Perhatikan gambar berikut. Pernyataan yang tepat untuk kedua larutan tersebut adalah .... A. penurunan titik beku larutan A lebih besar daripada penurunan titik beku larutan B B. kenaikan titik didih larutan A lebih kecil daripada kenaikan titik didih larutan B C. tekanan osmotik larutan A lebih rendah daripada tekanan osmotik larutan B D. tekanan uap larutan A lebih tinggi daripada tekanan uap larutan B E. titik beku larutan A lebih tinggi daripada titik beku larutan B

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah penurunan titik beku larutan A lebih besar daripada penurunan titik beku larutan B (A). Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisik larutan yang bergantung kepada konsentrasi partikel zat terlarut, akan tetapi tidak pada jenisnya. Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar dari pada larutan non elektrolit berkonsentrasi sama dikarenakan larutan elektrolit memiliki jumlah partikel terlarut yang lebih banyak. Ada empat sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis. Penjelasan empat sifat koligatif adalah sebagai berikut. - Penurunan tekanan uap Tekanan uap suatu zat berbeda tergantung pada kemudahan zat itu menguap. Semakin rendah tekanan uap maka zat tersebut akan semakin sulit menguap dan sebaliknya. Berkurangnya tekanan uap suatu larutan dengan pelarut murninya akibat terjadi penambahan suatu zat terlarut yang tidak mudah menguap yang menghalangi proses penguapan pelarut murni. -> Larutan A memiliki jumlah zat terlarut lebih banyak dibandingkan larutan B. Adanya zat terlarut lebih banyak ini mengakibatkan larutan B lebih mudah menguap dibanding larutan A sehingga tekanan uap larutan B lebih tinggi dibanding larutan A. (OPSI D SALAH) - Kenaikan titik didih Semakin banyak zat terarut dalam larutan maka titik didih larutan tersebut akan lebih tinggi dibanding yang memiliki zat terlarut hanya sedikit. Jika titik didih larutan tinggi maka kenaikan titik didih larutan tersebut dibandingkan zat pelarutnya juga tinggi. -> Larutan A memiliki jumlah zat terlarut lebih banyak dibandingkan larutan B. Adanya zat terlarut lebih banyak ini mengakibatkan larutan A memiliki titik didih lebih tinggi daripada larutan B sehingga kenaikan titik didih larutan A lebih besar dibandingkan larutan B. (OPSI B SALAH) - Penurunan titik beku Semakin banyak zat terarut dalam larutan maka larutan tersebut akan lebih sulit membeku sehingga titik bekunya rendah. Jika larutan memiliki zat terlarut lebih banyak maka titik beku larutan akan semakin kecil dibanding larutan yang memiliki zat terlarut hanya sedikit. Dengan demikian, Penurunan titik beku larutan yang memiliki zat terlarut lebih banyak akan lebih besar dibanding larutan yang memiliki zat terlarut lebih sedikit. -> Larutan A memiliki jumlah zat terlarut lebih banyak dibandingkan larutan B. Adanya zat terlarut lebih banyak ini mengakibatkan larutan A memiliki titik beku lebih rendah daripada larutan B. (OPSI E SALAH) -> Penurunan titik beku larutan A lebih besar dibandingkan larutan B. (OPSI A BENAR) - Tekanan osmotik Tekanan osmotik adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Larutan yang memiliki zat terlarut lebih banyak menyebabkan tekanan yang diberikan pada larutan juga semakin besar sehingga tekanan osmotiknya juga lebih besar. -> Larutan A memiliki jumlah zat terlarut lebih banyak dibandingkan larutan B. Adanya zat terlarut lebih banyak ini mengakibatkan larutan A memiliki tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan B (OPSI C SALAH) Jadi pernyataan yang tepat adalah penurunan titik beku larutan A lebih besar daripada penurunan titik beku larutan B.