Pendapat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke kawasan nusantara melalui pantai timur Aceh sekitar abad ke-13 dibuktikan dengan adanya

Pendapat bahwa Islam masuk ke kawasan Nusantara melalui pantai timur Aceh sekitar abad ke-13 didukung oleh beberapa bukti sejarah. Di antara bukti-bukti tersebut adalah: 1. Prasasti Pasai: Prasasti Pasai ditemukan di pantai timur Aceh dan diyakini berasal dari abad ke-14. Prasasti ini menyebutkan tentang adanya kerajaan Islam pertama di Nusantara, yaitu Kerajaan Pasai. Kerajaan ini diyakini sebagai titik awal masuknya agama Islam ke wilayah tersebut. 2. Catatan sejarah Tiongkok: Catatan sejarah Tiongkok pada abad ke-13, seperti "Zhufan Zhi" dan "Yuan Shi", mencatat adanya kunjungan pedagang Muslim Tiongkok ke wilayah Nusantara. Mereka menyebutkan bahwa pedagang-pedagang Muslim ini berkunjung ke pelabuhan-pelabuhan di wilayah timur laut Sumatra, yang kemungkinan merujuk pada Aceh. 3. Hubungan dagang dengan dunia Muslim: Aceh memiliki hubungan dagang yang erat dengan dunia Muslim pada masa lampau. Pelabuhan-pelabuhan di Aceh menjadi tempat persinggahan bagi pedagang Arab, Persia, Gujarat, dan India, yang kemungkinan juga membawa serta ajaran Islam dan mempengaruhi masyarakat setempat. 4. Penyebaran Islam di wilayah sekitarnya: Islam menyebar dengan cepat di sepanjang pantai timur Sumatra dan kemudian ke wilayah-wilayah Nusantara lainnya. Masjid-masjid tertua di Indonesia, seperti Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh, yang didirikan pada abad ke-13, menjadi bukti fisik awal adanya pengaruh Islam di daerah tersebut. Meskipun tidak ada bukti langsung yang sangat detail mengenai rute masuknya Islam ke Aceh atau kawasan Nusantara, namun berdasarkan prasasti, catatan sejarah, hubungan dagang, dan penyebaran agama Islam di wilayah sekitarnya, pendapat bahwa Islam masuk melalui pantai timur Aceh sekitar abad ke-13 diterima secara luas dalam bidang sejarah.