peran raymond westering (apra)

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)merupakan kelompok milisi pro-Belanda yang muncul di era Revolusi Nasional. APRA dibentuk dan dipimpin oleh mantan kapten KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) atau Tentara Hindia Belanda, Raymond Westerling. Latar belakang pemberontakan APRA adalah ingin mempertahankan bentuk federal di Indonesia dan mempertahankan adanya tentara sendiri di negara-negara bagian RIS. Westerling yang mantan Kapten KNIL tersebut mengajak para anggota KNIL untuk bergabung dengannya. Westerling menjanjikan kesejahteraan, dan menganggap dirinya Ratu Adil berdasarkan ramalan yang akan membebaskan Indonesia dari kesengsaraan. Janji-janji manis Westerling berhasil mempengaruhi para anggota KNIL, sehingga terbentuklah angkatan perang di bawah komando Westerling, yang kemudian diberi nama APRA. Pada 5 Januari 1950, Westerling sudah mengirimkan surat ultimatum kepada RIS yang berisi tuntutan agar RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Pasundan. Bahkan pemerintah RIS juga diminta untuk mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Westerling juga menjalin kerjasama dengan Sultan Hamid II, untuk menyerang kabinet RI yang akan bersidang di Pejambon. Dengan demikian, peran Westerling dalam pemberontakan APRA adalah sebagai pemimpin gerakan pemberontakan, mulai dari perekrutan anggota,sampai perencana pemberontakan. Mapel: Sejarah Kelas: 12 SMA Topik: Pemberontakan Dalam Negeri Semoga membantu ya.