Fariz A

24 Mei 2023 02:48

Iklan

Iklan

Fariz A

24 Mei 2023 02:48

Pertanyaan

Paugeran tembang macapat yaiku ana guru lagu, guru wilangan lan guru gatra. Tegese guru wilangan yaiku ...


3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Sulthan R

24 Mei 2023 10:20

Jawaban terverifikasi

<p>Guru wilangan dalam konteks tembang macapat merujuk pada salah satu dari tiga guru atau prinsip dasar dalam mengarang tembang macapat. Guru wilangan mengacu pada aturan atau pola penjumlahan suku kata dalam setiap baris atau bait tembang macapat. Pola penjumlahan suku kata ini memiliki fungsi penting dalam menjaga ritme, irama, dan keselarasan tembang macapat.</p><p>Dalam tembang macapat, setiap baris atau bait memiliki jumlah suku kata yang tetap atau teratur. Ada beberapa wilangan atau pola penjumlahan suku kata yang umum digunakan dalam tembang macapat, seperti:</p><p>1. Dhandhanggula: Setiap baris atau bait terdiri dari 4 suku kata.</p><p>Contoh: "Guru dhandhanggula, padha sirna kapura, Ing wong tanah Jawa, mawon ing antara."</p><p>2. Sinom: Setiap baris atau bait terdiri dari 5 suku kata.</p><p>Contoh: "Guru sinom kaping kalih, dene pawartosémbah, Sukmaku kang waras, nganti dhewe aluwé."</p><p>3. Kinanthi: Setiap baris atau bait terdiri dari 7 suku kata.</p><p>Contoh: "Guru kinanthi kaping telu, dene paduka kanjeng ratu, Rujak maring rasa, dhuh pawartosèmbah."</p><p>Jadi, guru wilangan dalam tembang macapat mengacu pada aturan atau pola penjumlahan suku kata dalam setiap baris atau bait yang membentuk tembang macapat.</p><p>&nbsp;</p>

Guru wilangan dalam konteks tembang macapat merujuk pada salah satu dari tiga guru atau prinsip dasar dalam mengarang tembang macapat. Guru wilangan mengacu pada aturan atau pola penjumlahan suku kata dalam setiap baris atau bait tembang macapat. Pola penjumlahan suku kata ini memiliki fungsi penting dalam menjaga ritme, irama, dan keselarasan tembang macapat.

Dalam tembang macapat, setiap baris atau bait memiliki jumlah suku kata yang tetap atau teratur. Ada beberapa wilangan atau pola penjumlahan suku kata yang umum digunakan dalam tembang macapat, seperti:

1. Dhandhanggula: Setiap baris atau bait terdiri dari 4 suku kata.

Contoh: "Guru dhandhanggula, padha sirna kapura, Ing wong tanah Jawa, mawon ing antara."

2. Sinom: Setiap baris atau bait terdiri dari 5 suku kata.

Contoh: "Guru sinom kaping kalih, dene pawartosémbah, Sukmaku kang waras, nganti dhewe aluwé."

3. Kinanthi: Setiap baris atau bait terdiri dari 7 suku kata.

Contoh: "Guru kinanthi kaping telu, dene paduka kanjeng ratu, Rujak maring rasa, dhuh pawartosèmbah."

Jadi, guru wilangan dalam tembang macapat mengacu pada aturan atau pola penjumlahan suku kata dalam setiap baris atau bait yang membentuk tembang macapat.

 


Iklan

Iklan

Emelly K

27 Mei 2023 09:28

Jawaban terverifikasi

<p>Guru wilangan yaiku cacahe wanda (suku kata) ing saben pada (bait)</p>

Guru wilangan yaiku cacahe wanda (suku kata) ing saben pada (bait)


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

pak Adi menyimpan modal di koperasi dengan bunga 10% setahun setelah 1 tahun pak Adi menerima bunga sebesar Rp 25.000.00 berapa besar uang yang di simpan pak Adi di koperasi tersebut?

46

0.0

Lihat jawaban (1)