Fahira A

29 Januari 2023 06:53

Iklan

Fahira A

29 Januari 2023 06:53

Pertanyaan

penulisan kata yang salah dalam kalimat di bawah ini? kejuaraan ini dimenangi oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

20

:

25

:

33

Klaim

6

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

B. Lisa

Mahasiswa/Alumni Universitas Airlangga

30 Januari 2023 03:07

Jawaban terverifikasi

<p>Penulisan kata yang salah dalam kalimat tersebut adalah <strong>dimenangi</strong>.</p><p>&nbsp;</p><p>Aturan penulisan dan pembentukan kata dapat dilihat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).</p><p>&nbsp;</p><p>Kata <strong>dimenangi </strong>dalam kalimat tersebut seharusnya diganti dengan kata <strong>dimenangkan</strong>. Kata <strong>dimenangkan&nbsp;</strong> merupakan bentuk pasif dari kata <strong>memenangkan </strong>yang berarti menjadikan diri sebagai pemenang.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, penulisan kata yang salah dalam kalimat tersebut adalah <strong>dimenangi</strong>.</p>

Penulisan kata yang salah dalam kalimat tersebut adalah dimenangi.

 

Aturan penulisan dan pembentukan kata dapat dilihat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

 

Kata dimenangi dalam kalimat tersebut seharusnya diganti dengan kata dimenangkan. Kata dimenangkan  merupakan bentuk pasif dari kata memenangkan yang berarti menjadikan diri sebagai pemenang. 

 

Dengan demikian, penulisan kata yang salah dalam kalimat tersebut adalah dimenangi.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

230

0.0

Jawaban terverifikasi