pelaksanaan pengajaran dan pendidikan yang dilakukan pemerintah jajahan merupakan jawaban pemerintah belanda terhadap tuntutan politik etis yang diajukan oleh kelompok humanis seperti dan deventer, ef.e douwes dekker dan pieter brooshooft. pemerintah mulai mendirikan sarana-sarana pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pada jenjang pendidikan tinggi. pelaksanaan politik etis di bidang pendidikan ternyata berdampak negatif bagi rakyat indonesia terutama pada aspek ekonomi yaitu...

Dampak negatif politik etis dalam bidang pendidikan adalah rakyat terdidik malah digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja murah yang menguntungkan Belanda di perkebunan, industri dan pertambangan. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Penderitaan rakyat pribumi menggugah beberapa tokoh Belanda untuk membalas budi terhadap tanah jajahan yang telah memberikan kemakmuran terhadap negeri Belanda, terutama golongan liberal Belanda dan golongan agama. Pandangan itulah yang kemudian melahirkan politik etis, yaitu sebagai tanda balas budi atau berhutang budi terhadap bangsa Indonesia yang dikemukakan oleh orang Belanda yang bernama Mr. C. Th Van Deventer sekitar tahun 1899. Akhirnya pada tahun 1900 pemerintah Belanda menjalankan politik etis tersebut. Politik etis yang diusulkan van Deventer ada tiga hal, sehingga sering disebut Trilogi van Deventer yang berisi: 1. Irigasi (pengairan), yaitu pembangunan irigasi untuk mengairi sawah-sawah milik penduduk untuk membantu peningkatan kesejahteraan penduduk. 2. Edukasi (pendidikan), yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi rakyat pribumi agar mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. 3. Migrasi (perpindahan penduduk), yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ( Pulau Jawa) ke daerah lain yang jarang penduduknya. Dampak negatif politik etis dalam bidang pendidikan adalah rakyat terdidik malah digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja murah yang menguntungkan Belanda di perkebunan, industri dan pertambangan. Karena jika Belanda mendatangkan tenaga kerja terdidik dari Eropa atau Belanda membutuhkan biaya yang sangat mahal, sedangkan rakyat pribumi yang terpelajar bisa di bayar murah. Dengan demikian, dampak negatif politik etis dalam bidang pendidikan adalah rakyat terdidik malah digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja murah yang menguntungkan Belanda di perkebunan, industri dan pertambangan. Semoga membantu yaa :))