformasi Sistem Moneter dan Perbankan: RUP melibatkan reformasi sistem moneter dan perbankan untuk meningkatkan stabilitas sektor keuangan. Penyelamatan dan Modernisasi Perusahaan BUMN: RUP mencakup penyelamatan dan modernisasi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami masalah keuangan. Pengembangan Infrastruktur: RUP juga mengarah pada pengembangan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. RUP berhasil merestrukturisasi ekonomi Indonesia dan membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun berikutnya. Program ini membentuk dasar bagi perkembangan ekonomi Indonesia selama beberapa dekade berikutnya, meskipun juga menghadapi tantangan dan kritik dalam implementasinya.