perbedaan dan dampak dari jenis gerakan lempeng divergen, konvergen, dan transform

Perbedaan dan dampak dari jenis gerakan lempeng, yaitu sebagai berikut. 1. Divergen Divergen merupakan pergerakan antara dua lempeng yang saling menjauh. Biasanya jenis gerakan lempeng ini berada di tengah samudera (Mid Oceanic Ridge), namun bisa juga di daratan (contohnya yang sedang terjadi di Afrika). Dampak dari adanya zona divergen ini yaitu terbentuknya lapisan bumi yang baru, adanya aktivitas gempa bumi, dapat juga terbentuk aktivitas vulkanisme yang memiliki tipe magma cenderung encer seperti di Iceland. Untuk dampak jangka panjang bisa terjadi perluasan samudera. 2. Konvergen Konvergen merupakan pergerakan antara dua lempeng yang saling bertabrakan. Pergerakan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu subduksi, obduksi, dan kolisi. Subduksi sendiri merupakan pergerakan lempeng samudera yang menyusup masuk ke dalam lempeng benua. Contohnya yaitu di Selatan Sumatera membentang hingga Nusa Tenggara Timur. Obduksi merupakan pergerakan lempeng, di mana salah satu lempeng akan naik ke atas lempeng yang bertabrakan. Di masa sekarang ini, zona obduksi langka terjadi. Kemudian zona kolisi, merupakan zona tumbukan dua lempeng yang keduanya merupakan sama-sama memiliki jenis lempeng benua, dan tumbukan kedua lempeng ini akan menciptakan pegunungan. Contohnya tumbukan lempeng India dan Eurasia menciptakan Pegunungan Himalaya. Dampak dari adanya zona konvergen, yaitu terciptanya aktivitas vulkanisme yang akan membentuk gunung dengan jenis stratovolcano, adanya aktivitas gempa bumi, dan dapat menciptakan area pegunungan. 3. Transform Transform merupakan pergerakanan antara dua lempeng yang saling bergesekan. Pergerakan ini umumnya hanya berdampak pada aktivitas gempa bumi, dan memunculkan patahan di permukaan (surface rupture). Contoh dari zona ini yaitu, patahan San Andreas di Amerika Serikat.