Najah M

11 Agustus 2024 04:29

Iklan

Najah M

11 Agustus 2024 04:29

Pertanyaan

Perbedaan sistem pemerintahan pada masa orde lama, orde baru dan reformasi

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

01

:

07

:

55

:

50

Klaim

20

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Naurah F

11 Agustus 2024 04:44

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah perbedaan utama antara sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi di Indonesia:</p><p><strong>1. Orde Lama (1945-1966)</strong><br>&nbsp; - **Pemimpin:** Presiden Soekarno.<br>&nbsp; - **Sistem Pemerintahan:** Demokrasi Terpimpin.<br>&nbsp; - **Ciri Khas:**<br>&nbsp; &nbsp; - Awalnya, Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer, tetapi setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin, di mana kekuasaan terpusat pada presiden.<br>&nbsp; &nbsp; - Presiden Soekarno memiliki peran dominan dalam pemerintahan, dan lembaga legislatif serta partai politik kehilangan banyak kekuatan.<br>&nbsp; &nbsp; - Ideologi utama adalah Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).<br>&nbsp; &nbsp; - Politik luar negeri yang bebas aktif, tetapi lebih condong ke blok Timur (Uni Soviet dan Tiongkok).<br>&nbsp; &nbsp; - Terdapat ketidakstabilan politik dan ekonomi, yang diakhiri oleh pemberontakan G30S/PKI dan pengalihan kekuasaan kepada Soeharto.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>2. Orde Baru (1966-1998)</strong><br>&nbsp; - **Pemimpin:** Presiden Soeharto.<br>&nbsp; - **Sistem Pemerintahan:** Sentralisme dengan Demokrasi Pancasila.<br>&nbsp; - **Ciri Khas:**<br>&nbsp; &nbsp; - Penguatan peran militer dalam pemerintahan (Dwifungsi ABRI) dan kontrol ketat terhadap kehidupan politik dan masyarakat.<br>&nbsp; &nbsp; - Pembangunan ekonomi yang fokus pada stabilitas, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan inflasi.<br>&nbsp; &nbsp; - Kebebasan politik sangat dibatasi; hanya tiga partai politik yang diizinkan (Golkar, PPP, PDI), dengan dominasi Golkar.<br>&nbsp; &nbsp; - Pemilu diadakan secara rutin, tetapi manipulasi politik dan kecurangan pemilu kerap terjadi.<br>&nbsp; &nbsp; - Tekanan terhadap kebebasan pers dan penindasan terhadap oposisi politik.<br>&nbsp; &nbsp; - Krisis ekonomi Asia 1997-1998 dan tekanan masyarakat menyebabkan kejatuhan Soeharto dan berakhirnya Orde Baru.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>3. Reformasi (1998-sekarang)</strong><br>&nbsp; - **Pemimpin:** Dimulai dengan Presiden B.J. Habibie, kemudian diteruskan oleh beberapa presiden seperti Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.<br>&nbsp; - **Sistem Pemerintahan:** Demokrasi dengan desentralisasi kekuasaan.<br>&nbsp; - **Ciri Khas:**<br>&nbsp; &nbsp; - Perubahan signifikan dalam struktur politik, dengan penerapan demokrasi multipartai dan kebebasan pers.<br>&nbsp; &nbsp; - Desentralisasi kekuasaan melalui otonomi daerah, memberikan lebih banyak kewenangan kepada pemerintah daerah.<br>&nbsp; &nbsp; - Pemilu yang lebih terbuka dan adil, dengan peran yang lebih besar bagi masyarakat sipil.<br>&nbsp; &nbsp; - Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, meskipun korupsi masih menjadi tantangan besar.<br>&nbsp; &nbsp; - Reformasi hukum dan HAM, termasuk pembubaran Dwifungsi ABRI dan pemisahan antara polisi dan militer.<br>&nbsp; &nbsp; - Upaya untuk memperbaiki ekonomi yang sempat jatuh selama krisis, dengan fokus pada stabilitas ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.</p><p>Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru dan kemudian ke era Reformasi mencerminkan evolusi signifikan dalam struktur pemerintahan, kebebasan politik, dan kehidupan sosial di Indonesia.</p>

