Na'Ilah M

05 September 2023 12:32

Iklan

Iklan

Na'Ilah M

05 September 2023 12:32

Pertanyaan

proses penemuan elektron, Proton, dan neutron beserta massanya

proses penemuan elektron, Proton, dan neutron beserta massanya


2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Sahel S

05 September 2023 13:13

Jawaban terverifikasi

<p>Proses penemuan elektron dimulai pada tahun 1897 oleh J.J. Thomson dengan melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katode. Dalam eksperimen ini, Thomson menggunakan tabung berisi dua elektroda, yaitu katode (elektroda negatif) dan anode (elektroda positif). Ketika tegangan diterapkan pada tabung, terjadi pembentukan sinar katode yang bergerak dari katode ke anode.</p><p>Thomson menyadari bahwa sinar katode terdefleksi oleh medan magnet, menunjukkan bahwa sinar-sinar ini terdiri dari partikel bermuatan negatif. Ia menyebut partikel tersebut sebagai "elektron". Thomson kemudian menentukan muatan dan massa relatif dari elektron berdasarkan perilaku sinar katode dalam medan magnet dan listrik. Ia menemukan bahwa muatan terhadap massa (e/m) elektron tersebut sangat tinggi, yang mengindikasikan bahwa massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa atom.</p><p>Penemuan proton terjadi pada tahun 1919 oleh Ernest Rutherford. Rutherford melakukan eksperimen penembakan partikel alpha (nukleus helium) pada sebuah target yang tipis. Dalam eksperimen ini, sebagian partikel alpha mengalami pembelokan yang signifikan atau memantul balik dengan sudut yang tajam.</p><p>Dari hasil eksperimen tersebut, Rutherford menyimpulkan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif yang sangat kecil dan padat yang disebut proton. Proton memiliki muatan positif yang sama dengan elektron dan massa yang sekitar 1.837 kali massa dari elektron.</p><p>Adanya partikel-proton ini juga menjelaskan fenomena bahwa atom yang netral memiliki muatan positif yang seimbang dengan muatan negatifnya, karena jumlah proton di inti atom sama dengan jumlah elektron dalam elektron yang mengorbit inti atom.</p><p>Penemuan neutron terjadi pada tahun 1932 oleh James Chadwick. Chadwick melakukan serangkaian eksperimen menggunakan sinar gamma untuk mengenai berbagai bahan dan mengamati interaksi sinar tersebut dengan materi.</p><p>Dalam eksperimen ini, Chadwick menemukan bahwa sinar gamma dapat menumbangkan partikel-partikel berat dari inti atom. Dari hasil eksperimennya, Chadwick menyimpulkan bahwa terdapat partikel netral yang memiliki massa hampir sama dengan proton di inti atom yang disebut neutron.</p><p>Neutron tidak memiliki muatan, sehingga tidak dipengaruhi oleh medan listrik saat berinteraksi dengan materi. Neutron memiliki massa yang hampir sama dengan proton, yaitu sekitar 1.839 kali massa dari elektron. Neutron bersama dengan proton membentuk inti atom, sedangkan elektron mengorbit inti atom.</p>

Proses penemuan elektron dimulai pada tahun 1897 oleh J.J. Thomson dengan melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katode. Dalam eksperimen ini, Thomson menggunakan tabung berisi dua elektroda, yaitu katode (elektroda negatif) dan anode (elektroda positif). Ketika tegangan diterapkan pada tabung, terjadi pembentukan sinar katode yang bergerak dari katode ke anode.

Thomson menyadari bahwa sinar katode terdefleksi oleh medan magnet, menunjukkan bahwa sinar-sinar ini terdiri dari partikel bermuatan negatif. Ia menyebut partikel tersebut sebagai "elektron". Thomson kemudian menentukan muatan dan massa relatif dari elektron berdasarkan perilaku sinar katode dalam medan magnet dan listrik. Ia menemukan bahwa muatan terhadap massa (e/m) elektron tersebut sangat tinggi, yang mengindikasikan bahwa massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa atom.

Penemuan proton terjadi pada tahun 1919 oleh Ernest Rutherford. Rutherford melakukan eksperimen penembakan partikel alpha (nukleus helium) pada sebuah target yang tipis. Dalam eksperimen ini, sebagian partikel alpha mengalami pembelokan yang signifikan atau memantul balik dengan sudut yang tajam.

Dari hasil eksperimen tersebut, Rutherford menyimpulkan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif yang sangat kecil dan padat yang disebut proton. Proton memiliki muatan positif yang sama dengan elektron dan massa yang sekitar 1.837 kali massa dari elektron.

Adanya partikel-proton ini juga menjelaskan fenomena bahwa atom yang netral memiliki muatan positif yang seimbang dengan muatan negatifnya, karena jumlah proton di inti atom sama dengan jumlah elektron dalam elektron yang mengorbit inti atom.

Penemuan neutron terjadi pada tahun 1932 oleh James Chadwick. Chadwick melakukan serangkaian eksperimen menggunakan sinar gamma untuk mengenai berbagai bahan dan mengamati interaksi sinar tersebut dengan materi.

Dalam eksperimen ini, Chadwick menemukan bahwa sinar gamma dapat menumbangkan partikel-partikel berat dari inti atom. Dari hasil eksperimennya, Chadwick menyimpulkan bahwa terdapat partikel netral yang memiliki massa hampir sama dengan proton di inti atom yang disebut neutron.

Neutron tidak memiliki muatan, sehingga tidak dipengaruhi oleh medan listrik saat berinteraksi dengan materi. Neutron memiliki massa yang hampir sama dengan proton, yaitu sekitar 1.839 kali massa dari elektron. Neutron bersama dengan proton membentuk inti atom, sedangkan elektron mengorbit inti atom.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Dari reaksi: Cl₂ + 2K₂MnO₄ → 2KCl + 2KMnO₄ Zat yang mengalami reduksi adalah ....

26

0.0

Jawaban terverifikasi