Perhatikan pernyataan berikut. 1) Sama-sama buruh atau pekerja kasar. 2) Ada yang diberi upah dan ada yang tidak. 3) Untuk dipekerjakan baik di dalam maupun di luar negeri. 4) Adanya perjanjian kerja tertulis. 5) Disediakan sarana/fasilitas hiburan di tempat kerja. Sekalipun mirip, koeli pada masa penerapan kebijakan pintu terbuka (Belanda) dan romusha (Jepang) memiliki perbedaan. Letak perbedaan nasib koeli dengan romusha ditunjukkan nomor ....

Jawabannya adalah nomor 2. Kerja paksa adalah melakukan pekerjaan di bawah ancaman sanksi atau hukuman, dimana pekerja tidak memiliki kebebasan, bahkan justru mendapat perlakuan yang kejam. Kerja paksa di Indonesia pada masa pemerintah kolonial Belanda disebut dengan kerja rodi, sedangkan pada masa pendudukan Jepang disebut dengan romusha. Ketika pemerintah kolonial Belanda dan Jepang menguasai Indonesia, rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk kepentingan kedua negara tersebut tanpa pemberian upah. Sistem kerja paksa di Indonesia dibagi menjadi dua periode, yaitu pada masa kolonial Belanda disebut dengan kerja rodi, sedangkan pada masa pendudukan Jepang disebut dengan romusha. Kerja rodi merupakan istilah yang digunakan untuk mengekploitasi sumber daya manusia di Hindia Belanda. Pada saat itu masyarakat dituntut untuk bekerja tanpa upah untuk kepentingan kolonial. Pelaksanaan kerja paksa dikenal sejak masa pemerintahan Daendels. Dalam hal ini, fokus kerja paksa untuk membangun Jalan Anyer Panarukan. Atas penerapan hal tersebut, masyarakat Hindia Belanda banyak yang mengalami kemiskinan dan kelaparan, bahkan kematian. Kerja romusha terjadi masa penjajahan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945. Sama dengan kerja rodi, romusha juga membuat rakyat menjadi sengsara dan banyak jatuh korban jiwa. Jepang mengeruk sumber daya alam yang ada di Indonesia dan dipakai untuk membiayai perang dan membangun tempat-tempat pertahanan, lapangan udara, gedung bawah tanah,jembatan, hingga jalan raya. Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat secara sukarela tanpa di beri upah untuk proses pembangunan dan propaganda Jepang. Propaganda yang dilakukan Jepang untuk membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran. Jadi, jawabannya adalah nomor 2.