Berikut adalah perbedaan utama antara sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi di Indonesia:

1. Orde Lama (1945-1966)
  - **Pemimpin:** Presiden Soekarno.
  - **Sistem Pemerintahan:** Demokrasi Terpimpin.
  - **Ciri Khas:**
    - Awalnya, Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer, tetapi setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin, di mana kekuasaan terpusat pada presiden.
    - Presiden Soekarno memiliki peran dominan dalam pemerintahan, dan lembaga legislatif serta partai politik kehilangan banyak kekuatan.
    - Ideologi utama adalah Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).
    - Politik luar negeri yang bebas aktif, tetapi lebih condong ke blok Timur (Uni Soviet dan Tiongkok).
    - Terdapat ketidakstabilan politik dan ekonomi, yang diakhiri oleh pemberontakan G30S/PKI dan pengalihan kekuasaan kepada Soeharto.

 

2. Orde Baru (1966-1998)
  - **Pemimpin:** Presiden Soeharto.
  - **Sistem Pemerintahan:** Sentralisme dengan Demokrasi Pancasila.
  - **Ciri Khas:**
    - Penguatan peran militer dalam pemerintahan (Dwifungsi ABRI) dan kontrol ketat terhadap kehidupan politik dan masyarakat.
    - Pembangunan ekonomi yang fokus pada stabilitas, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan inflasi.
    - Kebebasan politik sangat dibatasi; hanya tiga partai politik yang diizinkan (Golkar, PPP, PDI), dengan dominasi Golkar.
    - Pemilu diadakan secara rutin, tetapi manipulasi politik dan kecurangan pemilu kerap terjadi.
    - Tekanan terhadap kebebasan pers dan penindasan terhadap oposisi politik.
    - Krisis ekonomi Asia 1997-1998 dan tekanan masyarakat menyebabkan kejatuhan Soeharto dan berakhirnya Orde Baru.

 

3. Reformasi (1998-sekarang)
  - **Pemimpin:** Dimulai dengan Presiden B.J. Habibie, kemudian diteruskan oleh beberapa presiden seperti Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
  - **Sistem Pemerintahan:** Demokrasi dengan desentralisasi kekuasaan.
  - **Ciri Khas:**
    - Perubahan signifikan dalam struktur politik, dengan penerapan demokrasi multipartai dan kebebasan pers.
    - Desentralisasi kekuasaan melalui otonomi daerah, memberikan lebih banyak kewenangan kepada pemerintah daerah.
    - Pemilu yang lebih terbuka dan adil, dengan peran yang lebih besar bagi masyarakat sipil.
    - Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, meskipun korupsi masih menjadi tantangan besar.
    - Reformasi hukum dan HAM, termasuk pembubaran Dwifungsi ABRI dan pemisahan antara polisi dan militer.
    - Upaya untuk memperbaiki ekonomi yang sempat jatuh selama krisis, dengan fokus pada stabilitas ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru dan kemudian ke era Reformasi mencerminkan evolusi signifikan dalam struktur pemerintahan, kebebasan politik, dan kehidupan sosial di Indonesia.


