Pimpinan rakyat Surabaya yang menolak ultimatum dari panglima Sekutu di antaranya . . . . a. Sarbini, Isdiman, dan Supriyadi b. Bung Torno, Sungkono, dan Gubernur Suryo c. Gubernur Suryo, Supriyadi, dan Bambang Sugeng d. Bung Torno, Isdiman, dan Supriyadi e. Bung Torno, Gatot Subroto, dan Suyono

Hai Rahmat S, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah B. Untuk lebih jelasnya, pahamilah penjelasan berikut: Sejak kedatangannya di Surabaya, pasukan Sekutu telah memberikan ultimatum sebanyak dua kali kepada rakyat Surabaya. Salah satunya ialah ultimatum yang dikeluarkan pasukan Sekutu pada tanggal 9 November 1945. Pasukan Sekutu mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya melalui selebaran kertas. Ultimatum tersebut berisi tuntutan agar warga Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum jam 06.00 pagi hari berikutnya, 10 November 1945. Namun, ultimatum ini ditolak oleh seluruh tokoh pemimpin masyarakat dan rakyat Surabaya karena dianggap menghina bangsa Indonesia yang telah merdeka. Tokoh pemimpin masyarakat Surabaya yang menolak ultimatum ini diantaranya ialah sebagai berikut. 1. Bung Tomo, menolak ultimatum Sekutu melalui pidatonya. Beliau menyerukan dan membakar semangat rakyat Surabaya agar pantang menyerah melakukan perlawanan terhadap Sekutu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. 2. Sungkono, merupakan salah satu tokoh pimpinan militer di Surabaya. Beliau menyatakan penolakannya terhadap ultimatum Sekutu dengan memimpin perlawanan terhadap pasukan Sekutu. 3. Gubernur Suryo, merupakan gubernur Surabaya. Pada 9 November 1945 pukul 23.10, beliau mengucapkan pidatonya melalui radio RRI Surabaya. Dalam pidato tersebut, beliau dengan tegas menolak ultimatum Sekutu. Gubernur Suryo menyatakan bahwa pemerintah serta rakyat Surabaya siap berjuang dan tidak takut menanggung semua resiko atas penolakan tersebut. Semoga membantu ya.