Dududududu D

09 April 2024 01:58

Iklan

Iklan

Dududududu D

09 April 2024 01:58

Pertanyaan

Penataan ruang di kawasan perkotaan sering mengalami kendala terutama karena banyaknya permukiman kumuh. Bagaimana upaya mengatasi permasalahan tersebut?


10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

09 April 2024 09:20

Jawaban terverifikasi

Untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh di kawasan perkotaan, berbagai upaya dapat dilakukan, antara lain: Rehabilitasi dan Renovasi Permukiman Kumuh: Pemerintah dapat melakukan program rehabilitasi dan renovasi permukiman kumuh untuk meningkatkan kondisi infrastruktur dan fasilitas dasar seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Program Pengembangan Perumahan Terjangkau: Menyediakan program perumahan terjangkau bagi penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dapat membantu mengurangi jumlah permukiman kumuh dengan memberikan alternatif tempat tinggal yang lebih layak. Pengaturan Zonasi dan Tata Ruang: Pemerintah dapat menerapkan pengaturan zonasi dan tata ruang yang jelas untuk mengendalikan pertumbuhan permukiman kumuh dan mendorong pengembangan perkotaan yang berkelanjutan. Ini melibatkan pembatasan pembangunan ilegal dan pemberian insentif bagi pengembangan yang sesuai dengan rencana tata ruang. Pemberdayaan Masyarakat: Melalui program pemberdayaan masyarakat, penduduk lokal dapat dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur perkotaan. Hal ini dapat meningkatkan kepemilikan dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal mereka. Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Publik: Investasi dalam pembangunan infrastruktur seperti transportasi publik, taman kota, dan fasilitas rekreasi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup di permukiman kumuh dan membuatnya lebih layak huni. Penyuluhan dan Pendidikan: Mengadakan program penyuluhan dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup dalam lingkungan yang sehat dan layak dapat membantu mengubah perilaku dan praktik yang menyebabkan pembentukan permukiman kumuh.


Iklan

Iklan

Michael P

18 April 2024 00:10

Jawaban terverifikasi

<p>Mengatasi permasalahan permukiman kumuh di kawasan perkotaan membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:</p><p>1. <strong>**Rehabilitasi dan Revitalisasi Permukiman Kumuh**</strong>: Melalui program rehabilitasi dan revitalisasi, pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik di permukiman kumuh. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk dan memberikan lingkungan yang lebih layak.</p><p>&nbsp;</p><p>2. <strong>**Pengembangan Perumahan Terjangkau**:</strong> Membangun perumahan terjangkau untuk penduduk dengan pendapatan rendah dapat membantu mengurangi jumlah permukiman kumuh. Pemerintah dapat memberikan insentif atau dukungan finansial kepada pengembang untuk membangun perumahan yang terjangkau.</p><p>&nbsp;</p><p>3. <strong>**Peningkatan Akses ke Pendidikan dan Pelatihan**</strong>: Memberikan akses yang lebih baik ke pendidikan dan pelatihan dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan keterampilan penduduk, sehingga mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan pendapatan mereka.</p><p>&nbsp;</p><p>4.<strong> **Program Pengalihan atau Relokasi**</strong>: Dalam beberapa kasus, pengalihan atau relokasi penduduk dari permukiman kumuh ke tempat yang lebih layak dapat menjadi solusi yang diperlukan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.</p><p>&nbsp;</p><p>5. <strong>**Pemberdayaan Masyarakat Lokal**</strong>: Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek dapat membantu memastikan bahwa solusi yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. Pemberdayaan masyarakat juga dapat mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.</p><p>&nbsp;</p><p>6. <strong>**Pengawasan dan Penegakan Hukum**</strong>: Penting untuk memiliki peraturan dan regulasi yang jelas terkait pembangunan dan penggunaan lahan, serta menegakkan hukum untuk mencegah pembentukan permukiman kumuh baru. Ini memerlukan kerjasama antara pemerintah lokal, lembaga penegak hukum, dan masyarakat.</p><p>&nbsp;</p><p>7.<strong> **Penggunaan Teknologi dan Inovasi**</strong>: Teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi permukiman kumuh, seperti dengan memanfaatkan teknologi bangunan ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang efisien, dan solusi transportasi yang berkelanjutan.</p><p>&nbsp;</p><p>8.<strong> **Kesadaran dan Edukasi Masyarakat**</strong>: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang sehat dan layak huni, serta risiko yang terkait dengan permukiman kumuh. Kampanye edukasi dan sosialisasi dapat membantu meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengatasi masalah ini.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan kombinasi berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah permukiman kumuh dan meningkatkan kualitas hidup penduduk perkotaan secara keseluruhan.</p>

