Pemberontakan PKI Madiun 1948 tidak bisa dilepaskan dari tokoh bernama Amir Syarifudin. Setelah pemerintahannya berakhir sebagai perdana menteri, ia memposisikan diri sebagai kelompok oposisi bagi pemerintahan Moh. Hatta. Puncak dari aksinya terhadap pemerintah adalah munculnya peristiwa PKI 1948 di Madiun. Sikap yang mendasari perubahan Amir Syarifudin lebih dikarenakan . . . . A. kekecewaan atas jatuhnya pemerintahan yang dipimpinnya B. perubahan sistem pemerintahan parlementer ke presidensial C. banyaknya negara federal yang menyatakan masuk dalam NKRI D. desakan kelompok pro Hatta di parlemen hingga munculnya mosi tidak percaya E. dukungan dari Muso dan Sobsi untuk membentuk gerakan Front Demokrasi Rakyat (FOR)

Jawaban yang tepat adalah E Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan berikut ini Pasca disetujuinya perundingan Renville oleh Indonesia dan Belanda, posisi Amir syarifuddin semakin terdesak di pemerintahan Indonesia. Dia dianggap bertanggung jawab dalam kekalahan Indonesia dalam perundingan Renville. Hal tersebut yang menyebabkan kabinetnya runtuh dan diganti dengan kabinet Hatta. Pasca lengsernya Amir dari kursi perdana menteri, ia kemudian mendirikan Front Demokrasi Rakyat bersama partai yang beraliran sosial/kiri dan atas dukungan dari Musso yang baru pulang dari Uni Soviet. Amir Syarifuddin, Musso dan FDR kemudian bersama-sama melakukan pemberontakan PKI Madiun 1948. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap yang mendasari perubahan Amir Syarifudin lebih dikarenakan dukungan dari Muso dan Sobsi untuk membentuk gerakan Front Demokrasi Rakyat (FDR) Semoga bermanfaat