Penyebab kegagalan sistem sewa tanah yang diperkenalkan oleh Raffles pada awal abad XIX di Hindia Belanda adalah ... A. Adanya perlawanan penguasa tradisional yang berusaha melindungi rakyatnya. B. Sistem sewa tanah dianggap sangatmerugikan pegawai pemerintah kolonial. C. Tanah penduduk dikuasai oleh para pengusaha swasta yang memiliki modal besar. D. Belum dikenalnya sistem ekonomi uang di kalangan penduduk pribumi. E. Rakyat tidak ingin tanahnya disewa oleh pemerintah kolonial dengan harga murah.

Hai Agung S, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah D. Untuk lebih jelasnya, pahamilah penjelasan berikut ini: Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles menandai masa pendudukan Inggris di Indoesia. Masa tersebut bermula dari penandatanganan Kapitulasi Tuntang yang sekaligus menandai berakhirnya periode pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia. Masa kekuasaan Inggris di Indonesia disebut sebagai masa peralihan (interregnum). Pembentukan pemerintahan di Indonesia dilakukan oleh Gubernur Jenderal East India Company (EIC) di Kalkuta, India, Lord Minto. Selanjutnya, Lord Minto menunjuk Raffles sebagai letnan gubernur di Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, Raffles dibantu oleh sebuah badan penasihat yang disebut Advisory Council. Dari berbagai kebijakan yang diterapkan Raffles di Indonesia, pemerintah Inggris berusaha memperoleh keuntungan dari pemberlakuan sistem sewa tanah (landrent). Sistem sewa tanah yang diterapkan Raffles memiliki ketentuan sebagai berikut: - Petani harus menyewa tanah meskipun ia adalah pemilik tanah tersebut. - Harga sewa tanah bergantung pada kondisi tanah. - Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai. - Penduduk yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala. Akan tetapi, Raffles menemui berbagai kendala dalam penerapan kebijakan sewa tanah dan akhirnya mengalami kegagalan. Faktor yang menyebabkan kegagalan sistem sewa tanah yaitu sebagai berikut: - Sifat alami petani yang sulit diubah. - Kurangnya pengawasan pemerintah. - Peran penguasa lokal (feodalisme) lebih kuat daripada asisten residen. - Masyarakat Indonesia belum mengenal sistem sewa tanah melalui perjanjian. - Masyarakat belum terlalu mengenal sistem ekonomi uang. Semoga membantu ya.