Mengatasi permasalahan permukiman kumuh di kawasan perkotaan membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

1. **Rehabilitasi dan Revitalisasi Permukiman Kumuh**: Melalui program rehabilitasi dan revitalisasi, pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik di permukiman kumuh. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk dan memberikan lingkungan yang lebih layak.

 

2. **Pengembangan Perumahan Terjangkau**: Membangun perumahan terjangkau untuk penduduk dengan pendapatan rendah dapat membantu mengurangi jumlah permukiman kumuh. Pemerintah dapat memberikan insentif atau dukungan finansial kepada pengembang untuk membangun perumahan yang terjangkau.

 

3. **Peningkatan Akses ke Pendidikan dan Pelatihan**: Memberikan akses yang lebih baik ke pendidikan dan pelatihan dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan keterampilan penduduk, sehingga mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan pendapatan mereka.

 

4. **Program Pengalihan atau Relokasi**: Dalam beberapa kasus, pengalihan atau relokasi penduduk dari permukiman kumuh ke tempat yang lebih layak dapat menjadi solusi yang diperlukan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.

 

5. **Pemberdayaan Masyarakat Lokal**: Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek dapat membantu memastikan bahwa solusi yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. Pemberdayaan masyarakat juga dapat mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.

 

6. **Pengawasan dan Penegakan Hukum**: Penting untuk memiliki peraturan dan regulasi yang jelas terkait pembangunan dan penggunaan lahan, serta menegakkan hukum untuk mencegah pembentukan permukiman kumuh baru. Ini memerlukan kerjasama antara pemerintah lokal, lembaga penegak hukum, dan masyarakat.

 

7. **Penggunaan Teknologi dan Inovasi**: Teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi permukiman kumuh, seperti dengan memanfaatkan teknologi bangunan ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang efisien, dan solusi transportasi yang berkelanjutan.

 

8. **Kesadaran dan Edukasi Masyarakat**: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang sehat dan layak huni, serta risiko yang terkait dengan permukiman kumuh. Kampanye edukasi dan sosialisasi dapat membantu meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengatasi masalah ini.

 

Dengan kombinasi berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah permukiman kumuh dan meningkatkan kualitas hidup penduduk perkotaan secara keseluruhan.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan teks diskusi berikut untuk menjawab soal nomor 16 dan 17! Anak-anak hampir di seluruh dunia, terutama yang tinggal di kota-kota besar, kini semakin gemuk dan semakin diperburuk dengan gaya hidup yang tidak sehat. Lalu, bagaimana kita mengatasinya? Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan bermain olahraga bagi anak- anak semua usia. Beraktivitas melalui permainan olahraga akan menjaga anak-anak tetap kuat, bugar, dan sehat. 16. Tema teks diskusi tersebut adalah... a. gaya hidup sehat c. kemasyarakatan b. lingkungan d. permainan 17. Ringkasan yang tepat dari isi paragraf tersebut adalah... a. Anak-anak hampir di seluruh dunia, terutama di kota-kota besar, kini semakin gemuk karena kelebihan gizi dan kurang beraktivitas. b. Permasalahan anak-anak di seluruh dunia, terutama di kota besar yang kini semakin gemuk dan gaya hidupnya tidak sehat dapat diatasi dengan permainan olahraga. c. Permainan olahraga sangat baik bagi anak-anak di seluruh dunia. d. Permainan olahraga bermanfaat menjaga anak-anak tetap kuat, bugar, dan sehat.

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

4

0.0

Jawaban terverifikasi