Lulu L

13 Juli 2022 04:18

Lulu L

13 Juli 2022 04:18

Pertanyaan

Puisi A Dibawa Gelombang Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu Jauh di atas bintang kemilau Seperti sudah berabad-abad Dengan damai mereka meninjau Kehidupan bumi yang kecil amat Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu (Sumber: Teks Puisi karangan Sanusi Pane diunduh di http://farichinfarich.blogspot.co.id/2011/04/diktat-kelas-viii-puisi.html) Puisi B Pembawa Matahari Piring-piring lokan itu pecah kembali Membangunkan tubuh cahaya dan si bocah Muncul lagi di pantai, mendirikan menara Dari gundukan pasir dan serakan-serakan kerang Namun segera dijala oleh siang Dan diterbangkan ke udara Sore itu aku duduk, membaca buku laut dan gelombang Mendengarkan kisah dari jauh namun dekat Bendera perang hampir kumal Dan jarum hari mulai menjahit sepi Membentangkan malam "Selamat tinggal Ahmas!" seru sebuah suara "Berapa anakmu sekarang, Leila?" kata yang lain "Kiambang-kiambang bertaut di sungai dan hanyut mengisahkan nasib kita Kemudiku selalu patah, selalu patah "Namun rumah senantiasa indah Senantiasa indah Nyanyian-nyanyian tak semerdu dulu lagi Tapi masa kanak-kanakku memasang lagi telinganya Hingga percakapan-percakapan butir pasir bisa terdengar Bersama kegaiban ratusan malaikat Dan dalam rongga kecilnya yang berkaca-kaca Kutemukan semesta yag juga ada dalam diriku Di sanalah rumahku, kata si bocah Dalam kemilau embun, di pangkuan sunyi Di lubuk kecemasan yang senantiasa gelisah Dalam keluasan ke mana ombak selalu berbenah Tak kuperlukan lagi pintu dan jendela dunia kini Tak kuperlukan lagi jalan pulang Semua ada di sana seperti jantera dan benang tenunnya Kemudian si bocah pulang Membawa matahari Dan esoknya datang lagi Membawa matahari (Sumber: Teks Puis karang Abdul Hadi diunduh di http://ihwanaridanu.blogspot.co.id/2012/03/analisis-struktural-semiotik-puisi.html) Puisi C Doa Sebelum Tidur Maafkan saya, Tuhan Baru kali ini sempat mengingatMu Maafkan saya, Tuhan Mungkin besok aku lupa lagi Aku akan tidur Mungkin beberapa jam saja Kini terserah padaMu Nasibku terlena di pangkuanMu Aku tak biasa Berdoa panjang-panjang Hanya kuminta Tolong damaikan dunia Selama aku lelap tidur dan terlupa Aku tahu Engkau takkan tidur Dan tak kunjung lupa Oleh karena itu Sebelum tidur kuminta padaMu Apa saja yang baik untukku Dan untuk siapa saja (Ah, barangkali Kau tertawa Tapi betapa pun, maafkan daku, Tuhan) (Sumber: Teks Puisi karangan Budiman S. Hartoyo diunduh di http://acehlook.com/amanat-puisi/) Tentukan amanat/pesan yang akan disampaikan penulis dari ketiga teks tersebut!

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

20

:

41

:

16

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

R. Sari

Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

14 September 2022 12:54

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah amanat puisi A adalah hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya.</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan pemaparan ketiga teks puisi di atas, terdapat amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat puisi A yaitu hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa amanat puisi A adalah hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya.</p>

Jawaban yang benar adalah amanat puisi A adalah hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya.

 

Berdasarkan pemaparan ketiga teks puisi di atas, terdapat amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat puisi A yaitu hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya. 

 

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa amanat puisi A adalah hidup harus punya tujuan dan berpedoman kepada tuhan. Amanat puisi B yaitu jadilah orang yang terbuka dan lebih memahami diri sendiri, terkadang tuhan menurunkan perumpamaan sifatnya kepada manusia, agar manusia dapat mengakui kekuasaan tuhan. Amanat puisi C yaitu selalu ingat Tuhan dan berserah diri kepada-Nya.


Geraldine J

01 November 2023 06:45

Tema puisi pembawa matahari


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

253

0.0

Jawaban terverifikasi