Iklan

Kevin L

Gold

11 Agustus 2024 08:16

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Perbedaan sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu bentuk pemerintahan, kekuasaan presiden, dan peran partai politik. **Orde Lama (1945-1965)** * **Bentuk Pemerintahan:** Orde Lama menganut sistem pemerintahan republik dengan sistem presidensial. Namun, dalam praktiknya, sistem ini cenderung mengarah pada pemerintahan yang otoriter. Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang sangat besar dan cenderung mengabaikan lembaga-lembaga negara lainnya. * **Kekuasaan Presiden:** Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang sangat besar dan cenderung otoriter. Ia mengendalikan partai politik, militer, dan lembaga-lembaga negara lainnya. * **Peran Partai Politik:** Partai politik pada masa Orde Lama hanya berfungsi sebagai alat pemerintah dan tidak memiliki peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan. Partai-partai politik yang ada cenderung menjadi alat untuk mendukung kebijakan Presiden Soekarno. **Orde Baru (1966-1998)** * **Bentuk Pemerintahan:** Orde Baru juga menganut sistem pemerintahan republik dengan sistem presidensial. Namun, sistem ini lebih terpusat dan cenderung otoriter dibandingkan dengan Orde Lama. * **Kekuasaan Presiden:** Presiden Soeharto memiliki kekuasaan yang sangat besar dan cenderung otoriter. Ia mengendalikan partai politik, militer, dan lembaga-lembaga negara lainnya. * **Peran Partai Politik:** Partai politik pada masa Orde Baru dikendalikan oleh pemerintah dan hanya berfungsi sebagai alat untuk mendukung kebijakan pemerintah. Partai Golkar, yang didirikan oleh Soeharto, menjadi partai dominan dan menguasai parlemen. **Reformasi (1998-sekarang)** * **Bentuk Pemerintahan:** Reformasi membawa perubahan signifikan dalam sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan republik dengan sistem presidensial tetap dipertahankan, namun dengan penekanan pada prinsip demokrasi dan supremasi hukum. * **Kekuasaan Presiden:** Kekuasaan presiden dibatasi oleh lembaga negara lainnya, seperti DPR dan MPR. Presiden tidak lagi memiliki kekuasaan yang absolut dan harus bertanggung jawab kepada rakyat. * **Peran Partai Politik:** Partai politik memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan pengawasan pemerintah. Sistem multipartai diterapkan, dan partai-partai politik memiliki kesempatan untuk bersaing secara adil dalam pemilu. **Perbedaan Utama:** * **Orde Lama dan Orde Baru:** Keduanya memiliki sistem pemerintahan yang cenderung otoriter dengan kekuasaan presiden yang sangat besar. Perbedaannya terletak pada cara mereka mengendalikan partai politik dan militer. Orde Lama lebih mengandalkan kekuatan karismatik Presiden Soekarno, sementara Orde Baru lebih mengandalkan kekuatan militer dan birokrasi. * **Orde Baru dan Reformasi:** Reformasi menekankan pada pembatasan kekuasaan presiden dan peningkatan peran partai politik dalam sistem pemerintahan. Reformasi juga menekankan pada prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia. **Kesimpulan:** Sistem pemerintahan di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dari masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Reformasi membawa perubahan yang lebih demokratis dengan pembatasan kekuasaan presiden dan peningkatan peran partai politik. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam membangun sistem pemerintahan yang benar-benar demokratis dan berkelanjutan. Jawaban: **Perbedaan Sistem Pemerintahan pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi:** | Aspek | Orde Lama (1945-1965) | Orde Baru (1966-1998) | Reformasi (1998-sekarang) | |---|---|---|---| | Bentuk Pemerintahan | Republik dengan sistem presidensial (cenderung otoriter) | Republik dengan sistem presidensial (terpusat dan otoriter) | Republik dengan sistem presidensial (demokratis dan supremasi hukum) | | Kekuasaan Presiden | Sangat besar dan cenderung otoriter | Sangat besar dan cenderung otoriter | Dibatasi oleh lembaga negara lainnya (DPR, MPR) | | Peran Partai Politik | Alat pemerintah, tidak memiliki peran signifikan | Dikendalikan oleh pemerintah, hanya sebagai alat untuk mendukung kebijakan pemerintah | Memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan pengawasan pemerintah | **Perbedaan Utama:** * Orde Lama dan Orde Baru: Keduanya memiliki sistem pemerintahan yang cenderung otoriter dengan kekuasaan presiden yang sangat besar. * Orde Baru dan Reformasi: Reformasi menekankan pada pembatasan kekuasaan presiden dan peningkatan peran partai politik dalam sistem pemerintahan. **Kesimpulan:** Sistem pemerintahan di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dari masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Reformasi membawa perubahan yang lebih demokratis dengan pembatasan kekuasaan presiden dan peningkatan peran partai politik.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

apa perbedaan melompat dan meloncat?

0

5.0

Jawaban terverifikasi