Politik etis yang dilaksanakan oleh pemerintah Hindia-Belanda dalam praktiknya digunakan untuk kepentingan... A. pemerintah kolonial dan swasta B. rakyat Indonesia sebagai balas budi C. raja-raja dan golongan bangsawan D. golongan petani yang menderita akibat Tanam Paksa E. golongan liberal di negeri Belanda

Hai Sanjaya S, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah yang A. pemerintah kolonial dan swasta. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pada 1900-an Belanda menerapkan kebijakan politik etis sebagai tanda balas budi terhadap bangsa Indonesia. Politik Etis adalah kebijakan yang dikemukakan oleh orang Belanda yang bernama Mr. C. Th Van Deventer sekitar tahun 1899, dan pada tahun 1900 pemerintah Belanda menjalankan politik etis tersebut. Politik etis yang diusulkan van Deventer ada tiga hal, sehingga sering disebut Trilogi van Deventer yang berisi: 1. Irigasi (pengairan), yaitu pembangunan irigasi untuk mengairi sawah-sawah milik penduduk untuk membantu peningkatan kesejahteraan penduduk. 2. Edukasi (pendidikan), yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi rakyat pribumi agar mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. 3. Migrasi (perpindahan penduduk), yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ( Pulau Jawa) ke daerah lain yang jarang penduduknya. Kebijakan Politik Etis keluar pada masa pemerintahan liberal Hindia Belanda, dimana saat itu ditandai dengan kegiatan industrialisasi dan ada banyak masuk pengusaha swasta yang menanamkan modalnya di Indonesia. Saat itu semata-mata politik etis tidak diberlakukan untuk mensejahterakan pribumi, akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terdidik Belanda, sistem irigasi di perkebunan Belanda, dan transmigrasipun dilakukan untuk memnuhi kebutuhan tenaga kerja di pabrik, tambang dan perkebunan Belanda, sehingga implementasi politik etis yang seharusnya untuk rakyat Indonesia tidak secara penuh tepat sasaran. Semoga membantu yaa :))